Semarang – Seorang warga Banowati Selatan, Semarang Utara, Kota Semarang yang bernama Ahmad Sugito terpaksa harus mendatangi kantor Prusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal , Kota Semarang pada Selasa (26/01/2021). Dirinya datang dengan membawa tagihan yang menurutnya membengkak dalam sebulan terakhir.
Dirinya menerangkan bahwa tagihan yang di terima pada bulan ini tidak sangat rasional sehingga membuat ia mendatangi custmer servis PDAM Kota Semarang.
“Saya mau meluruskan saja masak saya harus bayar470 ribu, padahal sebelumnya hanya diangka 50-60 ribu saja,pemakain air hanya sekitar 10-20 kubik,” tandasnya.
Padahal beberapa waktu lalu ada petugas yang datang serta membaca meteran air dirumahnya. Petugas tersebut mengatakan bila meteran yang dipakai sudah rusak.
“Mungkin petugasnya salah dalam membaca angka jadinya membengkak, ini saya juga membawa tagihan 3 bulan terakhir,” katanya.
Dirinyapun berharap agar ada jalan tengah ataupun solusi supaya tidak memberatkan kedua belah pihak. Serta melakukan pengecekkan secara mendalam apakah ada kebocoran dijalur airnya.
Kepala Cabang PDAM Tirta Moedal Semarang Utara, Sapto Widodo mengatakan, setelah ada laporan dari pelanggan, pihaknya melakukan pengecekan meteran pelanggan dan hasilnya meteran tidak mengalami kerusakan.
“Posisi meteran milik Pak Sugito ini letaknya dibawah mobil, sehingga susah dilihat. Mungkin petugas kami yang salah membaca, nanti tagihannya akan disesuaikan. Pelanggan juga bisa mengirimkan foto meteran ke PDAM setiap bulannya,”ucapnya.kus
Tinggalkan Balasan