Wajib Tahu apa itu Toxic Parents Hati-hati

Tips Agar Tidak Menjadi Toxic Parents

Wajib Tahu apa itu Toxic Parents Hati-hati tips agar tidak menjadi toxic parents

Tanpa disadari, pada kenyataannya masih banyak orang tua yang belum memiliki kemampuan untuk mendidik anak dengan baik.

Bukan hanya perihal finansial, namun juga emosional dan pola pikir dalam mendidik anak pun sangat penting sekali.

Hal ini tentu menjadi penggalang terbesar karakter anak di masa yang akan datang.

Namun bila yang sering terasa oleh anak, orang tua selalu merasa benar, tak mau mengaku salah serta menghakimi anak saat terkena masalah dibanding merangkulnya. Maka inilah yang disebut toxic parents.

Lalu, bagaimana agar terhindar dari sifat ini? Mari kita simak cara agar tidak menjadi toxic parents!

1. Sembunyikan Masalah Pribadi

Dalam kehidupan tak lepas dengan adanya ujian atau masalah. Meski tidak mudah, hal ini pun tak dapat terelakkan terlebih bagi orang tua yang memiliki kewajiban meramut anak.

Demi tidak menjadi toxic parents, cobalah untuk tidak menampakkan masalah yang tengah melanda di depan anak-anak. Sebab usia mereka yang tidaklah pantas ikut menerima masalah orang dewasa.

Beberapa masalah perlu untuk disembunyikan dari anak, sebab bila anak mengetahui dapat membuat mereka sedih, ketakutan, tidak betah berada di rumah bahkan kehilangan respect pada orang tuanya sendiri sebab mereka bertengkar.

2. Menghargai dan Respect

Ketika anak berbuat sebuah kesalahan dan mau berkata jujur, maka hal yang seharusnya orang tua lakukan bukanlah memarahinya apalagi sampai membentaknya.

Belajarlah untuk menghargai serta memberi respect kepada anak dengan mengucapkan terima kasih karena telah berani mengakui kesalahannya.

Bersamaan dengan itu, orang tua juga dapat menyelipkan beberapa nasihat agar anak tak lagi mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Saat anak memasuki usia sekolah, usahakan untuk selalu menghargai seberapapun nilai yang diterimanya. Berikan pujian serta semangat agar anak dapat lebih giat belajar.

Katakan pula bahwa apa yang didapatkan atas hasil usaha sendiri lebih berharga dari apapun. Dengan langkah seperti ini, maka anak akan merasa bahwa dirinya begitu berharga di mata orang lain.

3. Mendengar dan Memahami

Saat anak masih kecil, apapun yang mereka ucapkan teruslah untuk berusaha menjadi pendengar yang baik. Sebab dengan mendengarkan anak sejak usia dini, akan memperkecil kemungkinan anak tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan mudah berbohong.

Sayangnya, tidak setiap anak memiliki kepribadian yang terbuka dengan orang tuanya. Pun begitu anak yang bersifat tertutup akan lebih cenderung menahan diri meskipun orang tuanya telah bersedia mendengarkan apa yang akan dikatakan.

Disinilah tuntuan bagi orang tua untuk memiliki kemampuan memahami masalah anak, baik dari ekspresi, pola makan dan tidur, gestur tubuh bahkan gaya bicara.

Kemampuan mendengar yang dimiliki akan lebih efektif bila diimbangi akan kecakapan memahami.

4. Meramaikan Suasana Rumah

Bila orang tua sudah mampu mendengar dengan baik, memahami kondisi dan menaruh respect serta menyembunyikan masalah dari anak. Maka akan lebih sempurna lagi dengan kemampuan meramaikan kondisi rumah.

Bisa dengan menonton TV bersama di ruang keluarga, mencoba resep baru dan menyantap bersama di meja makan, saling bercerita di waktu keluarga. Cara-cara ini ternyata dapat dengan mudah menghangatkan suasana rumah.

Dengan begitu, anak akan lebih betah berada di rumah, serta membuat hubungan anak dengan orang tua menjadi kiat dekat tanpa adanya penghalang.

5. Membimbing dan Mengajar

Terkadang orang tua tanpa sadar membentak anak disaat melakukan kesalahan dengan berkata, “Untuk apa sekolah kalau seperti ini saja tidak bisa!”

Padahal, mengintrospeksi diri sebagai orang tua merupakan jalan yang lebih baik. Apakah cara mendidiknya sudah benar? Apakah sudah menjadi figur percontohan yang sesuai?

Tak hanya pendidikan formal sekelas sekolahan saja, orang tua pun perlu memberikan pengetahuan umum lain agar nantinya sang anak menjadi pribadi yang berwawasan.

Berilah anak bimbingan dan ajarkan mereka akan hal-hal baik yang bisa membantu di masa depan. Jadi anak pun tetap mendapatkan wawasan meski hanya berada di rumah bersama orang tuanya.

Tidak hanya sekedar melahirkan dan membesarkan anak saja, Namun juga bertanggung jawab atas moral anaknya nanti.

Bagikan:

Tinggalkan komentar