Djonews.com, SEMARANG – Jika Idul Adha tiba ada satu tradisi turun menurun di Kampung Bustaman Semarang yakni Bengkel Kepala.
Bengkel Kepala Kampung Bustaman tentu maksudnya merujuk pada kepala kambing dan kepala sapi kurban hasil penyembelihan saat Idul Adha.
Kemudian meski namanya “bengkel” namun Bengkel Kepala Kampung Bustaman tidak punya fungsi memperbaiki sesuatu sebagaimana bengkel pada umumnya.
“Kami lebih membedah kepala kambing sama sapi. Kan tidak semua orang bisa atau mau membongkar kepala. Nah, kami menyediakan jasa itu,” terang Anita (42) salah seorang penyedia jasa bengkel kepala.
Anita kemudian juga menjelaskan jika Bengkel Kepala Kampung Bustaman bukan baru-baru ini hadir, bahkan sudah turun-temurun.
Lalu biasanya penyedia jasa bengkel kepala di Kampung Bustaman dikerjakan oleh satu keluarga.
“Iya, ini semua keluarga. Ada yang adik, om dan keponakan,” ujarnya.
Bengkel kepala ini maksudnya juga bukan begitu saja membedah-bedah kepala.
Namun mengambil organ-organ yang bisa dimanfaatkan, misalnya yakni bagian otak atau lidah.
Teknis yang digunakan yaitu dimulai dengan merendam kepala sapi atau kambing di sebuah dandang yang besar dengan air yang cukup mendidih.
Perebusan ini fungsinya tak lain untuk membuat lunak tulang kepala dan merontokan bulu-bulu.
Kemudian tidak berselang lama kepala diangkat lalu dibongkar dengan pisau atau golok.
“Organ-organ penting tadi kami serahkan kembali kepada pemilik,” sambungnya.
Tidak hanya kepala saja yang ditangani di bengkel kepala ini. Tapi juga kaki-kaki kambing dan sapi.
Tarif yang dipatok di bengkel kepala ini beragam, tergantung juga pada permintaan pelanggan.
Anita membeberkan jika satu set kambing yang terdiri dari kepala dan kaki harganya antara Rp50 ribu dan Rp 60 ribu. Sementara untuk sapi bisa sampai Rp300 ribu.(Eko Sujatno)