Tag: Keluarga

  • PANAS !!! Usai Podcast Bareng Deny Sumargo, Ibu dan Anak Tidak Akur

    Djonews.com, KELUARGA –. Perselingkuhan menantu dan mertua di Serang ini viral mencuri atensi publik. Keduanya bahkan sampai digrebek setelah ketahuan berzina.

    Kisah perselingkuhan mereka viral setelah diunggah Norma Risma yang membagikan cerita suaminya selingkuh dengan ibu kandungnya sendiri. Ia mengungkapkan rasa kecewa lewat akun TikTok @user284365778.

    Norma Risma dengan suaminya yang diketahui bernama Rozy Zay Hakiki sudah saling mengenal selama lima tahun. Risma bertanya kepada dirinya sendiri apa salahnya dan tak habis pikir suaminya tega selingkuh dengan ibu kandungnya.

    Melalui unggahan akun Facebook, suami Norma Risma, Rozy Zay Hakiki angkat bicara terkait kisahnya disebut selingkuh dengan ibu mertuanya sendiri. Dia meminta agar warganet tidak membuat keruh masalahnya. Rozy mengatakan akan segera memperbaiki kesalahannya.

    “Halo semua tolong jangan memperkeruh masalah saya, saya tahu saya salah. Saya berjanji akan memperbaiki kesalahan saya tolong hentikan pembahasan tentang saya,” tulis Rozy di akun Facebook dengan tulisan capslock.

    “Suami Norma Risma, Rozy Zay Hakiki memberikan klarifikasi di Facebook. “

    Ia kemudian mengunggah foto saat momen akad nikah bersama sang istri, Risma. Dalam foto tersebut, keduanya berpose sambil menunjukkan buku nikah. Rozy juga membuat status yang menuliskan agar warganet tidak ikut campur dengan hidupnya.

    “Kalian pikir kalian semua sudah lebih baik dari saya, gak usah ngurusin hidup orang. Pikir aja hidup kalian sendiri,” ucap Rozy emosi.

    Melalui Facebook, Rozy juga meminta maaf pada Risma. Dia menyampaikan permintaan maafnya pada kolom komentar unggahan Risma di Facebook.

    Norma Risma Ungkap Kisah Suami Selingkuh dengan Ibu Kandung

    Norma Risma yang membuat warganet gempar, mengungkapkan kisah lengkapnya ketika diundang untuk menjadi narasumber di akun Youtube milik Denny Sumargo. Ia mengatakan masih shock dan terus teringat kasus perselingkuhan suami dengan ibu kandungnya.

    “Ini memang sudah satu bulan tapi nggak mudah lah buat aku untuk langsung bangkit, masih naik turun,” ungkap wanita yang bernama lengkap Norma Rismala itu.

    Risma menyadari bahwa kasusnya banyak bermunculan di media sosial terutama di TikTok. Dia langsung mengungkapkan kronologi awal mula kenal dengan Rozy pada tahun 2017 akhir. Saat itu dia masih duduk di bangku SMA. Kemudian pada April 2021, setelah pacaran cukup lama, keduanya menikah.

    “Nah, habis menikah awalnya masih tinggal di rumah bapakku. Karena tahun 2020 aku memergoki chat bahwa mereka sudah pernah berhubungan badan. Sebelum menikah juga pernah memergoki lewat WhatsApp,” kata Risma.

    Pada saat Risma pulang kerja dijemput oleh sang suami, dia mengaku iseng membuka WhatsApp Rozy. Dia membaca pesan untuk Rozy dari ibunya.

    “Aku buka mereka suka ngomongin apa sih? Di situ aku membaca chat yang mengarah ke arah hubungan seks gitu. Kayak nanti ngelawan geh biar enak jangan diem aja,” tirunya.

    Risma pada saat itu langsung marah, bertanya kepada Rozy. Namun Rozy langsung menghapus bukti percakapan dengan ibunya Risma di WhatsApp. Risma pun tidak mempunyai bukti perselingkuhan suami dengan ibunya untuk ditunjukkan ke bapaknya.

