Djonews.com, SEMARANG – Memperingati hari Kartini pada Rabu (21/4/2021), Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengadakan webinar nasional yang bertemakan Kartini tangguh di masa pandemi dalam mewujudkan Unnes gemilang untuk Indonesia maju” dan bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unnes yang diikuti secara daring oleh 500 peserta.
Rektor Unnes, Prof Dr Fathur Rokhman, mengatakam Kartini tangguh adalah pribadi yang memiliki kepemimpinan bertumbuh, jadi tangguh bukan rapuh. Dimana dapat diterapkan dengan cara memiliki kepercayaan, kebersamaan, kesetiaan dan peran nyata. Dalam keluarga wanita menjadi motivator dan pendidik yang baik.
” Unnes mendukung menjadi kampus gemilang Indonesia maju,” harapnya.
Dalam sesi acara di buka oleh Rektor Unnes, Prof Dr Fathur Rokhman serta diikuti juga oleh beberapa tokoh perempuan seperti Nicke Widyawati selaku Direktur Utama PT Pertamina Persero. Kemudian Veronica Enda Wulansari selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura dan Dr Barokah Isdaryanti selaku Ketua DWP Unnes.
Dr Barokah Isdaryanti, mengatakan perempuan berperan multiperan mitra dalam mengatasi masalah pendidikan, ekonomi dan sosial budaya. Maka dengan begitu besarnya peran dan fungsi serta tugas perempuan di masa pandemi dituntut menjadi pribadi tangguh. Tangguh dalam hal ini adalah tanggap, tanggungjawab dan guyub, serta harmoni.
“Bagaimanapun perempuan harus tangguh karena akan berperan dalam berbagai sisi kehidupan. Tentu sebagai DWP Unnes, perempuan harus mendukung kerja nyata suami dalam mewujudkan Unnes yang gemilang Indoneaia maju, sejalan dengan teman dies natalis Unnes ke-56,” katanya.
Pendapat lain di lontarkan oleh Veronica Enda Wulansari, yang menyebutkan jika peran wanita dalam keluarga di masa pandemi sebagai penyeimbang, sebagai tutor dalam pembelajaran, nurturing atau pengasuhan dan sebagai sahabat bagi anak.
“Bagaimanapun Indonesia di peringkat ke-7 sebagai negara dengan posisi manajemen senior wanita paling banyak secara global,”imbuhnya.yda
Surakarta – Webinar dengan tema “Kehidupan Disabilitas di Masa Pademi” yang mengundang narasumber utama Istini Anggoro dari Fasilitator PPRBM Surakarta (18/12).
Webinar ini telah sukses dilaksanakan oleh Mahasiswa Komunikasi Massa Politeknik Indonusa Surakarta secara online melalui aplikasi Google Meet. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 50 orang yang terdiri dari Mahasiswa, Pegiat Sosial, umum, lalu juga penyandang disabilitas.
Pada masa pandemi banyak sekali kalangan masyarakat yang terkena dampaknya, salah satunya penyandang disabilitas, bahkan dampak sosial dan ekonomi yang mereka rasakan lebih berat karena tuntutan dan kebutuhan hidup yang lebih tinggi.
Berbagai langkah serta upaya telah diambil untuk menekan dampak sosial ekonomi bagi penyandang disabilitas di masa pandemi. Salah satunya dengan mengembangkan sosialisasi mengenai tindakan yang harus dilakukan oleh para disabilitas dan orang disekitar disabilitas untuk tetap bertahan dan produktif di masa pandemi ini.
Pada saat pandemi, para penderita difabel terutama pelajar yang setiap harinya bisa mendapat bimbingan langsung sekarang menjadi terganggu dan tidak bisa menerima informasi dari luar dengan baik.
Kegiatan webinar ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak umum tentang bagaimana cara bersikap inklusi dengan orang difabel supaya dalam menjalani kehidupan sehari-hari semua aspek lapisan masyarakat dapat saling membantu jika ada yang membutuhkan.
Istini Anggoro dalam pemaparannya menyampaikan satu hal yang harus dijadikan pedoman untuk semua orang yaitu No one left behind atau tidak ada seorang pun yang tertinggal dan berarti bahwa semua bisa berjuang untuk masa depan yang lebih baik lagi dan tidak ada kata terlambat untuk berkembang.
Semarang – Mahasiswa dari KKN UIN Walisongo Kelompok 57 mengadakan webinar dengan bertemakan “Perempuan Cantik, Atasi Insecure dengan Bersyukur” pada Kamis (12/11/2020) lalu, dalam webinar kali ini lebih mengedepankan mengatasai rasa minder atau ketidakpercayaan diri kepada mental seseorang.
