Tag: Pilwakot Semarang

  • Bilik Suara Pilwakot Semarang Berslogan Khusus

    Semarang – Pada Pilwakot Semarang 9 Desember mendatang yang diikuti oleh calon tunggal terdapat tulisan khusus yang berisikan ajakan seperti “Coblos pada Foto Pasangan Calon atau Kolom Kosong Tidak Bergambar”  pada bilik suara yang sudah di siapkan oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI.

    “Tulisan tersebut tak cocok buat Pilwakot di Kota Semarang. Apalagi calonnya hanya tunggal, “ terang Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang, Nining Susanti, Rabu (02/12/2020).

    Di sisi lain, pihaknya meminta kepada KPU RI dan KPU Kota Semarang agar pada bilik suara khususnya di Kota Semarang tulisan tersebut di tutup dengan striker berwarna putih sehingga tulisan yang bernada mengajak tersebut tertutup.

    “Kita anjurkan untuk diberi striker putih , ini bukan kesalahan KPU Kota Semarang karena kotak suara itu dari KPU RI, ” tambahnya.

    Dalam proses penyortiran surat suara di Kota Semarang, Bawaslu Kota Semarang turut memastikan agar logistik tidak dalam kondisi rusak seperti lubang dan sobek.

    “Sejauh ini Alhamdulilllah tidak ada surat suara yang rusak, masih aman,” tutupnya.pjo

  • Debat Pertama, Calon Petahan Usung 5 Visi

    Semarang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menggelar debat pertama untuk pasangan Hendrar Prihadi  – Hevearita G Rahayu di Hotel Patra Semarang, Rabu (18/11/2020) malam. Selama debat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan hanya menghadirkan perwakilan tim kampanye, panelis dan tanpa pendukung.

    Panelis sendiri diantaranya Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama, Rektor Universitas PGRI Semarang Muhdi, Rektor Unika Soegijapranata Semarang Ridwan Sanjaya, Wakil Rektor IV Universitas 17 Agustus 1945 Semarang Retno Mawarini Sukmariningsih, dan Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir.

    Dalam debatnya Hendrar Prihadi  – Hevearita G Rahayu menyampaikan 5 point visi yakni meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM yang unggul dan produktif, meningkatkan potensi ekonomi lokal yang berdaya saing, menjamin kemerdekaan masyarakat menjalankan ibadah, mewujudkan infrastruktur berkualitas yang berwawasan lingkungan, serta menjalankan reformasi birokrasi pemerintahan secara dinamis, dan menyusun produk hukum sesuai nilai-nilai Pancasila.

     “Ini adalah visi yang berkesinambungan dari periode yang sebelumnya, yakni Semarang Hebat. Kali ini Semarang Semakin Hebat berlandaskan Pancasila dalam bingkai NKRI,” ujar Hendi.

    Selain itu, pengakuan terhadap toleransi juga diperhatikan. Tujuannya adalah agar masyarakat kembali sadar bahwa persoalan keberanekaragaman mesti bisa dijadikan kekuatan.

    Sementara itu, Ita menyampaikan untuk debat tanpa lawan ini merupakan pengalaman kali pertama yang dirasakan. “Alhamdulillah bisa berjalan dengan lancar, kita sudah tik tok tadi, dan bisa saling menutup kekurangan,” tambahnya.

    Rektor Upgris Muhdi mengatakan dilihat secara umum jawaban dari Hendi-Ita sudah sangat baik, bahkan jika dipersentase sebesar 90 persen. Selain itu, Hendi -Ita juga bisa menguasi materi dengan baik.

    “Secara umum mungkin kalau boleh saya sebut kisaran 90 persen paslon bisa menanggapi secara baik. Penguasaan materi beliau mungkin juga karena ini kan periode kedua,” terang Muhdi.wid

  • Edukasi Kotak Kosong Dalam Pilwakot Semarang

    Semarang – Sudah kurang lebih 3 minggu pasangan petahana Wali Kota Semarang beserta Wakil Walo Kota Semarang berkampanye masih banyak ditemukan ada warga yang belum paham dengan istilah kotak kosong.

    Sehingga membuat calon petahana tersebut terus memberikan sosialisasi terhadap masyarakat.

    “Setiap kampanye saya pasti jelaskan apa itu kotak kosong supaya warga mengetahui,”teranngnya.

    Menurutnya masih banyak warga masih takut untuk datang ke TPS padahal KPU sudah berusaha untuk mewujudkan Pilwakot yang aman dan sehat.

    Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Hendi-Ita, Kadar Lusman mengatakan untuk saat ini pihaknya tidak menargetkan pembuatan posko yang banyak.

    “Arahan kami adalah mendekati masyarakat yang baik dan santun, termasuk para relawan,” tambahnya.

    Sedangkan saat ini jumlah posko yang dimiliki sekitar 30 posko dari relawan dan partai politik.

    “Kalau relawan ada 60 lebih, namun tidak semua kita daftarkan. Bukan ngumpetke, sepanjang mereka melakukan kegiatan harus ijin ke posko dulu dan memiliki ijin dari kami,”pungkasnya.wid