Djonews.com – Setelah Nintendo Switch membuktikan bahwa pengguna ingin dapat membawa game mereka lebih dari sekedar ponsel, perangkat game genggam kini memiliki kehidupan baru. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh fokus pada prosesor mobile berbasis x86 yang hemat daya namun ramah game dari AMD. Tentunya dengan spek yang tinggi, Anda bisa bermain game dengan nyaman ke m88sport.
Sementara itu Asus merilis perangkat Windows, ROG Ally, dan sekarang Lenovo Legion Go adalah kompetitor utama. Karena dirancang dengan prosesor yang sama, AMD Ryzen Z1 Extreme, yang memiliki jumlah memori dan penyimpanan yang sama, RAM 16GB dan SSD 512GB, dan kurang lebih menyamai performa ROG Ally.
Kesamaan yang Kentara
Sirkuit AMD dengan arsitektur Zen 4 dan generasi RDNA 3 memberikan performa grafis yang mengesankan pada judul PC, dan kualitasnya sama seperti halnya saat menguji ROG Ally.
Hal itu sangat terlihat ketika menguji Starfield dan Cyberpunk pada pengaturan grafis medium, antara 30 dan 60 FPS. Angka ini tergolong rendah untuk semua pembuat PC gaming yang berorientasi pada performa, namun kebanyakan dari kita mungkin tidak ingin membeli perangkat mahal hanya untuk kartu grafis dibandingkan dengan membayar untuk seluruh PC genggam.
Banyak game yang memerlukan performa jauh lebih sedikit dan berjalan lebih baik lagi pada 60 FPS atau lebih, beberapa di antaranya mencapai frekuensi maksimum layar 144Hz. Satu kelemahannya adalah Legion Go tidak mendukung Freesync.
Lenovo mengklaim bahwa hal itu tidak diperlukan dengan layar secepat ini, dengan frame rate 144Hz, tapi sepertinya itu menimbulkan visual layar yang sedikit broken saat memainkan game dengan mode frekuensi 60Hz dan membatasinya hingga 60Hz.