    Laman: 1 2

  • Harus Tahu! 7 Cara Mengajarkan Sopan pada Anak

    Harus Tahu! 7 Cara Mengajarkan Sopan pada Anak

    Mengajarkan sopan pada anak merupakan kepentingan dari aspek luar pelajaran akademis. Kesopanan atau lebih dikenal dengan sopan santun pada anak sebaiknya sudah diajarkan sejak usia dini.

    Sehingga dengan begitu dikemudian hari anak telah menjadikan kesopanan sebagai sebuah kebiasaan yang berlaku secara otomatis, baik saat berada di lingkungan keluarga maupun luar.

    Dalam Buku Mini Habits Karya Stephen Guise, mengatakan bahwa Riset Duke University ialah 45% perilaku berawal dr kebiasaan.

    Dan perlu kamu ketahui, bahwa kebiasaan tidak lebih dari jalur syaraf di otak.

    Mereka jadi lebih tebal ketika semakin sering digunakan, dan memburuk jika diabaikan.

    Kamu menciptakan kebiasaan kamu sendiri, hanya dengan mengulangi aktivitas yg sama sampai menjadi lebih mudah dan lebih mudah lagi.

    Mengajarkan sopan pada anak juga melatih kesadaran dan kepekaan terhadap perasaan orang yang ada di sekitarnya.

    Sopan santun bukanlah berupa kemampuan atau bakat bawaan lahir, akan tetapi sebuah hal yang perlu dipelajari dan diajarkan oleh orang yang lebih tua, terutama orang tuanya.

    Berperilaku sopan pun bukan merupakan aturan tertulis, namun perilaku sopan santun sangatlah diperlukan dalam berhubungan sosial dan bermasyarakat.

    Sopan santun juga menjadi bekal yang layak bagi seorang anak, agar ia dapat berdampingan dengan baik bersama orang lain di masa depannya nanti.

    Cara Mengajarkan Sopan pada Anak Sejak Usia Dini

    5 Cara Mengajarkan Sopan pada Anak sejak usia dini

    Anak dapat diberi pendidikan akan konsep serta pentingnya dalam bersopan santu sejak usia dini, lebih tepatnya sejak anak berusia 1,5 tahun.

    Sebab diusia inilah umumnya anak sudah mulai memahami bahwa orang lain pun mempunyai perasaan yang perlu dijaga, sama seperti dirinya sendiri.

    Jangan hanya menunggu saat dimana anak sudah besar lalu menyerahkan tanggung jawab kepada satuan pendidikan formal seperti sekolah maupun non-formal seperti yayasan.

    Pendidikan sopan santun perlu dilakukan secara bertahap dan ini hal ini merupakan tanggung jawab terbesar kamu sebagai orang tua.

    Maka DjoNews telah merangkum beberapa dalam artikel ini, agar kamu bisa mengajarkan sopan pada anak dengan lebih mudah sejak dini:

    1. Ajari Etika Dasar

    5 Cara Mengajarkan Sopan pada Anak etika dasar

    Sebagai orang tua yang mengajarkan sopan pada anak, kamu bisa memulai dengan memberikan pendidikan dasar tentang etika, yaitu dengan ucapan ‘tolong’, ‘terima kasih’ dan ‘maaf’.

    Ketiganya dapat digunakan dengan menyesuaikan keadaan setiap ia akan meminta dan atau menerima bantuan serta saat melakukan kesalahan.

    2. Ajarkan Konsep Berbagi

    5 Cara Mengajarkan Sopan pada Anak konsep berbagi

    Disaat anak sudah menginjak usia 2 tahun, biasanya anak mulai memahami konsep berbagi, meski dalam praktiknya belum tentu dengan senang hati saat melakukannya.

    Kamu dapat mengajarkan sopan pada anak dengan memberinya 2 mainan yang serupa, lalu ajaklah untuk berbagi salah satu mainannya agar dapat bermain bersama.

    3. Ajarkan Etika di Meja Makan

    5 Cara Mengajarkan Sopan pada Anak etika di meja makan

    Di usia 3-4 tahun, anak telah bisa makan dengan garpu dan sendoknya sendiri di meja makan begitu pun dengan menyeka mulutnya setelah makan dengan menggunakan tisu.