Kegiatan yang mengundang banyak peserta ini juga didorong dengan menghadirkan narasumber Renita Swasti, S.Pd Volunteer Sekolah Perempuan Jember serta Siti Durrotun Nafi’ah dari Ketua IPPNU Kab. Ngawi untuk membahas masih banyaknya perempuan yang merasa insecure karena kurang menarik.
Nafi’ah sapaan akrapnya mengatakan bahwa rasa insecure tersebut bisa diatasi dengan 3 cara yakni dengan dhahir, batin dan fikir. Dengan menyeimbangkan ketiganya bisa membawa dampak positif kepada diri.
“jika memperbesarkan rasa insecure pada diri karena banyak orang yang lebih kurang daripada kita. Perbanyak bersyukur,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Risalatul Mu’awanah dari STKIP Modern Ngawi, dirinya mengungkapkan dengan harapannya mengikuti webinar tersebut bisa memberikan energi positif mengenai rasa bersyukur sehingga tidak perlu merasa insecure lagi.
“Acara seperti ini seharusnya sering diadakan karena bisa memberikan rasa bersyukur,” imbuhnya.
Hari/tanggal : Senin, 15 juni 2020 Waktu pelaksanaan : 10.00-12.10 Pembicara : – Sara Neyrizha – Norma Puspitasari, M.Pd Moderator : Restu Aprianto (Mahasiswa Politeknik Indonusa Surakarta)
Pola Poikir Kreatif Menuju New Normal
Materi 1 oleh Ibu Sara Neyrizha
New normal adalah kata yang ada pada dunia bisnis dan ekonomi. Namun dengan adanya pandemi ini kata-kata new normal sering terdengar. New normal disini adalah suatu hal yang biasa-biasa untuk dilakukan menjadi suatu tindakan yang harus dilakukan.
Persiapan + kesempatan = keberhasilan
Dampak pandemi yang terjadi sekarang berpengaruh pada keuangan dan lain-lain. Apabila dalam pandemi ini kita bisa melewati krisis-krisi ini dengan baik-baik saja, maka setelah pandemi ini kita akan baik-baik saja atau malah jauh lebih baik.
Digital life adalah satu-satunya alat untuk mencari informasi pada masa pandemi ini. Denganseperti itu maka peluang pekerjaan dalam jejaring komunikasi menjadi terbuka. Tidak harusbertatap muka secara langsung atau secara fisik kita bisa bertemu dengan media internet.
Untuk mampu bertahan diera saat ini(pandemi covid 19) diera new normal nanti atau era selanjutnya kita membutuhkan kreatifitas untuk membuka peluang untuk menyelesaikan permasalahan.
Penting untuk kita mempersiapkan diri untuk membuat profil diri kita di internet. Kenapa? Karena sekarang HRD meihat data kita melalui internet, melihat kepribadian kita melalui internet.
Dalam mempersiapkan kesempatan ini perlu banget melakukan kreatifitas. Creative mind? Tidak ada yang baru didunia ini. Kreatif di sini adalah melakukan suatu yang baru dari apa yang sudah ada, bukan menciptakan hal yang baru.
Contoh seperti jerome dia dengan mudah mengerjakan soal matematika, dia memanfaatkan kemampuannya untuk menciptakan peluang. Kalo kita ingin kreatif kita haru mempunyai tujuan.
Kita harus tau tujuan kreatif kita itu apa? Apapun yang kita bisa tulis, buat. Lakukan kebiasaan baru hal ini dapat menjaga pola kreatif. Setelah mengetahui tujuan kita, antisipasi penghalang-penghalanya seperti malas. Tips untuk menghilangkan malas adalah.
Buat time blocking
Dari time blocking kita bagi menjadi 4 kuadran(penting mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting mendesak, tidak penting tidak mendesak)
Membuat jurnal, dibuat mind mapping, lalu evaluasi.
Ketika orang mengenalmu orang percaya padamu ambil peluang itu dan berkolaborasilah dengan orang lain.
Kesimpulan :
Dalam menghadapi keadaan menuju new normal kita memerlukan persiapan dan mengambil sebuah kesempata untuk menuju keberhasilan.
Pola Berfikir New Normal Dalam Matematika
Materi 2 oleh Ibu Norma Puspitasari M.Pd
New normal itu dari sesuatu yang dianggap biasa dilakukan menjadi sesuatu yang baru yang harus kita lakukan. Terkait dengan matematika kemampuan-kemapuan bernalar, berfikir kritis, pemecahan masalah, berfikir kreatif, berkomunikasi, melakukan sutu koneksi, dan kemampuan berkolaborasi yang merupakan kemampuan yang dibangun oleh orang-orang belajar dari matematika.
Jadi matematika merupakan ruh, jadi tidak semua matematika yang kita pelajari hanya sekedar angka-angka. Sebenarnya orang-orang itu mempunyai kemampuan dalam matematika tetapi kemampuan matematika itu tidak nampak atau belum dinampakan dan harus dikolaborasikan dengan kreatifitas.
