Tips Mengurangi Risiko Timbul Racun Saat Memanggang

Kamu dan keluarga tetap dapat menikmati makanan panggang tanpa perlu takut menanggung risiko racun, lho..

Beberapa restoran yang mengharuskan memanggang hidangannya mungkin sudah buka saat ini, namun tentu kamu masih khawatir akan pandemi yang tak kunjung berakhir.

Nah, kamu pun sekarang bisa memanggang bersama keluarga di rumah. Sekaligus untuk menambah keakraban anggota keluarga satu dengan yang lain.

Namun, makanan yang dipanggang berisiko tidak sehat dan bahkan bisa menjadi penyebab kanker akibat karsinogen yang terbentuk saat memanggang.

Lalu, bagaimana bila ingin tetap memanggang tanpa harus berisiko pada kesehatan? Tenang saja, Djonews.com akan memberikan Tips Mengurangi Risiko Timbul Racun Saat Memanggang untuk kamu.

Berikut, mari simak bersama!

Membersihkan Pemanggang

Bertujuan untuk menghilangkan residu (bekas pembakaran) berbahaya yang mungkin tertinggal setelah digunakan sebelumnya.

Tips Mengurangi Risiko Timbul Racun Saat Memanggang yang pertama, membersihkan panggangan untuk menghilangkan residu (bekas pembakaran) yang berbahaya.

Menghilangkan sisa bekas hangus yang menempel di pemanggang sebelum menggunakannya dapat mengurangi risiko timbulnya asap saat memanggang, dan tentu saja pemanggang yang bersih akan lebih baik.

Disarankan saat membersihkan alat pemanggang dengan menyikat atau mengikis residu yang menempel saat sebelum maupun setelah menggunakannya.

Lakukan pula pembersihan yang mendalam beberapa kali dalam setahun, tergantung dari seberapa seringnya kamu menggunakan pemanggang.

Gunakan Arang Tempurung Kelapa

Arang dari tempurung kelapa dapat digunakan untuk mengurangi berkembangnya PAH dan HCA, dua zat yang berisiko menimbulkan kanker.

Mungkin menggunakan berbagai jenis arang tidak terlalu berpengaruh terhadap daging merah. Namun, jenis arang sangat berpengaruh bila digunakan untuk memanggang salmon.

Dalam penelitian, salmon yang dipanggang menggunakan arang dari tempurung kelapa menunjukkan lebih sedikit perkembangan zat yang berisiko menimbulkan kanker, seperti PAH (Hidrokarbon Aromatik Polisiklik) dan HCA (Amina Heterosiklik) daripada dipanggang dengan arang kayu.

Hilangkan Lemak Daging

Sebelum memanggang, disarankan untuk menghilangkan lemak yang ada agar lelehannya tidak membuat api terpantik dan menyala.

Sebelum memanggang daging, alangkah baiknya kamu menghilangkan bagian lemak dari dagingnya terlebih dahulu untuk menurunkan jumlah tetesan (yang meleleh ketika dipanggang) lemak yang masuk ke dalam arang dan berisiko memantik api untuk menyala dan membakar.

Memotong bagian lemaknya juga menurunkan tingkat pembentukan PAH sehingga ini menjadi salah satu Tips Mengurangi Risiko Timbul Racun Saat Memanggang yang baik.

Tambah Porsi Seafood dan Sayur

Lebih banyak tambahan seafood dan sayur dapat mengurangi risiko kanker bagi yang memakannya bersama dengan makanan yang dipanggang.

Memperbanyak porsi seafood dan sayur daripada daging merah, juga termasuk Tips Mengurangi Risiko penyebab kanker yang Timbul Racun Saat Memanggang. Hindari pula daging olahan, seperti sosis.

Protein yang terkandung di dalam seafood (ikan salmon, udang, dan kerang) cenderung kurang menghasilkan HCA dan PAH.

Sementara sayur, telah terbukti dapat mengurangi risiko kanker yang dihasilkan dari olahan makanan panggang.

Dalam sebuah studi risiko kanker payudara, perempuan yang makan banyak daging panggang memiliki risiko 74 persen lebih tinggi daripada mereka yang makan sedikit. Dan untuk perempuan yang makan lebih banyak sayuran, angka tersebut turun menjadi 47 persen saja.

