Tag: Ganjar Pranowo

  • Baru Tiga Tahun Stadion Jatidiri Rusak

    Djonews.com, SEMARANG –  Pembangunan Stadion Jatidiri yang sudah rampung kini menimbulkan permasalahan baru. Sebab, ada beberapa pengerjaan yang berkualitas kurang baik sehingga membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo merasa geram.

    Ia mengungkapkan kualitas bangunan di Stadion Jatidiri dinilai kurang baik. Sehingga ia meminta agar pengelola Jatidiri dan pengawas proyek lebih rajin dan tegas mengawal pekerjaan.

    “Saya bilang seperti itu dulu tidak didengarkan maka dari tahun 2019, 2020, 2021, sekarang 2022, ternyata tiga tahun ini sudah rusak semua,” kesalnya, Jumat (20/01/2023).

    Ganjar sapaan akrabnya ketika menyidak venue ternyata ada yang rusak seperti  ornamen siluet gunungan wayang yang berada di luar stadion ada bagian yang rusak.

    Selanjutnya Ganjar melihat pembangunan tribun untuk arena sepatu roda. Di sana Ganjar melihat sejumlah pekerjaan awal yang masih kurang maksimal.

    Begitu juga dengan pembangunan pedestarian di sekeliling Stadion Jatidiri yang masih banyak lubang bahkan ada pohon yang disemen.

    “Mas, pohon disemen seperti ini mas, sampeyan tidak mengawasi. Kalau saya pemilik, melihat bolong-bolong seperti ini tidak akan saya terima. Taruhan sama saya. Ini kalau tidak diawasi dan diingatkan, kalau tidak diberesi nanti diserahkan seperti ini,” terangnya.

    Pihaknya sangat menyayangkan sejumlah pekerjaan yang terkesan apa adanya. Seakan-akan kontraktor saat mengerjakan tidak memerhatikan segi kualitas.Sehingga ia mengingatkan agar seluruh pihak yang berwenang dalam proyek renovasi kompleks Jatidiri agar bekerja secara profesional

    “ Baik pengelola Jatidiri Semarang, pengawas proyek, sampai kontraktor harus memberikan yang terbaik bagi masyarakat karena pembangunan kompleks Jatidiri menggunakan uang rakyat,”.(Muhammad Aries Nugroho)

  • BST Tahun 2021 Siap Di Berikan Kepada 1.618.935 Keluarga

    Semarang – Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah saat ini mencatat terdapat 1.618.935 Keluarga Penerima Manfaat BST se-Jateng yang akan disalurkan mulai tahap 1 di tahun 2021.

    “kita berikan secara simbolis kepada enam orang perwakilan,” ujar Kepala Dinsos Jateng, Harso Susilo, Selasa (05/01/2021).

    Dalam proses penyerahan diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah. Pada kesempatan tersebut Ganjar berpesan kepada Pariyati untuk mengurangi konsumsi gula karena tidak baik untuk kesehatan

    “Mertuanya dikasih tahu, gula bisa memicu penyakit harap dikurangi, minum teh pahit saja,”canda Ganjar.

    Saat ini Pemerintah Daerah meminta kepada seluruh daerah untuk melakukanvalidasi data dan selalu memperbaruhinya supaya BST bisa diserahkan secara cepat dan tepat kepada masyarakat.kus

  • Cegah Penyebaran Virus, Libur Cuti Bersama di Pangkas

    Semarang – Libur panjang akhir tahun akhirnya dikurangi oleh Pemerintah Pusat, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut mengucapkan terima kasih dengan keputusan tersebut. Sebab, dengan keputusan tersebut bisa mengurangi resiko penularan Covid-19 di Jawa Tengah khususnya.

    “Kita patut apresiasi yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, dengan dikuranginya libur panjang,” ujarnya saat menghadiri acara Distribusi 5 Juta masker di Taman Indonesia Kaya, Rabu (02/12/2020).

    Keputusan tersebut menurutnya, sudah sesuai dengan aspirasi yang disampaikannya sejak lama. Tentu didasari dengan trafik Covid-19 di Jawa Tengah supaya tidak ada penambahan yang signifikan.

    “Cara tersebut untuk mencegah agar tidak terjadi kerumunan dan kita bisa mengendalikan penambahan Covid-19,”pungkasnya.

    Sebelumnya, liburan akhir tahun 2020 telah ditetapkan oleh Menko PMK Muhadjir Effendy usai menggelar rapat dengan sejumlah Menteri Teknis berkaitan dengan keputusan pangkas libur panjang akhir tahun 2020 di Gedung Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (01/12/2020). sebanyak 3 hari. Berawal, dari cuti bersama sebanyak 11  hari di libur natal 2020 dan tahun baru 2021 akhirnya dipangkas.afm

  • Apresiasi Ganjar Untuk Pabrik Tahu

    Semarang – Pada masa pandemi seperti ini banyak pengusaha yang terpaksa memberhentikan karyawannya demi berlangsungnya usaha yang digeluti.

    Namun berbeda halnya dengan yang satu ini, pabrik tahu yang berada di Semarang Indah tidak ada satu pun karyawannya yang diberhentikan.

    Pabrik tahu rumahan milik keluarga besar Sutono ini mendapat kejutan dikunjungi oleh orang nomor 1 di Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

    “Monggo Bapak Ganjar,” terang Sutono yang sudah mengenali sosok yang mengunjunginya.

    Tak berselang lama Ganjar langsung menyambut balik sapaan Sutono tersebut. “Pak niki damel nopo,?”ujar Ganjar.

    Sutono kemudian menjawab satu demi satu pertanyaan Ganjar tentang proses pembuatan gembus. Begitu terperangahnya Ganjar saat mendengar, Sutono telah membikin gembus lebih dari 3 dekade.

    Pada Ganjar, Sutono mengaku tak menjual secara langsung gembus bikinannya. Melainkan disetor ke beberapa penjual di Pasar Johar dan beberapa pasar di Semarang. Namun, saat pandemi Covid-19 ini, Sutono mengaku omzetnya turun 20 persen.

    “Pandemi Covid-19 ini turun 20 persen pak. Tapi tetep bikin dan kirim ke pedagang di pasar,” kata Sutono.

    Dari rumah Sutono, Ganjar kembali mengayuh sepedanya ke pabrik tahu Surabaya. Di situ, Ganjar terperanjat saat tahu pabrik tersebut berinovasi dengan membuat jus kedondong, jus kacang hijau hingga susu kedelai.

    “Karena omzet tahunya menurun sampai 50 persen, kami bikin ini supaya bisa tetap produksi dan tidak mem-PHK karyawan,” kata Sari, admin dari pabrik tersebut.

    Sari mengatakan, pabrik berkaryawan sebanyak 50 orang itu memproduksi tahu berbagai jenis. Mulai dari tahu bakso, tahu krispi, dan tahu putih.

    Produksi jus kedondong hingga susu kedelai sendiri baru mulai beberapa bulan terakhir karena pandemi Covid-19.

    “Ini keren, pemiliknya berinovasi dengan membuat jus agar tidak sampai mengurangi pegawai, meski omzet menurun sampai 50 persen,” terang Ganjar

    Ganjar, dalam kesempatan itu mengatakan, dirinya berharap UMKM terus berinovasi dan memutar kepala untuk berkreasi. Sehingga, kata Ganjar, pengusaha tidak sampai memecat karyawan.

    “Seperti ini bagus. Jadi UMKM harus terus berinovasi, walaupun di tengah pandemi Covid-19. Produksi tetap berjalan dan karyawan juga bisa tetap bekerja,” tutupnya.lius