Kaitannya dengan kreatifitas dalam new normal nantinya kita sudah beradar diantara matematika setiap harinya. Contoh penggunaan matematika pada menuju new normal adalah kita selalu dihadapkan dengan data-data, informasi-informasi di media sosial tentang covid19. Seperti data prosentase dirawat sekian persen, sembuh sekian persen, dan meninggla sekian persen.
Untuk mengetahui kebenaran data-data tersebut mahasiswa perlu memiliki kreatifitas. Dulu kita masuk kepada 4C Ability yang mana sekarang kita sudah bertransformasi ke 6C Ability. Dimana 4C Ability itu diantaranya adalah:
Creative thinking.
Critical thinking.
Colaboration.
Communication.
yang mana sekarang kita sudah bertransformasi ke 6C Ability. Tambahannya ada Computational thinking, dimana kita harus benar-benar bisa menggunakan teknologi dengan baik.
Contohnya seperti ketika kita tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka, harus menjaga jarak makanya kita bisa mengadakan webinar. dan Compassion, compassion adalah kasih sayang yang dimaksud adalah kita harus memberi kasih sayang kepada diri kita sendiri.
Kesimpulan:
Matematika tidak selalu terkait dengan angka-angka. Karena dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan matematika. Jadi kita harus terbiasa dengan adanya matematika dalam kehidupan kita.
Dalam menghadapi new normal kita masuk pada 6C ability yaitu antara lain creative thinking, crtitical thinking, colaboration, communication, computational thinking dan juga compassion.
Djonews.com – Mahasiswa Manajemen Informatika Politeknik Indonusa Surakarta angkatan 2019/2020 telah berhasil mempersembahkan Seminar Online 2020 yang mengangkat tema “Membangun Pola Pikir Kreatif Untuk Menuju New Normal” pada Hari Senin,15 Juni 2020 dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.15 dan dihadiri sejumlah kurang lebih 75 peserta.
Webinar yang diketuai oleh Gibryan Wahyu Argawi selaku Mahasiswa Manajemen Informatika Politeknik Indonusa Surakarta ini sukses mempersembahkan Seminar Online/Webinar sesuai dengan harapan dan rencana awal. Dengan susunan acara sebagai berikut :
Pembukaan oleh Pembawa Acara
Kata sambutan oleh Ketua Pelaksana
Materi 1 oleh Ibu Zahra Noor Eriza,S.I.Kom.,M.M
Materi 2 oleh Ibu Norma Puspitasari M.Pd
Sesi Tanya Jawab
Penutupan
Seminar Online ini menghadirkan 2 pembicara, yaitu :
Ibu Zahra Noor Eriza,S.I.Kom.,M.M.
Norma Puspitasari M.Pd.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang turut serta berpartisipasi dalam acara Webinar hari ini. Terimakasih juga kepada seluruh panitia yang telah membantu mempersiapkan dan mendukung acara Webinar hingga acara ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan kami semua.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktur Politeknik Indonusa Surakarta beserta Bapak/Ibu dosen Program Studi Manajemen Informatika yang telah membantu mempersiapkan acara ini.
Djonews.com – Surakarta, Sejak wabah Covid-19 mulai masuk di Indonesia awal bulan Maret 2020, Pemerintah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil kebijakan untuk bekerja dari rumah dan belajar dari rumah.
Dengan kebijakan ini maka dapat diambil hikmahnya yaitu harus lebih kreatif dalam melakukan pekerjaan. Disamping itu untuk menyikapi kebijakan dari Kemendikbud tentang MERDEKA BELAJAR- KAMPUS MERDEKA bagi mahasiswa serta Revolusi pendidikan di tanah air.
Banyak hal yang dapat diambil hikmahnya dalam pendemi Covid-19 ini, salah satunya adalah Inovasi teknologi dalam proses pembelajaran, sehingga proses Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak berhenti.
Acara Webinar ini dilaksanakan pada hari Senin, 18 Mei 2020 mulai jam 10:00 – 12:00. Acara ini juga ditayangkan melalui channel Youtube Official Politeknik Indonusa Surakarta dengan alamat: https://youtu.be/sG_1lQxP5og.
Menurut ketua panitia (Edy Susena) menyampaikan bahwa “Webinar yang bertajuk: Seminar Nasional Online: “Strategi Menghadapi Kebijakan Merdeka Belajar di Masa pandemi Covid-19 pada Pendidikan Vokasi Indonesia” ini merupakan kegiatan rutin program studi D3. Manajemen Informatika. Kali ini seminar dilakukan secara online dengan narasumber dari Politeknik Indonusa Surakarta Jawa Tengah, Politeknik Negeri Madiun Jawa Timur dan Politeknik Jambi Sumatera.”