    Di usia inilah, orang tua dapat mulai memberi pendidikan akan etika saat di meja makan. Mulai dari hal sesederhana tidak melempar atau membuang makanan, duduk dengan tenang saat tengah makan dan atau minum, dan lain sebagainya.

    4. Ajarkan Etika Bertamu

    5 Cara Mengajarkan Sopan pada Anak etika bertamu

    Saat bertamu ke rumah orang lain juga merupakan kesempatan yang tepat untuk mengajarkan sopan pada anak.

    Ingatkanlah untuk mengetuk pintu serta mengucapkan salam bila akan masuk ke rumah orang lain, misalkan saja dengan ucapan ‘permisi’ atau ‘sampai jumpa lagi’.

    Ajarkan pula pada anak untuk menjawab pertanyaan dengan sopan saat ditanya perihal nama, umur, ingin makan atau minum apa.

    5. Ajarkan untuk Tidak Menilai Fisik

    5 Cara Mengajarkan Sopan pada Anak tidak menilai fisik orang lain

    Hal ini juga merupakan sebuah pengajaran kesopan santunan bagi anak. Sebagai orang tua tentu perlu mengajarkan anak untuk tidak menilai orang secara visual, kecuali dalam hal yang baik.

    Anak juga perlu dididik untuk tidak selalu dan serta merta mengeluarkan ungkapan yang berupa pendapat negatif, apalagi bila tidak diminta sebab kemungkinan menyakiti perasaan orang lain akan lebih besar.

    Selain itu juga, orang tua perlu mendidik anaknya untuk tidak menunjuk dan atau menatap orang lain dengan tajam, apalagi terhadap orang berkebatasan.

    Ingatkan pada si kecil untuk tidak mengejek apalagi mentertawakan orang tersebut.

    Didiklah agar anak juga dapat menempatkan perasaannya sebagai orang tersebut. Kamu bisa melakukannya dengan menceritakan bahwa ada orang yang memerlukan cara khusus untuk berkomunikasi.

    Misal, seorang tunarungu yang memerlukan bahasa isyarat.

    Selain memberikan pengajaran dan pendidikan akan kesopan santunan, hal ini juga dapat membantu anak untuk dapat berempati.

    6. Ajarkan dengan Figur Nyata

    5 Cara Mengajarkan Sopan pada Anak figur nyata sebagai contoh yang dapat ditiru

    Setelah mengetahui 5 cara mengajarkan sopan pada anak di atas, tentu tak kalah penting bagi orang tua untuk memberikan teladan yang baik pula bagi buah hatinya.

    Sebab pendidikan dalam mengajarkan sopan pada anak akan terasa sia-sia bila kamu sebagai orang tua tidak memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari.

    Bila anak terbiasa melihat kedua orang tuanya di rumah bersikap santun, maka dengan otomatis dan tentu lebih mudah bagi anak untuk bertumbuh menjadi pribadi yang santun hingga dewasanya nanti.

    7. Koreksi dan Konsisten

    5 Cara Mengajarkan Sopan pada Anak koreksi dan konsisten

    Dalam proses mengajarkan sopan pada anak tentu akan memakan waktu yang tak sebentar, dan juga mungkin terjadi kesalahan-kesalahan yang tak terduga.

    Disaat seperti ini hindarilah emosi dalam memberikan makian terhadap anak. Proses mengajarkan sopan pada anak memerlukan proses dan ketekunan. Maka teguran akan lebih bermanfaat daripada memarahi.

    Dengan kenyamanan yang anak rasakan akan membuat mereka lebih mudah memahami ciri kesopan santunan.

    Apalagi saat anak lupa akan tata krama dan kamu bisa mengingatkan mereka dengan sabar, tentu dengan tanpa mentolerir kesalahan yang tak sesuai.

    Sebab dengan terlalu memaklumi sikap mereka hanya akan membuat sosok dirimu tak ternilai konsisten sebagai figur.

    Dengan membuat mereka berperilaku sopan karena takut pada kamu hanya akan membuat mereka terpaksa melakukannya dan tidak betah untuk melakukannya.

    Berilah rasa nyaman serta teguran yang menyejukkan. Hal ini akan menghindarkan dari rasa benci anak terhadap orang tuanya.

    Penutup: Mengajarkan Sopan pada Anak

    5 Cara Mengajarkan Sopan pada Anak penutup

    Dalam aspek lain, berikanlah pujian yang tidak berlebihan atas perilaku sopannya anak, agar anak tidak kehilangan kesadaran atas baiknya sopan santun. Baik berupa hadiah makanan atau minuman kesukaannya.

    Begitupun sebaliknya, berikan teguran saat anak tidak menyadari perbuatan yang dilakukannya tidaklah sopan. Teguran yang baik juga merupakan sebuah apresiasi yang baik.

    Tentu dalam mempelajari etika sopan santun anak juga memerlukan kenyamanan baik saat makan, minum bahkan istirahatnya.

    Bila anak sedang tidak menurut, maka kamu perlu tau apa penyebabnya, apakah karena lelah, lapar atau bahkan mengantuk.

    Sekian artikel cara mengajarkan sopan pada anak yang DjoNews rangkum buat kamu.

    Bila ada pertanyaan, kamu bisa meninggalkannya di kolom komentar atau membagikan artikel ini agar lebih banyak orang yang mengambil manfaat atau menambahi ekurangannya.

    Semoga bermanfaat!

  • 7 Tips Mengelola Keuangan Rumah Tangga yang Baik

    7 Tips Mengelola Keuangan Rumah Tangga yang Baik

    Tips mengelola keuangan rumah tangga memanglah hal yang tak bisa dibilang semudah mengelola keuangan pribadi. Karena keuangan dalam rumah tangga diperlukan untuk setiap individu dalam anggota keluarga.

    Oleh karena itu, perlu mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan yang benar, agar keuangan tidak kandas sebelum gajian turun. Sebab pengelolaan yang buruk akan menjadikan banyak masalah bermunculan.

    Siapapun anggota keluarga berkewajiban untuk dapat mengelola keuangan dengan baik, apa itu istri, suami bahkan anak sekalipun. Masing-masing bisa memerankan sebagai bendahara agar lebih kreatif dan berhati-hati dalam mengelola keuangan.

    Tuntutan untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan rumah tangga sangatlah diperlukan disini. Jadi, mari simak cuplikan tips mengelola keuangan yang baik berikut ini:

    7 Tips mengelola keuangan rumah tangga

    1. Fahami alur keuangan

    Baik alur masuk maupun keluar, dimulai dari pendapatan kamu dan pendapatan pasanganmu. Jumlahkan dengan benar, kemudian hitung setiap pengeluaran, misal tagihan air, listrik, belanja bulanan, dll.

    Apalagi kalau kamu mempunyai cicilan, baik itu rumah, kendaraan ataupun yang lainnya. Usahakanlah untuk memasukkannya sebagai alur pengeluaran rutin.

    Pastikanlah bahwa arus pengeluaran keuangan tidak lebih besar daripada pemasukan. Bila sampai kejadian ini nyata, maka keuangan rumah tangga kamu berada dalam bahaya dan harus segera diatasi secepatnya.

    2. Pangkas Kebutuhan yang Tidak Mendesak

    Buat catatan rutin kebutuhan bulanan rumah tangga kamu, berapa dana yang akan ditabung dan diwujudkan investasi serta rencana keuangan lainnya.

    Kamu juga perlu untuk memeriksa anggaran mana yang lebih diperlukan serta anggaran mana yang dapat dipotong.

    Sangat disarankan agar kamu membuat rencana keuangan yang realistis mungkin serta dapat diterima akal sehat.

    Kegiatan ini juga tidak dapat dibenarkan bila sampai kamu bersikap terlalu hemat atau bahkan cenderung pelit. Seperti, anggaran jalan-jalan yang semula dua kali sebulan menjadi sekali dalam sebulan.

    Pemotongan anggaran seperti ini akan membuat kamu kekurangan waktu bersenang-senang dan berkumpul bersama anggota keluarga yang lain.

    Sebagai jalan alternatif, kamu bisa memilih tempat jalan-jalan yang lebih bersahabat di kantong daripada destinasi sebelumnya.

    3. Bayar Semua Kewajiban, Jangan Tunda!

    Bersegeralah dalam membayar setiap kewajiban sebelum keuanganmu menipis atau bahkan habis. Seperti keuangan sekolah anak, tagihan kartu kredit, cicilan kendaraan pribadi, dll.

    Apabila setiap kewajiban yang kamu tanggung sudah terselesaikan, maka pengelolaan keuangan dalam rumah tangga untuk operasional serta kebutuhan sehari-hari akan jauh lebih mudah.

    Semua itu dikarenakan kewajiban yang tertunda atau hutang yang berkala akan menyebabkan konsekuensi yang tak bisa dibilang mudah. Seperti denda atau bahkan bunga yang membengkak.

    4. Tabung dan Investasi

    Pastikanlah untuk selalu menyisihkan sejumlah uang untuk ditabung dan dijadikan investasi. Tabungan yang terkumpul bisa menjadi dana darurat, sedangkan investasi dapat menjadi tabungan untuk masa depan.

    Akan lebih baik lagi bila jumlah uang yang kamu tabung selalu konsisten disetiap bulannya bahkan cenderung mengalami kenaikan nominal, sehingga kamu memiliki target tersendiri.

    Sedang untuk investasi, kamu memiliki berbagai macam pilihan. Misal investasi emas, deposito, saham, properti, hingga kepemilikan tanah.

    5. Asuransi

    Tips Mengelola keuangan rumah tangga selanjutnya adalah dengan menyisihkan uang untuk membeli premi asuransi. Apalagi bila ada tanggungan berupa anak.

    Dengan memiliki asuransi, maka setip bentuk resiko akan diminimalisisr dan dialihkan kepada pihak asuransi.

    Dengan begitu, apapun yang dapat terjadi tidak akan mengoyak keuangan keluarga hingga mengganggunya.

    6. Daftar Belanja Bulanan

    Faktor terbesar dalam pengelolaan keuangan rumah tangga ialah belanja bahan pokok serta keutuhan rumah.

    Oleh karena itu, pastikanlah untuk membuat daftar belanja sehingga akan memperkecil kemungkinan efek “Mata Lapar”.

    Kamu juga dapat memeriksa diskon terlebih dahulu dari swalayan sehingga akan lebih menghemat uang belanja.

    Dan juga, bila kamu menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran, pastikanlah kartumu cocok dengan swalayan pilihanmu agar mendapatkan keuntungan ekstra seperti cashback dan yang semisalnya.

    7. Kurangi Kebiasaan Penghamburan

    Penghamburan seperti jajan merupakan pengeluaran yang tak terelakkan. Apalagi keluarga yang doyan ngemil serta berwisata kuliner.

    Tak heran bila pengeluaran ini amat berpengaruh pada tips mengelola keuangan rumah tangga. Dan tidak ada salahnya bagi kamu dan keluarga untuk mulai mengurangi kebiasaan jajan yang berlebihan.

    Bukan berarti kamu menghapus anggaran untuk hal ini, tapi cobalah untuk lebih berhemat.

    Promosi kartu kredit di restoran tertentu pun juga bisa kamu gunakan selama masih dalam jangkauan anggaran keuangan keluarga.

    Dengan begitu, kamu akan mendapatkan jajanan yang mewah dengan diskon dan cashback berlimpah.

    Kesimpulan: 7 Tips Mengelola Keuangan Rumah Tangga

    Dengan melaksanakan tips mengelola keuangan rumah tangga diatas, terutama dalam penulisan anggaran serta arus keuangan.

    Maka kamu akan menyadari dimana letak kebocoran bila ada, dan dimana letak lubang yang bisa kamu tutup dan tidak mengganggu arus keuangan keluarg.a

    Sekian dulu tips mengelola keuangan rumah tangga dari DjoNews, bagikanlah artikel berikut agar lebih banyak orang yang bisa mengambil hikmah.

    Kamu punya tips lain? Masukin aja ke kolom komentar. Semoga bermanfaat!

  • Wajib Tahu! 7 Cara Ayah Lebih Dekat dengan Anak

    Wajib Tahu! 7 Cara Ayah Lebih Dekat dengan Anak

    Ternyata bukan hanya ibu yang perlu untuk berhubungan dekat dengan anak. Ternyata Ayah pun mempunyai pengaruh yang besar untuk tumbuh kembang si Kecil. Yuk, simak artikel cara ayah lebih dekat dengan anak ini.

    Dalam mengasuh anak, peran kedua orang tua sangatlah diperlukan. Bahkan sejak dalam masa kandungan pun anak perlu perhatian dari kedua orang tuanya.

    Mungkin, banyak yang berpikiran bahwa bayi yang baru saja terlahir hanya memerlukan sosok Ibu saja dalam merawat dan mengetahui segala bentuk kebutuhannya.

    Namun, ternyata peran seorang ayah pun sangat diperlukan anak sejak usia dininya.

    Cara Ayah Lebih Dekat dengan Anak

    Mari simak penjelasan cara ayah lebih dekat dengan anak yang DjoNews.com suguhkan berikut:

    1. Luangkan Waktu Untuk Anak
    2. Ungkapkan Rasa Sayang
    3. Nikmati Masa Liburan Bersama
    4. Seimbangkan kesibukan dengan Perhatian
    5. Bermain Bersama
    6. Jangan Pernah Berbohong
    7. Jangan Melakukan Kekerasan

    Peran Penting Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak

    Cara ayah lebih dekat dengan Anak, dengan meningkatkan kehadirannya bagi seorang anak dinilai dapat menimbulkan rasa aman secara emosional, serta menumbuhkan kepercayaan diri bahkan menumbuhkan rasa keingin-tahuan mengeksplorasi lingkungannya.

    Anak yang mendapatkan perhatian seorang Ayah ternyata dapat mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah dengan lebih baik, dan juga dapat memiliki IQ yang lebih baik di saat usia mulai memasuki 3 tahun.

    Kemudian saat di usia sekolah, pelajar yang mendapatkan asuhan dari seorang Ayah pula akan mendapatkan prestasi yang jauh lebih baik dan memiliki rasa percaya diri yang lebih dibandingkan anak tanpa keterlibatan asuhan seorang Ayah.

    Peran orang tua dalam memberikan asuhan tentu berbeda dalam membentuk tumbuh kembang sang anak.

    Seorang Ayah cenderung akan lebih memberikan semangat dalam berkompetisi dan mandiri dalam hal prestasi. Sedangkan seorang Ibu akan lebih menekankan nilai kehidupan, kerja sama dan keamanan.

    Bermain, Melindungi, Menumbuhkan Kedisiplinan

    Peran Ayah dalam pengasuhan anak memang akan lebih cenderung seperti teman bermain dibanding seorang Ibu. Dari interaksi itu, anak akan mempelajari berbagai peran dari peran Ayahnya.

    Di sisi lain, anak-anak yang memiliki sosok Ayah yang dapat membimbing juga akan lebih merasa terlindungi dari kmeungkinan bahaya, sehingga anak dengan sendirinya memiliki sifat pemberani.

    Ayah secara umum mempunyai kestabilan emosi yang jauh leih baik, dan juga mood yang tentu tak mudah terganggu. Berbeda dengan seorang Ibu yang notabenenya adalah perempuan, mengalami menstruasi, hamil, melahirkan yang kesemuanya mempengaruhi kestabilan emosi.

    Dengan begitu, Ayah dapat membuat emosi anak menjadi jauh lebih stabil.

    Seorang Ayah juga mempunyai ketegasan jauh melebihi seorang Ibu. Maka peran Ayah dalam menghasilkan anak yang disiplin pun jauh lebih besar dibanding seorang Ibu.

    Berbeda dengan Ibu yang secara naluriah lebih cenderung berperasaan dan menerima alasan yang akan diberikan oleh anak-anaknya.

    Ayah Harus Jadi Panutan

    Selain pengaruh baik bagi anak yang dapat menghabiskan waktu bersama Ayahnya, cara ayah lebih dekat dengan anak ini ternyata akan memebrikan efek yang baik pula pada Ayah bila dapat berlama-lamaan dengan si buah hati.

    Semakin anak bertumbuh, ia akan cenderung mengadopsikan berbagai hal dari teman-teman di sekitarnya.

    Namun, semakin dekatnya hubungan yang Ayah miliki bersama anak makan semakin besar pula kemungkinan anak akan terus mengenali Ayahnya dan menjadikannya sebagai figur yang perlu dicontoh.

    Oleh karena itu, Ayah akan berada dalam posisi yang menguntungkan dalam menanamkan nilai positif serta meningkatkan perasaan terhadap dirinya sendiri.

    Bahkan, tak dapat dipungkiri si buah hati bisa lebih baik dari Ayahnya sendiri.

    Akan berbeda bila Ayah sangat sibuk dan tak pernah ada waktu untuk sekedar memeluk anak, keadaan yang seperti ini akan mempengaruhi psikologinya sebaga seorang anak.

    Ikutilah cara ayah lebih dekat dengan anak ini, agar anak tidak melawan karena kurangya rasa perhatian.

    Usahakan Untuk Meluangkan Waktu

    cara ayah lebih dekat dengan anak luangkan waktu untuk anak

    Cara Ayah Lebih Dekat dengan Anak yang pertama ialah, beri setidaknya 15 sampai 30 menit dalam sehari untuk sekedar bercengkrama dengan anggota keluarga, termasuk pula anak.

    Di momen ini, Ayah dapat menanyakan kepada buah hatinya tentang kegiatan apa saja yang telah dia alami hari ini atau sekedar mengajaknya bermain permainan ringan.

    Dengan begitu, anak akan lebih merasa diperhatikan. Meskipun pada hakikatnya Ayah bekerja pun untuk sang anak, namun anak lebih memerlukan perhatian yang langsung terasa.

    Selain itu pula, peran Ayah dalam pengasuhan anak memiliki makna yang amat positif bagi perkembangan seorang anak.

    Seorang Ayah yang mempunyai energi positif akan pula memberikan dampak yang positif bagi tumbuh kembang si buah hati hingga masa dewasanya nanti.

    Ungkapkan Rasa Sayang

    cara ayah lebih dekat dengan anak ungkapkan rasa sayang

    Berikanlah sejenak waktu untuk memperhatikan buah hati dengan bertanya mengenai kegiatannya di sekolah, bagaimana proses pembelajarannya atau berbagai macam hal lain yang bisa ia ceritakan.

    Cara ini akan dapat meningkatkan kemampuan akademis si buah hati. Dan cara ini akan membuat kamu mendapatkan perhatian dari si Kecil.

    Kamu sebagai seorang Ayah pun tak boleh sungkan untuk mengungkapkan sayang, sering memeluk, membiasakan pujian bahkan memberikan dukungan bila Anak terlihat murung.

    Nikmati Masa Liburan Bersama

    cara ayah lebih dekat dengan anak nikmati masa liburan bersama

    Di saat pekerjaan sedang tidak ada, usahakanlah untuk menemani anak bermain atau pergi berlibur bersamanya.

    Cara ayah lebih dekat dengan anak ini akan membuat anak merasakan kenyamanan berada di dekat Ayah serta merasa lebih dekat dengan Ayah selayaknya saat sedang bersama Ibunya.

    Seimbangkan Kesibukan dengan Perhatian

    cara ayah lebih dekat dengan anak seimbangkan kesibukan dengan perhatian

    Selain perlunya menyerasikan waktu antara melakukan kesibukan dengan memberi perhatian, seorang Ayah juga harus pandai dalam menjaga kekompakan di hadapan anaknya.

