Tag: Virus Corona

  • Nekat Mudik, Presiden Jokowi Diisolasi 5 Hari!

    Nekat Mudik, Presiden Jokowi Diisolasi 5 Hari!

    Tertanggal 19 April 2021, Gibran Rakabuming Raka resmi mengeluarkan larangan mudik ke Solo pada 1-17 Mei 2021 melalui Surat Edaran (SE) Wali kota Nomor 067/1156. Dan bagi pelanggar akan dikenakan ancaman isolasi di rumah karantina selama 5 x 24 jam.

    PemKot Solo tetap menjadikan SE Wali Kota sebagai acuan bahwa mudik hanya dilarang pada 1-17 Mei 2021 saja, meskipun pemerintah pusat memperpanjang periode pengetatan aturan mudik menjadi 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei 2021.

    “Kita tetap pakai aturan sebelumnya. Sesuai SE kemarin pengetatan pada 1-17 Mei. SE itu berlaku dua pekan, nanti tanggal 3 Mei kita evaluasi lagi, perlu diubah nggak,” kata Ahyani, selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Solo, Jum’at (23/4/2021).

    Larangan Mudik ke Solo

    Menurut Ahyani, penyekatan akan lebih efektif dilakukan di tingkat Provinsi. Ahyani juga berharap agar tidak ada pemudik yang lolos dari pepnyekatan di tiap perbatasan Provinsi.

    “Kita itu melarang, tidak melakukan penyekatan. Mudah-mudahan sudah dilakukan efektif di perbatasan Provinsi, sehingga tidak ada warga yang berhasil menerobos,” ujar Ahyani.

    Tegasnya, tugas Pemkot Solo ialah melakukan pemnatauan melalui SatGas Jogo Tonggo di tiap kelurahan. Pemantauan sebenarnya sudah dilakukan sejak jauh hari, namun kali ini semakin diperketat.

    “Kalau mereka tanggal 1 Mei masih termonitor di Solo akan kita lakukan sesuai SE itu. Kita periksa, cek, ada surat tugas nggak, kalau nggak ada ya kita lakukan sanksi sesuai aturan kita,” kata Sekda Kota Solo itu.

    Bahkan PemKot tidak lagi melakukan penyekatan di terminal maupun stasiun. Pemudik yang melanggar akan dijemput langsung di rumahnya.

    “Penjemputan hanya kita lakukan di rumah. Pengecekan petugas juga di rumah langsung,” tutup Ahyani.

    larangan mudik ke solo

    Pengecualian Mudik

    Meski terdapat larangan mudik, tetap ada pengecualian bagi pelayanan distribusi logistik dan pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak, seperti perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, serta persalinan ibu hamil.

    Mereka yang termasuk dalam kategori tersebut wajib melampirkan surat izin perjalanan dan surat hasil tes swab PCR maupun antigen. Adapun surat izin bagi pelaku perjalanan dinas haruslah bertandatangan pejabat setingkat eselon II. Dan bagi pegawai swasta, surat izin harus dibubuhi tandatangan pimpinannya.

    Sementara bagi para pekerja in-formal dan non-pekerja harus membawa surat keterangan dari kepala desa atau kelurahan. Surat dilengkapi dengan mencantumkan asal dan tujuan daerah beserta nomer telepon.

    Presiden Jokowi tidak Mudik

    Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga memastikan bahwa ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak akan mudik ke Solo, sehari setelah munculnya SE.

    “Nggak, (Jokowi) nggak mudik,” kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Rabu (21/4).

    Gibran menjelaskan telah menyiapkan sanksi karantina 5 x 24 jam di Solo Technopark bagi pelanggar prosedur larangan mudik. Selain Solo Technopark, ada opsi lain yakni karantina di hotel bagi warga yang mampu.

    “Kita sediakan dua tempat. Nanti kita pakai dulu satu tempat di Solo Technopark. (Karantina hotel) berlaku bagi yang mampu, nanti akan ada kategorinya,” tutupnya.

  • Sejak PPKM Ruangan ICU RSUD Wongsonegoro Penuh Pasien Covid-19

    Sejak PPKM Ruangan ICU RSUD Wongsonegoro Penuh Pasien Covid-19

    Semarang – Pada pekan kedua dalam Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat ruang ICU yang berada di RSUD Wongsonegoro Kota Semarang penuh. Padahal terdapat 25 ruang ICU Covid-19 sudah terisi pasien.