Tujuan Webinar
Tujuan dari webinar ini adalah untuk menyikapi kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dari Kemendikbud, untuk meningkatkan inovasi pembelajaran di masa Covid-19, untuk menyikapi persiapan Perguruan tinggi volasi untuk menghadapi reformasi pendidikan di Indonesia.
Dalam sambutannya Direktur Politeknik Indonusa Surakarta, Ir. Suci Purwandari, M.M menyampaikan apresiasi setinggi – tingginya kepada panitia dan narasumber yang telah mempersiapkan acara webinar ini dengan baik, semoga acara webinar ini dapat bermanfaat untuk semua peserta.
Acara dilanjutkan pemamparan materi dari Edy Susena, M.Kom sekaligus sebagai Wakil Direktur 1 Politeknik Indonusa Surakarta menyampaikan tentang “Strategi Menghadapi Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka bagi Perguruan Tinggi Vokasi di Indonesia”.
Edy Susena, M.Kom (Narasumber 1)
Sedangkan narasumber lainnya yaitu Tri Lestariningsih, M.Kom sebagai dosen Teknologi Informasi Politeknik Negeri Mandiun menyampaikan materi tentang: “Strategi Pembelajaran Praktikum di Masa Pandemi Covid-19”.
Tri Lestariningsih, M.Kom (Narasumber 2)
Sementara narasumber dari Politeknik Jambi, Tanto, M.Kom sebagai kaprodi D4. Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak menyampaikan materi tentang: “Strategi Pembelajaran Daring Menjadi Solusi Kampus Merdeka di Masa Pandemi Covid-19”.
Tanto, ST, M.Kom (Narasumber 3)
Acara semakin seru dengan dipandu oleh Moderator yang sangat pengalaman yaitu Canggih Ajika Pamungkas, M.Kom dan juga sebagai kaprodi D3 Manajemen Informatika Politeknik Indonusa Surakarta.
Canggih Ajika Pamungkas, M.Kom (Moderator)
Peserta Webinar
Webinar ini diikuti oleh peserta Se-Indonesia sebanyak 235 peserta. Dalam kegiatan webinar ini peserta sangat antusias dalam mengikuti acara sampai selesai. Bagi yang belum mengikuti maka bisa mengunjungi youtube official Politeknik Indonusa Surakarta.
Djonews.com – Manajemen informatika Politeknik Indonusa Surakarta Kelas A Tahun angkatan 2019 mengadakan Webinar pada (16/05).
Dengan menghadirkan 2 Pembicara yaitu Ustadz Muhammad Nur Aalam Fajar Syam S.Pd,I M.Pd dengan materi Pandangan Islam menyikapi Covid19 dan ibu Norma Puspitasari M.Pd dengan materi Alur Berfikir Logika dalam menyikapi covid19.
Mahasiswa Manajemen Informatika Politeknik Indonusa Surakarta angkatan 2019/2020 telah berhasil mempersembahkan Seminar Online 2020 yang mengangkat tema “Pandangan Islam dan Alur Logika dalam Menyikapi Covid-19” pada Hari sabtu, 16 Mei 2020 dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 10.45
Webinar tersebut dihadiri sejumlah kurang lebih 70 peserta. Webinar yang diketuai oleh Rifki Kuntoro Aldi selaku Mahasiswa Manajemen Informatika Politeknik Indonusa Surakarta ini sukses mempersembahkan Seminar Online/Webinar sesuai dengan harapan dan rencana awal.
Susunan Acara
Dengan susunan acara sebagai berikut :
Pembukaan oleh Pembawa Acara.
Kata sambutan oleh Ketua Pelaksana.
Materi 1 oleh Ustadz Muhammad Nur Alam Fajar Syam S.Pd.I, M.Pd.
Materi 2 oleh Ibu Norma Puspitasari M.Pd.
Sesi Tanya Jawab.
Penutupan.
Seminar Online ini menghadirkan 2 pembicara, yaitu diantaranya :
Ustadz Muhammad Nur Aalam Fajar Syam S.Pd I, M.Pd.
Norma Puspitasari M.Pd.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang turut serta berpartisipasi dalam acara Webinar hari ini. Terimakasih juga kepada seluruh panitia, dan pihak Sponshorship yang telah membantu mempersiapkan dan mendukung acara Webinar hingga acara ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan kami semua.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktur Politeknik Indonusa Surakarta beserta Bapak/Ibu dosen Program Studi Manajemen Informatika yang telah membantu mempersiapkan acara ini.
Tanggapan Peserta Webinar
Salah satu peserta webinar tersebut mengungkapkan bahwa ia menjadi mengerti dan paham tentang menyikapi covid19 dalam pandangan islam.
“Alhamdulillah saya menjadi lebih paham dan mengerti tentang bagaimana harus menyikapi covid19 ini” Ujar salah satu peserta webinar.