Djonews.id – Kudus,Kondisi tampungan air di Bendungan Wilalung perbatasan Desa Wilalung, Kecamatan Gajah dengan Desa Babalan, Kecamatan Undaan Kudus sempat penuh. Hal tersebut sempat membuat was-was warga sekitar, termasuk warga disepanjang Sungai Wulan. Sebab, air dialirkan semua ke Sungai Wulan yang masuk wilayah Kabupaten Demak.
Air sempat limpas ke bantaran sungai, khususnya yang berada disebelah selatan Bendungan Wilalung. Dalam perkembangannya, air Bendungan Wilalung berangsur turun. Seperti diketahui, Bendungan Wilalung adalah bangunan waduk kecil tempat bertemunya beberapa alur sungai, diantaranya Sungai Serang, Lusi, dan Wulan.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho LP mengatakan, sesuai standar operasional (SOP) yang ada, jika air dengan ketinggian 900, maka masuh siaga satu.
“Tapi, Alhamdulillah, berdasarkan laporan penjaga pintu Bendungan Wilalung, ketinggian air pelan-pelan turun. Kita berharap, daerah atas (Purwodadi) dan sekitarnya tidak terjadi hujan deras dalam tempo yang lama,” katanya kemarin.
Menurutnya, Bendungan Wilalung keadaannya memang membuat prihatin. Sebab, dari Sembilan pintu yang ada, justru pintu air yang mengarah ke wilayah Kudus, Pati, dan Juwana Pati tidak pernah dibuka. “Sudah sejak dulu, Bendungan Wilalung tidak pernah dibuka,” katanya. Sebaliknya, aliran air justru diarahkan atau dibuang melalui Sungai Wulan yang sebagian besar melalui wilayah Kabupaten Demak, utamanya masuk wilayah Kecamatan Karanganyar dan Mijen.
“Semoga kita dijauhkan dari musibah dan bencana,” ucap Agus seraya berdoa agar wilayahnya aman.(pp)