    Direktur Utama RSUD Wongsonegoro, Susi Herawati menegaskan bahwa sebelumnya ruangan ICU hanya berisi 14 ruang, namun dikarenakan jumlah pasien Covid-19 meningkat pihaknya menambahkan ruang tersebut.

    “Kapasitasnya sudah 25 itu full, dua pekan ini full terus,” terangnya ketika dikonfirmasi, Kamis (21/01/2021).

    Menurutnya, kondisi tersebut mengakibatkan beberapa pasien yang seharusnya mendapatkan pertawata di ruang ICU harus rela menunggu. Untuk itu, RSUD Wongsonegoro terus melakukan evaluasi dan perawatan jika kondisi pasien membaik bisa dipindahkan.

    Berita Semarang - Kapasitas ruangan ICU di RSUD Wongsonegoro penuh.
    Kapasitas ruangan ICU di RSUD Wongsonegoro penuh. 

    “Bahkan ini sudah ada yang inden sekitar 7 orang pasien untuk masuk ICU, ada ruang isolasi juga banyak ditempati oleh pasien yang terkena Covid-19, ini akan kita evaluasi,” tambahnya.pjo

  • Beri Sanksi Tegas Bagi Pelanggar Prokes

    Beri Sanksi Tegas Bagi Pelanggar Prokes

    Ungaran – Dengan menaiknya angka kasus positif baru di Kabupaten Semarang, Pemerintah Kabupaten Semarang akan menindak tegas bagi pelanggar protokol kesehatan dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Kabupaten Semarang.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Ani Rahardjo mengatakan sampai dengan pertengahan Bulan Januari 2021 penambahan kasus positif baru di Kabupaten Semarang naik secara drastis.

    “Ada 5 kecamatan yang harus kembali masuk zona merah antaranya Kecamatan Kaliwungu, Suruh, Pabelan, Sumowono dan Ungaran Barat,” terangnya, dalam rapat evaluasi PPKM tingkat Kabupaten Semarang di Gedung Dharma Satya, Kompleks Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Rabu (20/01/2021).

    Sementara itu, Bupati Semraang, H Mundjirin menyampaikan meskipun terdapat PPKM yang saat ini sudah memasuki hari ke sepuluh, masih banyak warga masyarakat yang tidak patuh akan protokol kesehatan.

    Berita Semarang - Beri Sanksi Tegas Bagi Pelanggar Prokes
    Bupati Semraang, H Mundjirin 

    “Seperti Desa Kalongan kita tidak berhenti-henti untuk mengingatkan warga yang tidak patuh prokes untuk patuhi prokes,” ujarnya.pjo

  • Bicara Lirih Bisa Turunkan Potensi Penularan Covid-19

    DjoNews.com – Semarang, Berbicara sempat dicurigai membawa risiko penularan Covid-19, karena dikhawatirkan membawa droplet seperti pada bersin dan batuk. Karena itu, bicara dengan lirih atau pelan mungkin mengurangi risiko itu.

    Sebuah penelitian baru mengklaim, mengurangi 6 desibel suara bisa memberikan efek yang sama pada pemotongan transmisi Covid-19 daripada menggandakan ventilasi ruangan.

    “Hasilnya menunjukkan otoritas kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan penerapan zona tenang di lingkungan dalam ruangan yang berisiko tinggi, seperti ruang tunggu rumah sakit atau fasilitas makan,” ujar peneliti dari University of California dikutip dari The Sun.

    Pada Juli 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengubah panduannya yang mengakui adanya kemungkinan penularan aerosol, seperti selama latihan paduan suara atau ketika berada di restoran yang bising.

    Tetesan mikroskopis yang dikeluarkan ketika berbicara cepat menguap meninggalkan partikel aerosol cukup besar yang membawa virus.

    Peningkatan kenyaringan suara sekitar 35 desibel atau berbicara dengan teriak bisa meningkatkan laju emisi partikel virus sebesar 50 kali lipat.

    Orang yang berbicara dengan nada normal biasanya mencapai kisaran 10 desibel. Sedangkan, suara yang bising di restoran biasanya mencapai kisaran 70 desibel.

    “Tidak semua lingkungan dalam ruangan sama dalam hal risiko penularan virus melalui aerosol,” jelas ketua peneliti William Ristenpart.

    Menurut William, ruang kelas yang ramai tapi sepi jauh lebih tidak berbahaya daripada bar karaoke yang tidak ramai. Karena, biasanya orang karaoke bernyanyi dan berbicara dengan keras.

    Para peneliti pun telah melihat jumlah aerosol dan tetesan yang dihasilkan oleh beberapa orang dengan volume suara berbeda. Cara ini memungkinkan para peneliti menganalisis aerosol yang dihasilkan oleh suara tertentu.

    Mereka menemukan bahwa volume suara memegang pengaruh terbesar pada jumlah aerosol yang dihasilkan.

    Nyanyian atau teriakan pada tingkat yang paling keras bisa menghasilkan aerosol 30 kali lebih banyak. Karena itu, peneliti menyarankan semua orang untuk berbicara dengan volume lebih pelan atau lirih.

    Sumber: Himedik

  • Positif Korona Warga Demak Di Isolasi

    Djonews.com – Demak,  Pemkab Demak mengkonfirmasi bahwa ada dua warganya yang terkena Korona atau Covid-19.

    Dua diantaranya adalah warga yang berada di Kecamatan Sayung dan satunya di Kota Demak.

    Sekda Kabupaten Demak Singgih Setyono menjelaskan sebelumnya dua orang yang itu diketahui positif Covid-19  bolak balik ke Jakarta.

    “Yang satu bekerja di Jakarta dan sering pulang ketemu keluarganya. Sedangkan yang satu lagi pada pertengahan Maret lalu pernah ke Jakarta,” kata Singgih, Kamis (19/4).

    Singgih memastikan bahwa dua warga Demak yang telah dinyatakan positif sudah mendapatkan penanganan secara medis.

    Dengan ini Kabupaten Demak masuk dalam Zona Kuning. Masyarakat tidak perlu panik tetapi tetap waspada dan menjaga pola hidup sehat.

    “Taati keputusan pemerintah terkait penyebaran Covid-19, jangan keluar rumah bila tidak ada keperluan penting, selalu pakai masker saat keluar rumah, dan patuhi protokol Covid-19,” pungkas Singgih.jjj

  • Pelaku Penolakan Minta Maaf

    Djonews.com – Ungaran, Proses pemakaman perawat RSUP Dr. Kariadi yang meninggal karena positif corona atau Covid-19,  mendadak ramai diperbincangkan bahkan hingga wakil bupati ungaran pun turun tangan.

    Purbo, Ketua RT 6 Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang adalah salah satu dari sekian banyak orang yang melakukan penolakan pemakaman perawat tersebut.

    Terkait ramainya di dunia maya akhirnya Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto membuka mediasi antara Purbo dan PPNI di kantor DPW PPNI Jawa Tengah.

    Di hadapan Edy Wuryanto, Purbo menyampaikan permintaan maafnya “Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia,” ungkapnya.(10/3)

    Purbo berpendapat bahwa penolakan pemakaman di TPU Sewakul tersebut adalah aspirasi masyarakat serta termasuk beberapa Ketua RT lain.

    Sementara itu Ketua DPW PPNI Jawa Tengah, Edy Wuryanto meminta kepada seluruh perawat untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan tulus.

  • Pendaftaran Nikah Beralih Online Karena Corona

    Djonews.com – Karena penyebaran Virus COVID-19 (corona) kini berdampak pada pembuatan surat nikah, serta daftar online yuk cari tahu caranya!

    Belakangan ini virus COVID-19 yang semakin meluas membuat penerapan social distancing semakin digalakan.

    Banyak kegiatan yang tadinya dilakukan melalui tatap muka kini dapat dilakukan secara online. Sebut saja seperti, bekerja, kuliah maupun sekolah, dan juga ibadah keagamaan.

    Menyusul kegiatan-kegiatan di atas, kini pendaftaran pernikahan juga dapat dilakukan melalui daring. Penasaran bagaimana cara dan tahapannya?

    Simak penjelasan dari Djonews.com, ini.

    Karena corona pendaftaran nikah kini bisa dilakukan online

    Akibat penyebaran virus corona yag semakin meluas, pemerintah pun mengambil tindakan memberlakukan Work From Home (WFH) kepada seluruh aparatur sipil Negara (ASN).

    sehingga kebijakan tersebut berimbas pada aktivitas dan kegiatan Kementrian Agama, termasuk dalam pembuatan surat nikah.

    Seperti dilansir dari IDNTimes, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menyatakan bahwa akibat corona sekarang, para calon pengantin dapat melakukan pencatatan nikah secara online.

    Mereka dapat mengaksesnya melalui situs simkah.kemenag.go.id, untuk melakukan pendaftaran nikah.

    Perlu diingat bahwa pemberlakuan pendaftaran nikah secara online ini ditujukan bagi para pendaftar baru.

    Yaitu, mereka yang baru ingin mengajukan pendaftaran tepat setelah penetapan WFH oleh Pemerintah.

    Lalu Bagaimana yang telah Mendaftar Sebelumya?

    Jika pendaftar baru dapat mengakses secara online dan mengurus pendaftaran sura-suratnya di sana, lalu bagaimana dengan mereka yang mendaftar sebelum penetapan WFH oleh pemerintah?

    Menurut Kamaruddin, pendaftar yang telah mendaftar sebelum ditetapkannya WFH, masih dapat mengurus layanan pencatatan nikah di kantor Kementrian Agama.

    Namun perlu diingat, hal tersebut hanya berlaku bagi calon pengantin yang telah terdaftar sebelum WFH terjadi.

    Tahap dan Prosedur yang harus dilakukan

    Pendaftaran nikah yang kini dapat dilakukan secara online karena corona tidak berarti bahwa itu tidak memiliki tahap pengisian yang rinci.

    Di sini kamu juga harus memenuhi beberapa tahap untuk mendaftar, seperti:

    1. Mengakses: simkah.kemenag.go.id
    2. Klik daftar nikah
    3. pilih nikah di mana: a. Provinsi/Kab/Kota/Kecamatan, b. Tanggal dan Jam
    4. Masukkan data calon suami dan calon istri
    5. Checklist dokumen
    6. Masukkan nomor HP
    7. Upload foto
    8. Cetak bukti pendaftaran

    Secara umum, memang tahapan tersebut tergolong lebih mudah dilakukan daripada sebelumnya secara tatap muka. Apalagi karena kamu dapat mengakses dan mengisinya darri rumah.

    Perencanaan ulang perlu dilakukan

    Sebagai tanggapan atas usaha pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona, Kamaruddin juga menyampaikan kepada calon pengantin untuk melakukan perencanaan ulang mengenai acara pernikahan mereka.

    Dengan dasar kondisi yang terjadi kurang memungkinkan. Ia juga menambahkan, “Jika memungkinkan, waktu pelaksaan seremonial acara pernikahan dapat kembali diatur jadwalnya. Agar proses tersebut bisa berjalan dengan lancar ketika waktu dan suasana telah kembali membaik.”

    Dengan mempertimbangkan hal-hal yang telah terjadi, memang merupakan pilihan yang bijak untuk melakukan perencaan ulang.

    Itu dapat menghindarkan banyak orang dari bahaya juga membuat momen pernikahanmu nanti akan terasa lebih istimewa.

  • Psikosomatis, Gangguan Orang yang Mendengar Corona Langsung Demam

    Gangguan mental bagi orang yang mendengar corona lalu merasa ikut mengalami demam dan juga pusing.

    Dari berita yang ada, pasien penderita virus corona bertambah semakin hari.

    Di hari pertama gejala yang muncul masih ringan, hanya sakit tenggorokan dan seperti masuk angin.

    Lama kelamaan, di hari ke sembilan, gejala bertambah buruk, batuk tidak mereda, napas akan terasa sulit.

    Belum lagi jumlah penderita yang semakin hari semakin bertambah.

    Setelah selesai membaca, berita-berita tentang corona, kadang leher ikut terasa gatal.

    Mungkin sedikit sakit saat menelan, bisa juga lama-kelamaan merasa badan seperti demam.

    Akan tetapi setelah diperiksa ternyata normal saja.

    Ada apa sebenarnya? Apakah ikut tertular, namun gejalanya baru muncul sekarang?

    Berikut penjelasan Djonews.com yang perlu kamu ketahui.

    Gangguan Psikosomatik

    Psikosomatik adalah gangguan yang terjadi kala pikiran serta emosi kita mempengaruhi tubuh.

    Pada saat ini terjadi, keluhan fisik atau perasaan sakit pun muncul. Padahal, perasaan sakit ini bukan ditimbulkan oleh infeksi maupun cedera.

    Tenang dulu. Jika gejala-gejala itu memang muncul setelah kamu membaca atau menoton berita soal Covid-19, bisa jadi ini merupakan gangguan psikosomatik.

    Jadi, psikosomatik berasal dari masalah psikologis yang ada dalam diri seseorang.

    Hal ini muncul kala seseorang mengalami perasaan takut, stress, depresi, atau dilanda kecemasan berlebih.

    Gejala Akibat Psikosomatik

    Akibat gangguan psikologis ini, maka akan muncul bermacam-macam keluhan terkait fisik, persis yang di rasakan kamu saat stress akibat mendengar beragam hal tentang Covid-19.

    Gejala ini muncul akibat terjadinya peningkatan rangsangan saraf oleh otak ke berbagai bagian tubuh.

    Pada saat kamu gelisah, pelepasan hormon adrenalin atau disebut juga epinefrin ke pembuluh darah, juga menambah beban gangguan psikosomatis.

    Contoh-contoh gejala fisik yang bisa dialami oleh kamu yang stress, yaitu:

    • Sakit Perut
    • Nyeri ulu hati
    • Sakit punggung belakang
    • Sakit kepala
    • Migrain
    • Sesak
    • Bernafas dengan cepat
    • Jantung berdebar-debar
    • Gemetar atau tremor
    • Berkeringat
    • Otot terasa kaku

    Menurut laman Verywellmind, keluhan yang dialami setiap orang berbeda-beda.

    Kebanyakan wanita mengeluhkan lelah karena tak tidur, mudah marah, perut kembung, dan perubahan masa menstruasi.

    Pria lebih mengeluhkan sakit di dada serta tekanan darah tinggi.

    Sementara pada anak-anak, justru sakit perutlah yang timbul.

    Perbedaan Dengan Sakit Yang Sesungguhnya

    Perhatikan, kamu akan dengan mudah membedakan penyakit yang benar-benar kamu derita, dengan ‘penyakit’ atau gangguan fisik yang ditimbulkan akibat psikosomatik.

    Gangguan fisik akibat faktor psikologis ini biasanya terjadi:

    • Saat orang memiliki kekhawatiran berlebihan. Orang dengan psikosomatik cenderung memiliki keluhan fisik, akibat rasa khawatir yang berlebihan. Sama seperti kamu yang khawatir saat membaca segala hal buruk terkait Covid-19.
    • Keluhan ini hanya muncul pada saat-saat tertentu saja, yaitu pada saat kamu berada dalam tekanan berat.
    • Kemunculan rasa sakit ini memiliki pola tersendiri. Umumnya keluhan fisik ini muncul dalam pola yang serupa dan berulang, yaitu saat kamu mengalami stress.

    Apa Penyebab Kecemasan?

    Rosdiana Setyaningrum, seorang psikolog keluarga yang berbagi ilmu secara Online Class melalui WhatsApp, mengatakan bahwa penyebab kecemasan karena Covid-19 diakibatkan antara lain, karena:

    • Adanya ketidakpastian karena ini merupakan virus baru
    • Terlalu banyak informasi yang bersliweran
    • Tiba-tiba Kamu harus bekerja dari rumah tanpa tahu kapan hal ini akan berakhir
    • Beragam tekanan ekonomi, dan sosial, kamu benar-benar harus jaga jarak (social distancing)

    Apa yang Bisa Kamu Lakukan?