    Dalam hal ini pun Ibu harus ikut andil serta memberikan dukungan demi tumbuh kembang yang baik bagi si buah hati.

    Bermain Bersama

    cara ayah lebih dekat dengan anak bermain bersama

    Bila selama ini terdapat stigma bahwa Ayah hanya dekat terhadap salah satu anak saja, maka patahkanlah pernyataan ini di kalangan Keluarga kamu.

    Setiap anak, baik perempuan maupun laki-laki perlu mempunyai kedekatan baik dengan Ibu maupun Ayahnya. Maka cara ayah lebih dekat dengan anak yang tepat adalah denganbermain bersama.

    Melansir sciencedaily.com, anak perempuan akan lebih terlibat secara positif saat melakukan interaksi dengan orang tua mereka.

    Anak perempuan lebih banyak menunjukkan inisiatif dengan menawarkan mainan kepada Ayahnya dan mereka memberikan respons lebih positif pada inisiatif yang diberikan Ayahnya.

    Jangan Berbohong

    cara ayah lebih dekat dengan anak jangan pernah berbohong

    Bukan hanya untuk seorang Ayah, hal ini pun juga berlaku bagi anggota keluarga yang lain termasuk pula Ibu.

    Jangan membiasakan berbohong pada buah hati kamu. Misal, memberi tahu anak bahwa hewan peliharaan keluarga sudah dibawa ke tempat lain padahal hewan itu sudah tiada di dunia.

    Saat orang tua berbohong seperti hal yang disebut di atas, mungkin akan menjadi cara aman agar anak tidak bersedih. Namun, dengan melakukannya justru akan menjadi bumerang.

    Sebab mendistorsi kenyataan yang tidak diperlukan dan berpotensi akan membuat anak justru tambah sedih saat suatu hari nanti ia mengetahui yang sebenarnya.

    Penting bagi orang tua untuk mengetahui serta memastikan cara menjelaskan sesuai dengan usia anak dalam melaksanakan cara ayah lebih dekat dengan anak ini.

    Anak yang masih kecil tidak membutuhkan penjelasan yang panjang akan sebuah kematian atau kerusakkan. Cukup dengan mengatakan kenyataanya dengan bahasa yang halus, “Adek, karena si meong udah tua meong butuh istirahat biar gak kelelahan. Si meong sekarang udah meninggal, tidur dan gak bangun lagi.”

    Banyak cara untuk berkata jujur pada anak dibandingkan memilih untuk berbohong. Tergantung bagaimana penyusunan kata yang dipilih oleh kamu sebagai orang tua.

    Jangan Melakukan Kekerasan

    cara ayah lebih dekat dengan anak jangan melakukan kekerasan

    Sama halnya dengan Jangan berbohong, melakukan kekerasan juga tidak dibenarkan bagi seluruh anggota keluarga. Baik dengan alasan apapun, hindarilah kekerasan.

    Ayah yang hebat ialah Ayah yang menjadi idola bagi anggota keluarga. Ayah tidak akan menjadi idola bila ia sering menyakiti anggota keluarga yang lain. Dan ini merupakan kunci cara ayah lebih dekat dengan anak.

    Melakukan kekerasan sama saja dengan mencemarkan harga diri seorang Ayah yang berwibawa, seluruh hidup dan semua hal yang telah dicapai seorang Ayah.

    Selain kekerasan fisik, kekerasan verbal juga sangat tidak dibenarkan terhadap anggota keluarga. Hindarilah kata pangglan seperti bodoh, idiot atau apapun yang membuatnya menganggap bahwa ia mempunyai kekurangan dibanding anak yang lain.

    Kesimpulan: Cara Ayah Lebih Dekat dengan Anak

    Cara Ayah Lebih Dekat dengan Anak memang sangat diperlukan, apalagi menilik zaman sekarang yang serba canggih dan maju.

    Anak lebih memilih menghabiskan waktu dengan perangkat seluler, bermain game online dan menonton video.

    Semoga dengan artikel ini akan membantu para orang tua mewujudkan keluarga yang harmonis dengan ikatan keluarga yang kuat.

    Semoga Bermanfaat!