Tag: Gunung Merapi

  • Warga Bergas Terseret Arus Lahar Dingin Akhirnya di Temukan

    Djonews.com, KABUPATEN SEMARANG  – Sempat hilang beberapa hari, korban Hendri Susanto (27) warga RT 04 RW 02 Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang akhirnya ditemukan pada Selasa (07/12/2021) kemarin.

    Sebelumnya korban tertimbun dan terbawa arus lahar dingin Gunung Merapi di Sungai Bebeng, Kabupaten Magelang, Rabu (01/12/2021) lalu.

    Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto mengatakan kejadian berawal saat Hendri mengendarai truk bermuata pasir. Namun, ketika melintas di tengah alur Sungai Bebeng, terjadi banjir lahar dingin.

    “Setelah upaya pencarian tim SAR gabungan dibantu alat berat ekskavator, korban berhasil ditemukan sekitar 500 meter dari tempat kejadian,”terangnya.

    Ditambahkannnya, korban sempat melompat dari truk namun nahas, korban terseret arus lahar yang deras. Truk kemudian terguling. Korban selanjutnya akan di bawa ke RSUD Muntilan, Kabupaten Magelang.

    “Korban ditemukan setelah 7 hari pencarian dengan kedalaman 2-3 meter, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan tim yang terlibat kembali ke kesatuannya masing-masing,” tambahnya.pjo

  • Gunakan CCTV Untuk Pantau Gunung Merapi

    Semarang – BPBD Jateng saat ini melakukan pemantauan melalui CCTV terkait kondisi status Gunung Merapi yang kian hari melakukan aktivitasnya.

    Kabid Penanganan Darurat BPBD Jateng Dikki Rulli Perkasa, mengatakan sejak Gunung Merapi naik status nya menjadi siaga level tiga, masyarakat radius tiga kilometer diimbau untuk segera mengungsi. “Kita pantau terus sampai sekarang kondisinya melalui kamera pengawas yang ada di Pos Pantau Balerante di Kabupaten Klaten,” ujar Dikki, Minggu (8/11/2020).

    Dari hasil pantauan sementara, lanjutnya, magma yang berada di perut Gunung Merapi sudah naik dan siap muntah keluar. Kondisi tersebut, tentunya sangat berbahaya bagi masyarakat yang bertempat tinggal tidak jauh dari puncak merapi.

    “Karenannya yang radius tiga kilometer supaya segara mengungsi saja,” tuturnya. Prediksi dari BPBD Jateng, erupsi atau muntahnya lahar Gunung Merapi tinggai menunggu waktu saja. “Tidak sampai sebulan,” katanya.

    Tim dari BPBD Jateng juga sudah menyisir jalur evakuasi dan posko pengungsian di tiga kabupaten sekitar Gunung Merapi.  “Jadi, dari yang disampaikan BPPTKG, bahwa radiusnya adalah 3 sampai 5 kilometer dari kubah itu merupakan kawasan yang harus dihindari sementara,” katanya.

    Pihaknya juga meminta kepada masyarakat sekitaran merapi supaya tidak terlalu panik serta meningkatkan tingkat kewaspadaan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. BPBD Jateng juga sudah menerjunkan petugas untuk mengamankan beberapa titik yang dinilai berbahaya.

    “Khususnya di lokasi yang dihuni oleh masyarakat meminta mereka untuk segera mengungsi,” ujarnya.kris

  • Gunung Merapi, Terpantau “Goyang” Warga Di Minta Waspada

    Semarang – Dalam pemantauan menggunakan alat peringatan dini atau Aearly warning system (EWS) yang berada di kawasan Gunung Merapi mulai menandakan adanya aktivitas Gunung tersebut yang mana naik dari Lebel II (waspada) menjadi Level III (siaga).

    “Kalau yang tidak ada ‘EWS’-nya, maka yang sifatnya tradisional harus disiapkan,” kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Jumat (6/11/2020).

    Pihaknya juga meminta kepada seluruh aparatur pemerintahan setempat untuk siaga memantau warganya serta tidak membuat kepanikkan yang berlebih dengan naiknya status aktivitas Gunung Merapi.

    “level RT/RW supaya mulai memantau warganya dan yang terdekat pasti sudah sangat paham soal ini, jadi jangan panik,” kata Ganjar.

    Sebagai sikap kewaspadaan, lanjutnya, masyarakat terdekat bisa mempersiapkan transportasi untuk menuju ke tempat yang lebih aman.

    Meningkatnya status Gunung Merapi menjadi Siaga telah diterimanya dari sejumlah pihak, termasuk Badan Geologi dan BMKG. Sehingga pihaknya mengirimkan tim BPBD ke lokasi rawan bencana erupsi, khususnya di Kabupaten Klaten, Boyolali, dan Magelang.

    Selain itu pemerintah daerah setempat juga diminta untuk mempersiapkan tempat pengungsian. Namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat.

    “Sebab, saat ini masih pandemi, jadi tempat pengungsian harus menerapkan jaga jarak,” tegasnya.prio