Djonews.com, SEMARANG  –  Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Wali Kota Semarang, akan melakukan evaluasi terkait pemadaman lampu di jalan protokol Kota Semarang yang sudah berlangsung sejak 12 Juli lalu. Sebab, tidak sedikit warga Kota Semarang yang mengeluh ketika lampu PJU dimatikan.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan jika dalam perkembangannya ada banyak keberatan dari masyarakat luas maka akan di evaluasi.

“Mungkin satu dua hari ini akan kita cek dulu,” katanya,ketika mengunjungi sentra vaksi di Poltekes Kemenkes Semarang, Kamis (15/7/2021).

Sebelum melakukan keputusan, Hendi, sapaan akrabnya akan melakukan diskusi dan musyawarah bersama Forkopimda. Supaya dalam penerapan PPKM Darurat tetap terlaksana sehingga mampu mengurangi mobilitas warga.

 “Saya sudah tanya kepada teman teman Forkopimda, bagaimana dengan kriminalitas. Dijawab Pak Wali tidak perlu khawatir, karena itu menjadi tanggung jawab kepolisian,” katanya.

Ketika di singgung mengenai adanya informasi PPKM Darurat akan perpanjangan. Hendi menegaskan tidak ingin berandai-andai, terlebih dirinya wait and see pengumuman resmi dari pemerintah.

“Kalau tidak diperpanjang alhamdulilah, kalau diperpajang juga alhamdulilah,” tambahnya.

Pihaknya juga menegaskan jika penyekatan dan pemadaman lampu PJU selama masa PPKM Darurat berguna untuk mengurangi mobilitas warga untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Semarang. Di karenakan, Kota Semarang termasuk wilayah merah.

“Mobilitas warga masih di angka 20 persen , maka dari itu kita selalu menghimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah,” tutupnya.

Direktur Polkesmar Dr Marsum BE SPd MHP mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Puskesmas Padangsari, Srondol, Ngesrep, Rowosari, dan Pudak Payung mendapatkan jatah 1.200 vaksin per harinya.

Yakni untuk warga yang mendaftar online 1.000 vaksin dan pendaftar langsung dari luar daerah ada 200 vaksin.

“Kami harapkan target dua juta vaksin per hari secara nasional bisa tercapai dan sesegera mungkin bisa tercipta herd immunity  atau kekebalan komunitas, sehingga lambat laun masyarakat akan sehat dengan sendirinya,” kata dia.eko

By abid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *