Terdapat 14 Titik Longsor Rusak di Kendal

Djonews.com, KENDAL – Bencana alam menerjang wilayah Kendal bagian atas. Akibatnya banjir bandang dan longsor menimpa sejumlah fasilitas umum serta pemukiman penduduk.

Setidaknya terdapat 14 titik di Kecamatan Limbangan, Kendal bahkan terdapat material longsoran menutup akses jalan membawa material tanah dan batu menutup jalur Kendal-Sumowono.

Dalam video amatir terlihat luapan air sungai membawa material tanah di jalan utama Kendal-Sumowono Kabupaten Semarang. Tidak hanya itu banjir bandang juga merusak bangunan dan objek wisata yang ada di sepanjang aliran sungai.

Hingga Kamis (5/1/2023).  material longsoran masih menutup jalan di 14 titik tersebar di lima desa di Kecamatan Limbangan Tengah.

Alat berat dikerahkan untuk mengeruk lumpur dan material tanah yang menutup jalan. Material tanah setinggi hampir 50 sentimeter terbawa derasnya banjir bandang, dan jalan.

“Hujan yang terjadi Rabu (4/1)sore sangat deras sehingga air sungai meluap. Awalnya yang dibawah sudah penuh airnya seperti lautan lalu tiba-tiba dari atas airnya semakin besar kayak air bah langsung menutup jalan,” kata Rosidah.

Melihat banjir bandang yang sangat besar, dia yang memiliki warung makan di pinggir jalan seketika melarikan diri ke perkampungan di wilayah atas.

Camat Limbangan, Alfebianyulando mengatakan, banjir bandang yang terjadi Rabu sore mengakibatkan 14 titik longsor dan merusak pemukiman dan sebuah bangunan bumdes desa gondang.

Dia menyebutkan, lima desa yang terdampak banjir bandang yakni Desa Gondang, Pakis, Tambahsari, Sriwulan dan Gonoharjo.

“Di desa Gondang Bangunan Bumdes jebol diterjang banjir bandang,  juga ada rumah warga yang rusak,” katanya. Tidak hanya menutup jalan dan merusak fasilitas umum, sebuah objek wisata di Desa Sriwulan yang baru dibangun juga ikut terdampak.

Banjir bandang menerjang bangunan di wisata alam yang berada dekat dengan aliran sungai, material tanah dan batu serta kayu ikut terbawa sehingga menutup dan merusak sejumlah bangunan. Tidak ada laporan korban jiwa. Hingga saat ini pemerintah kecamatan sedang mendata total kerugian akibat bencana alam.(Eko Sujatno)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *