Semarang – Tren penurunan kasus Covid-19 di Kota Semarang mulai menurun, hal ini berdampak kepada di tutupnya tempat isolasi pasien Covid-19 di RSUD Wongsonegoro.
Direktur RSUD Wongsonegoro, Susi Herawati mengatakan, RSUD Wongsonegoro saat ini hanya merawat 34 pasien Covid-19 dimana 28 pasien dirawat di tempat isolasi dan 6 pasien berada di ruang ICU.
“Jumlahnya kemarin mencapai 257 tempat tidur, sekarang kami sediakan 97 tempat tidur,” sebut Susi, Rabu (24/3/2021).
Semakin turunnya jumlah pasien yang dirawat lantas RSUD Wongsonegoro menutup enam ruang isolasi Covid-19 dan kembali dialihkan untuk perawatan pasien umum. Enam ruangan tersebut ialah Parikesit, Yudhistira, Krisna, Arimbi, Arjuna 1, dan Arjuna 2.
Saat ini RSUD Wongsonegoro tetap menerapkan sentralisasi namun hanya dengan mengaktifkan satu gedung untuk tempat isolasi yakni yang berada di gedung Nakula. Dengan pengaturan Nakula 1 menjadi ICU, Nakula 2 menjadi ruang pasien suspect dan Nakula 3 serta Nakula 4 digunakan sebagai tempat isolasi pasien positif Covid-19.
“Kita menggunakan Nakula karena transportasi pasien akan menjadi lebih mudah karena jalan dibelakan (Nakula) sudah kita buat jalan lingkar, masyarakat tidak perlu khawatir akan tertular,” tambahnya.
Pihaknya menilai, budaya menerapkan protokol kesehatan di Kota Semarang semakin menunjukkan baik sehingga penyebarn Covid-19 dapat di kontrol.
“Sejak awal Bulan Februari sudah mengalami penurunan, namun sekarang setiap ada libur panjang tidak mengalami kenaikan yang begitu tinggi, dulu sewaktu natal naiknya cepat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perawatan RSUD dr Kariadi, Eko Sadono menyebut RSUD dr Kariadi sudah melakukan penutupan terhadap dua ruang isolasi sehingga saat ini hanya memiliki empat ruang yang digunakan untuk pasien Covid-19.
“Satu ruangan rata-rata memiliki 20 tempat tidur. Keterisian tempat isolasi Covid-19 rata-rata 60-70 persen dalam satu ruangan.,” tandasnya.kus