Tag: Kurban

  • Waspadai Hewan Kurban Jatibarang

    Djonews.com – Semarang, Mendekati pelaksanan Idul Kurban pada Jumat (31/7) mendatang, masyarakat diminta mewaspadai peredaran sapi kurban yang berasal dari tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang Semarang. Dikarenakan sapi tersebut tidak layak konsumsi, dan berbahaya bagi kesehatan serta dimanfaatkan oknum tertentu untuk mencari keuntungan.

    Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur menjelaskan jika sapi dari Jatibarang tak layak konsumsi karena mangandung zat berbahaya bagi manusia. Apalagi sapi-sapi tersebut sengaja dilepas dan memakan sampah yang ada di TPA.

    “Sapi yang berada di TPA Jatibarang banyak yang mengandung timbal serta zat berbahaya, jelang Idul Adha ini peredarannya menjadi fokus pengawasan kami,” katanya kemarin.

    Hernowo mengaku,akan gencar melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban mendekati hari H Idul Kurban. Pengecekan dilakukan di tempat jualan ataupun penampungan hewan.

    “Selain itu, Dinas juga menyasar TPA Jatibarang di Dukuh Bambankerep, Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen. Total ada 3 ribu sapi yang dilepas di TPA, sapi ini miliki pertenak dan memakan sampah,” tuturnya.

    Pengetatan peredaran sapi dari TPA Jatibarang, lanjut Hernowo juga selalu digencarkan, para peternak pun diberikan pemahaman.

    Pihaknya pun mengancam jika ada sapi asal Jatibarang yang diperjualbelukan akan dikenai sanksi. “Jika ada yang tetap nekat menjual maka pihaknya siap memberi sanksi tegas. Karena sebelum dikomsumsi, sapi ini harus dikarantina dulu selama tiga bulan,”tuturnya.kris

    Baca Seputar Kejadian Harian Di Semarang Raya Klik Disini

  • Penjualan Hewan Kurban Turun

    Djonews.com – Semarang, Dinas Pertanian kota Semarang bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Tengah melakukan razia hewan kurban dibeberapa tempat salahsatunya di jalan Jolotundo, kelurahan Sambirejo, kecamatan Gayamsari (24/7).

    Dari hasil razia tersebut petugas tidak menemukan hewan kurban yang cacat atau belum cukup umur.

    Kepala Dinas Pertanian kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan pemeriksaan hewan kurban ini sudah dilakukan sejak dua minggu lalu. Bahkan dalam pemeriksaan tersebut pedagangnya juga memperhatikan protokol kesehatan.

    “Karena ini penting mulai sejak penjualannya sudah menerapkan protokol kesehatan. Ditempat penjualan tersebut jugta sudah ada tempat cuci tangan atau hand sanitizer,” katanya.

    Hernowo berpendapat bahwa saat ini masih bagus hewan yang dibawa serta dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Dalam pemeriksaan hewan ini juga dibantu oleh Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dengan beranggotakan 150 orang.

    “Mereka itu akan berkeliling memeriksa hewan kurban yang berada di sekitar tempat tinggalnya.” Tambahnya.

    Selain itu, Harnowo mengatakan bahwa saat ini konsumen sekarang sudah pintar dan cerdas dalam memilih hewan kurban salahsatunya dengan menanyakan SKKH. Pasalnya dengan surat tersebut kesehatan hewan dijamin sehat.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas atau dokter hewan maka hewan tersebut akan dikalungkan atau diberi gelang yang konteknya memastikan bahwa hewan-hewan dari kota Semarang itu sudah diperiksa oleh Dinas Kesehatan bahwa hewan tersebut sehat,” jelasnya.

    Pemeriksaan Hewan Kurba

    Faisal , Salah seorang pedagang hewan, mengatakan dengan adanya pemeriksaan ini maka sangat bagus bagi pembeli karena pembeli menjadi tahu hewan ini layak untuk dijadikan kurba..

    “Sekarang yang terjual kambing 10 ekor sedangkan sapi belum laku. Dibanding tahun lalu H-5 bisa terjual 148 kambing sedangkan sapi 17 ekor,” katanya.

    Sedangkan harga kambing atau sapi tidak mengalami kenaikan. Untuk kambing dijual mulai dari harga Rp 2.75 juta sampai Rp 4.5 juta. Sedangkan sapi dijual mulai dari harga Rp 17 juta sampai dengtan 21.5 juta.

    “Kami setiap tahun selalu berjualan ditempat ini dan dengan harga yang bervariatif. Pada Idul Adha tahun ini membawa 80 ekor kambing dan sapi 11 ekor,” ujarnya.lius