    Rosdiana juga berbagi mengenai cara-cara untuk mengatasi rasa cemas, yang bisa diartikan juga cara agar kamu terhindar dari gangguan psikosomatik, antara lain:

    • Harus tetap terus aktif untuk mengurangi stress seperti melakukan olahraga ringan, membersihkan rumah, atau (setel lagu K-Pop dan ajak anak-anak) menggerakkan tubuh bersama.
    • Harus cukup beristirahat, tidur yang cukup, dan pasrahkan diri untuk mengurangi beban psikologis.
    • Harus tetap melakukan koneksi dengan teman dan keluarga. Gunakan WhatsApp atau Zoom untuk tetap terhubung baik melalui telepon, pesan teks, maupun videocall.
    • Jangan lupa jalani hobi baru. Kamu bisa mengajak anak-anak untuk memasak, meluangkan waktu untuk membaca buku, menonton film-film yang selama ini belum sempat kamu tonton, atau belajar kerajinan tangan.
    • Yang terpenting: Pilih Sumber Berita. Jangan sampai kamu semakin stress karena termakan oleh berita-berita palsu, atau batasi diri dari berita yang kini beredar.

    Bantuan Tenaga Ahli

    Ada beberapa hal yang bisa dilakukan seseorang yang mengalami gangguan psikosomatik, untuk memperingan beban, diantaranya :

    • Psikoterapi, salah satu metode yang dilakukan adalah terapi kognitif perilaku, saat penderita diminta mencari tahu hal apa saja yang dapat memperburuk gejala.
    • Latihan relaksasi atau meditasi.
    • Teknik pengalihan diri dari masalah.
    • Akupuntur.
    • Hipnosis atau hipnoterapi.
    • Terapi listrik transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS).
    • Fisioterapi.
    • Obat-obatan seperti antidepresan yang tentunya diresepkan oleh dokter.

    Bantuan ini tentu saja bergantung dari sejauh apa gangguan psikosomatik yang dialami.

    Sebelumnya, konsultasi tentu saja diperlukan untuk menentukan terapi apa yang paling tepat untuk dilakukan.

    Cara Mengatasi

    Sebelum lebih jauh merambah ke gangguan psikosomatik, untuk mengatasi kecemasan, “Kamu bisa melakukan konsultasi online dengan para psikolog, atau konselor,” ungkap Rosdiana, “dan ini banyak juga yang gratis,” imbuhnya.

    Biasanya, jika kecemasan yang mengarah kepada gangguan psikosomatik ini sudah berlebihan dan amat mengganggu, petugas medis akan berfokus pada faktor mental dan sosial orang tersebut.

    Oleh karena itu, penderita psikosomatik disarankan untuk bertandang ke psikiater.

    Psikiater akan menelaah seberapa lama seseorang telah menderita sakit, tekanan apa yang dihadapi, seperti apa kepribadian orang tersebut, dan lain sebagainya.

    Semoga Bermanfaat!

  • Kota Semarang Rencanakan Tutup Jalan Protokol selama 24 Jam

    Djonews.com – Semarang, Untuk mengatasi virus covid 19 biar tidak menyebar, Pemkot Semarang memberlakukan rencana penutupan jalan protokol selama 24 jam non stop.

    Hal ini dilakukan agar mobilitas warga kota semarang tidak terlalu padat merayap.Program ini menindaklanjuti hasil evaluasi pada penutupan sabtu dan minggu kemarin dianggap telah berhasil.

    Wali kota Semarang Hendra Prihadi mengutarakan penutupan yang akan dilakukan mendatang akan sangat mengurangi mobilitas warganya.

    “Dari evalusasi penutupan jalan kemarin pada hari Sabtu dan Minggu kemarin sangat mengurangi mobilitas masyarakat,” ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

    Rencana penutupan adalah Jalan Pandanaran mulai Tugumuda sampai Simpang Lima, Jalan Pemuda mulai Paragon mall sampai Tugumuda, Jalan Pahlawan mulai Air Mancur sampai Simpanglima, Jalan A Yani mulai Simpang RRI sampai Simpanglima, serta Jalan Gajah Mada

    ia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Polrestabes dan Dirlantas Polda Jateng untuk penutupan tersebut.

    “Kita akan lakukan penutupan pada Jumat, Sabtu, Minggu. Kemungkinan kita tutup 24 jam. Untuk Senin sampai Jumat, jalan kita tutup sore hingga pagi hari. Tapi Untuk Sabtu Minggu 24 jam,” katanya.

    Namun pihaknya akan terus berkoordinasi jika memang nantinya ada penambahan ruas jalan yang ditutup. wid