Tag: jateng

  • Muswil LDII Tegaskan Pentingnya Peran Teknologi Pada Era 4.0

    Djonews.com , Semarang- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah menyelanggarakan musyawarah wilayah (Muswil) VII tahun 2020 pada Sabtu dan Minggu (25-26/01).

    Pada Muswil kali ini diikuti oleh 270 anggota, ketua, sekretaris dan pengurus dari 35 kabupaten/kota.

    Dalam acara tersebut bertemakan “Peningkatan peran LDII dalam kontribusi bagi masyarakat dalam revolusi industri 4,0 melalui kerja dan kontribusi” serta dihadiri pula Ketua Umum DPP LDII Prof Dr Ir KH Abdullah Syam , Ketua DPW LDII Jawa Tengah Prof. Dr H Singgih Tri Sulistiyono.

    Seperti diketahui bahwa Ormas LDII adalah ormas islam yang selalu mengamalkan nilai nilai keagamaan yang tinggi namun tidak hanya itu LDII ternyata juga telah memilik kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi seperti halnya UB (Usaha Bersama) serta keikutsertaan dalam olahraga.

    Menurut Ketua DPW LDII Jawa Tengah Prof. Dr H Singgih Tri Sulistiyono pentingnya era 4.0 ini membuat program-program yang akan dicanangkan untuk memanusiakan manusia dalam bidang teknologi, salah satunya yaitu untuk keadilan serta kesejahteraan.

    “jadi bagaimana LDII nanti dapat menghadapi era 4.0 tetapi nanti warga LDII juga harus mempersiapkan diri  pasca era 4.0 semua itu nanti kita akan menggagas program-program teknologi tersebut supaya dapat mewujudkan kesejahteraan dan keadilan.”ujarnya.

    Karena menurut beliau saat ini masih banyak warga LDII dan masyarakat lainnya masih di kendalikan oleh teknologi.

    “harusnya kan kita mengendalikan teknologi bukan malah kita ini di stir oleh teknologi, nah hal-hal seperti ini lah yang akan kita dorong pada Muswil besok”.lanjut bapak yang memiliki kumis tebal tersebut.

    Disisi lain saat disinggung mengenai pilkada 2020 Ketua Umum DPP LDII Prof Dr Ir KH Abdullah Syam mempersilahkan kepada seluruh anggota dan warga LDII untuk bebas berpendapat serta bebas memilih sebab LDII adalah ormas yang netral aktif dan tidak dibawah partai apapun. Sebab menurut beliau kebijakan LDII harus ditaati karena itu sebuah kebijakan.

    “ada beberapa anggota/warga kita yang menjadi bupati dan wakil bupati dari partai apapun,hal tersebut membuktikan bahwa LDII ini adalah organisasi yang netral aktif dan tidak dibawah partai apapun. di dalam kebijakannya selalu mengingatkan bahwa anggota atau warga LDII boleh dimana mana tapi jangan kemana mana tetaplah sebagai warga LDII”katanya.

    Kemudian menurut beliau LDII sekarang tidak bisa disamakan dengan LDII jaman dahulu sebab sekarang LDII lebih kepada kebebasan dalam penentuan dalam berpolitik.

    “ya,kalau dulu kita lebih ke golkar namun sekarang kita sudah tidak karena sekarang kita membebaskan ke warga LDII silahkan memilih”.terangnya.

    Sebagai penutup harapan diselenggarakannya muswil yaitu disatu sisi kedepan generasi yang akan datang harus bisa menguasai 4.0 serta dalam Muswil nanti dapat mempererat dan memperkuat jejaring antar DPD/DPP LDII Se Jawa Tengah.dcs

  • Banyak Warga Yang Masih Pegang Suket

    Djonews.id – Semarang, Persoalan ketersediaan blanko KTP-el masih menghantui Jawa Tengah. Bahkan beberapa wilayah mengalami kelangkaan.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (Dipermadesdukcapil) provinsi Jawa Tengah Sugeng Riyanto mengatakan kelangkaan hampir merata di seluruh wilayah di Jawa Tengah. Ia menduga, kelangkaan terjadi buntut meningkatnya jumlah permintaan KTP-el pada pemilu 2019 lalu. Sehingga stok menipis.

    ”Kemarin pas pemilu kan banyak sekali. Sehingga stoknya menipis di awal tahun ini,” ujarnya sembari menambahkan bahwa kelangkaan juga terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.  

    Dikatakan,  permintaan KTP-el di Jawa Tengah terbilang tinggi. Bahkan cenderung meningkat setiap harinya. Hal ini sehubungan dengan penduduk yang usianya sudah mencukupi dan harus mengurus KTP-el.

    ”Itu  belum termasuk yang mengubah status, pindah rumah dan yang lainnya,” ujarnya.

    Sementara permintaan terus meningkat, Jawa Tengah hanya dijatah 4000 blanko setiap pekannya. Jumlah ini masih harus dibagikan ke 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. ”Sementara ini, kami berikan surat keterangan (suket, Red). Saat ini ada sekitar 2,2 juta warga di Jawa Tengah yang masih memegang surat keterangan,” jelasnya.

    Berdasar catatannya, sejumlah daerah di Jawa Tengah yang warganya belum mendapat KTP-el diantaranya ada Kebumen 140 ribu warga dan di Jepara sekitar 16 ribu warga. Di Brebes ada 204 ribu warga, kota Semarang, Magelang dan Solo masing-masing 47 ribu, 1.055, dan 71 ribu warga.

    ”Saya juga sudah minta bantuan ke Pak Sekda untuk berkirim surat ke Dirjen Dukcapil di Kemendagri,” tandasnya.

    Lucky, warga Semarang sejak September 2019 masih memegang surat keterangan sebagai pengganti KTP-el. Suket ini berlaku selama 6 bulan dan harus diperbarui pada Februari nanti. Belum mendapat KTP-el, ia juga akan mengganti datanya lagi. ”Saat ini masih menggunakan surat keterangan. Setelah ini ganti data lagi karena mau pecah KK,” ujarnya .(os)