Semarang – Seluruh Staff Kelurahan Krapyak melakukan swab di Puskesmas Manyaran, Hal tersebut dilakukan karena salahsatu perangkat kelurahan ada yang terkena Covid-19, Rabu (11/11/2020). Untuk saat ini Kelurahan Krapyak tersebut ditutup.
Camat Semarang Barat, Heru Soekendar mengaku di kecamatan Semarang barat terdapat klaster baru yaitu klaster pengajian yang bermula dari perangkat kelurahan yang sakit kemudian dilakukan swab, ternyata positif kemudian perangkat lain termasuk lurah Krapyak hasilnya ditemukan lima positif dan satu kader positif.
“Ada seorang kader yang kontak dengan orang kelurahan diswab hasilnya positif ,” katanya
Heru mengaku kehadian itu bermula ada seorang kader yang kontak dengan orang kelurahan kemudian diswab, kemudian ikut pengajian dan menuar kemana mana.
“Tadi saya kesana juga menanyakan kesana, ternyata pengajiannya dari rumah ke rumah selama 12 hari. Kok masih ada kejadian seperti ini,” tambahnya.
Padahal pihaknya sudah melarang kegiatan dari rumah ke rumah dan sudah disampaikan melalui pertemuan dengan PKK dan lurah supaya tidak melakukan pertemuan di rumah termasuk pengajian.
“Paling besar kalau di rumah itu kan ukurannya 6 x 6 sehingga tidak bisa menanpung semua pasti berhimpit-himpitan,” imbuhnya.
Heru menceritakan kalau dulu pernah juga terjadi dikelurahan Kembangarum tapi cuma sehari tapi bisa distop dan tidak kemana mana. Kalau di Krapyak ini sudah 12 hari kemudian dilanjutkan dengan prasmanan. Sehingga ini menimbulkan potensi karena saat makan pasti maskernya dilepas, kemudian mereka ngobrol.
“Ini yang kemudian menimbulkan penularan kemana mana. Kelurahan Manyaran kemarin sempat 42 sekarang menjadi 30 orang,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Heru mengatakan untuk sementara kantor kelurahan Krapyak ditutup pasalnya seluruh perangkat kelurahan Krapyak diswab di Puskesmas Manyaran.
Untuk pelayanan baik di kelurahan Manyaran atau kelurahan Krapyak akan tarik di kecamatan Semarang Barat, hal ini dilakukan agar petugas itu tidak terganggu secara psikis.
“Ini yang terpapar pak seklur sedangkan istrinya ikut pengajian yang tinggalnya di Manyaran. Istri tertular kemudian ke suaminya, walau blm diketahui positif atau tidak tapi punya riwayat penyakit bawaan,” paparnya.
Sementara itu, Camat Semarang Tengah, Abdul Haris Nur Hidayat, S.Sos mengatakan kantor Kecamatan Semarang Tengah juga dilakukan swab yang dilakukan dua minggu lalu untuk Koramil, Polsek dan Kecamatan, ternyata hasilnya ada staf kecamatan yang terpapar, dan satu Babinsa.
“Kita sudah laporkan kepada Sekda kota Semarang. Arahannya supaya protokol kesehatan dijalankan dan penyemprotan dilaksanakan termasuk WFH dilaksanakan. Jangan takut tetapi tetap waspada dan jangan kucilkan teman kita yang terpapar,” tutupnya.prio
Tinggalkan Balasan