Marinate Bahan Makanan

Baiknya kamu lakukan sebelum mulai memanggang untuk menurunkan jumlah PAH dan HCA.

Tips Mengurangi Risiko Timbul Racun Saat Memanggang, selanjutnya adalah dengan marinate daging sebelum memanggangnya. Hal ini, dapat menurunkan jumlah PAH dan juga HCA.

Jika kamu melakukannya selama 30 menit sebelum memanggang, makan akan mengurangi risiko berbahaya hingga lebih dari 90%. Ditambah lagi, daging juga akan lebih beraroma.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa marinate menggunakan asam atau minyak lebih baik daripada dengan bahan yang mengandung gula tinggi.

Salmon akan lebih enak di-marinate dengan jeruk nipis, minyak zaitun, campuran bumbu segar, dan tambahan sejumput sriracha (saus pedas).

Atau kamu bisa marinate bahan makanan dengan bumbu segar, bawang putih, mustard, jus jeruk, serta nanas.

Menambahkan basil, mint, rosemary, oregano, atau marjoram pun dapat membantu mengurangi kadar HCA sebab sifat antioksidannya.

Biarkan daging menyerap bumbu selama satu jam atau lebih di lemari es sebelum kamu mulai memanggangnya.

Teknik persiapan makanan seperti marinate ini bertujuan untuk menurunkan karsinogen dalam daging yang matang.

Masukkan Daging ke Microwave

Tips Mengurangi Risiko Timbul Racun Saat Memanggang, lainnya adalah memasukkan daging ke microwave selama sekitar 2 menit sebelum memanggangnya.

Memasukkan daging ke microwave hanya bertujuan untuk mempersingkat waktu memanggang, setelah itu kamu bisa menyelesaikannya di atas panggangan.

Hal itu, dapat memotong waktu memanggang hingga 75 persen dan senyawa jahat yang menimbulkan kanker secara signifikan. Selain itu, meminimalisasi adanya bagian hitam akibat hangus.

Cara ini, mungkin paling berguna bagi kamu dan keluarga yang menyukai daging panggang matang.

Pastikan api mati sebelum memanggang

dan sering membalik daging saat dipanggang

Memastikan api mati sebelum memanggang agar daging yang dipanggang tidak terbakar. kamu juga bisa mengoleskan panggangan dengan minyak zaitun agar daging yang dipanggang tidak menempel.

Setelah itu, balikkan daging lebih sering ketika memanggang. Misalnya, balik daging setelah 30-60 detik untuk hamburger atau steak. Jika sudah matang, segera pindahkan dari panggangan agar tidak hangus.

Membersihkan bagian yang gosong

pada daging setelah dipanggang

Bersihkan bagian yang kehitaman atau hangus pada daging setelah matang. Ini untuk menghilangkan zat penyebab kanker yang terkandung pada bagian tersebut. Membuangnya dapat membantu melindungi kesehatan kamu dan keluarga.

Terlebih, rasanya yang pahit dapat mengganggu kenikmatan ketika memakannya.

Menggunakan piring keramik

untuk menyajikannya

Biasanya, kita menggunakan piring plastik atau kertas agar praktis dan sekali pakai sehingga tidak repot mencucinya.

Jangan lakukan lagi karena meletakkan makanan panas di piring plastik dapat melarutkan bahan kimia yang terkandung di dalamnya ke makanan.

Begitu juga piring kertas yang dilapisi dengan lapisan tahan minyak atau air. Benda tahan air dan minyak, sering kali terbuat dari bahan kimia yang dikenal sebagai PFAS.

Bahan kimia tersebut, mudah larut pada bahan makanan yang disentuhnya dan butuh bertahun-tahun untuk hancur, baik pada tubuh maupun lingkungan.

Jadi, sebaiknya kamu menggunakan piring keramik untuk penyajiannya. Ingat, bedakan pula piring untuk makanan sebelum dan setelah dipanggang.

Dengan mengikuti beberapa tips memanggang yang mengurangi risiko timbulnya racun, di atas, kamu bisa dengan tenang menikmati makanan hasil panggangan bersama keluarga.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *