Tag: banjir

  • Tanggul Jebol, Perum Dinar Indah Meteseh Semarang di Terjang Banjir

    Djonews.com, SEMARANG – Warga yang berada di lingkungan perumahan Dinar Indah Meteseh Tembalang, Kota Semarang yang menjadi korban banjir memilih untuk bertahan di kediamannya dengan berteduh di atap rumah.

    Bahkan yang lebih miris ketika warga bertahan banyak dari sebagian yang panik dan memohon pertolongan.

    Meski, saat ada relawan dan Tim SAR banyak dari warga yang terdiri dari anak-anak serta perempuan masih nampak terjebak di kediamannya.

    Setidaknya 40 rumah warga yang berada di lingkungan perumahan Dinar Indah, Meteseh, Tembalang Kota Semarang yang terendam. Nampak pula terdapat barang-barang dari warga yang ikut hanyut.

    Laman: 1 2

  • Banjir Masih Rendam Kaligawe dan Wilayah Trimulyo

    Djonews.com, SEMARANG – Banjir masih merendam di sebagian wilayah Kota Semarang, seperi di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Diwilayah tersebut nampak ketinggian banjir mencapai 1,5 meter.

    Lurah Trimulyo, Sugito mengungkapkan banjir menggenangi hampir seluruh wilayah Trimulyo yang memiliki 4 RW. Banjir paling dalam berada di RW 1 dan RW 2.

    “RT 1 sampai RT 6 di RW 1 semua masih tergenang, RT 1 sampai RT 4 di RW 2 semua masih tergenang semua.Terutama di RW 2 ada di Masjid Baitul Manan, kemarin saya data ada 75 orang, hari ini masih 55 orang. Kemudian, di SD 02 itu masih 10 orang,” katanya, Rabu (04/01/2023).

    Ia menambahkan, ada 2 RW yang masih terdapat puluhan warga yang mengungsi. Pengungsian berada di Masjid Baitul Manan dan di SDN 2 Trimulyo.

    Pihaknya masih menerima bila ada masyarakat yang ingin memberikan pasokan logistik warga. Terkait air bersih, pihak kecamatan sudah bekerjasama dengan PDAM.

    “Bahan pangan kita mendistribusikan sesuai yang ada saja. Sebenarnya dibilang aman juga belum aman, soalnya kan ini dibilang kering juga belum kering benar, kan masih ada yang terdampak,” jelasnya.

    Saat ini, warga juga menghendaki agar listrik di wilayah itu dinyalakan. Namun, dirinya menyerahkan hal itu kepada PLN sebagai yang berwenang.

    “Warga itu menghendaki listrik segera nyala karena kita maklum sudah beberapa hari listrik nggak nyala, otomatis kan mereka juga butuh untuk masak, cas HP, hiburan dan sebagainya. Selama listrik mati kan mereka nggak ada akses untuk itu,” pungkas Sugito. (Putra Janoko)

  • Curah Hujan Tinggi, Sungai Tuntang Meluap

    Djonews.com, DEMAK – Warga yang berada di Desa Ploso, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak harus berhati-hati dikarenakan sungai Tuntang yang berada di dekat pemukiman mereka meluap pada Selasa (07/12/2021).

    Kepala Desa Ploso, Muhajir  mengatakan dalam kurung waktu 2 jam, limpasan banjir tersebut terus bertambah dan mengakibatkan perumahan terendam hingga 1 meter.

    “Banjir tahunan ini sering terjadi di Desa Ploso. Setiap debit Sungai Tuntang tinggi, banjir akan melimpas ke permukiman warga,” katanya.

    Selain permukiman Desa Ploso, banjir juga menggenang di Desa Sidoharjo Kecamatan Guntur Demak.

    Disamping itu, banjir terparah terjadi di dua perdukuhan pada Desa Ploso, yaitu Dukuh Kauman dan Dukuh Kali Tagih. Akibat banjir, sebanyak 150 rumah warga tergenang air.

    Belum ada upaya serius dari pemerintah, untuk penanggulangan bencana banjir di desa setempat. Warga hanya bisa berharap ada pembangunan infrastruktur untuk memudahkan akses jalan ketika bencana banjir datang.eko

  • Hujan Deras, Hotel dan Rumah Amblas

    Ungaran – Banjir yang melanda di wilayah Kabupaten Semarang pada Kamis (1/4/2021) sore. Ratusan rumah warga dan hotel terdampak bencana tersebut.

     Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan hujan deras terjadi dari sekitar pukul 12.00 hingga 18.00 WIB.

    “Hujan merata di hampir di seluruh wilayah, mulai Ambarawa, Bandungan, Sumowono, Banyubiru, Jambu, Tuntang, Bawen, dan Ungaran,” jelasnya saat dihubungi.

    Di Kelurahan Lodoyong Kecamatan Ambarawa, tanggul Kali Panjang jebol. Akibatnya terjadi banjir di wilayah Bugisan dan Losari.

     “Ada 176 rumah yang terendam, tiga rumah rusak sedang, dan empat orang mengungsi terdiri dari seorang lansia dan tiga balita,” jelas Heru.

    Banjir parah juga terjadi di kawasan Bandungan dan Sumowono. Air masuk hingga ke Hotel Green Valey hingga merusak ruangan restoran, taman bermain, satu kamar, dan paving terkelupas.

     “Jalan Raya Bandungan-Sumowono juga banjir akibat drainase yang kurang hingga air meluap ke jalan. Lalu lintas sempat terganggu sekitar satu jam,” ungkap Heru.

    Banjir juga menyebabkan longsor. Di Dusun Gelaran Desa Kenteng ada empat rumah yang tembok rumah rusak akibat pondasi ambrol.

    Selain itu, jembatan dan talud Banyukuning juga mengalami longsor. Untuk wilayah lain yang mengalami banjir adalah Perumahan Sraten Kecamatan Tuntang.

     “Banjir setinggi kurang lebih 50 sentimeter sempat merendam sekitar 40 rumah,” kata Heru.

    Dikatakan, kerugian material akibat banjir sampai saat ini masih dalam perhitungan.

     “Perabot rumah banyak yang hilang, itu belum ada penghitungan. Untuk korban jiwa sampai saat ini juga tidak ada,” tegasnya.

    Langkah yang dilakukan BPBD Kabupaten Semarang dan relawan usai banjir bandang tersebut adalah melakukan pembersihan lumpur dan material lain.

     “Banyak sampah, ranting dan pohon yang terbawa banjir, ini segera dibersihkan. Untuk listrik sudah menyala, sementara air ada yang mengalir tapi sebagian juga mati,” tandasnya.

  • Arus Normal Meski Masih Ada Genangan

    Semarang – Genangan air masih terlihat dibeberapa lokas di Kota Semarang, Salah satunya yang berada di wilayah Genuk, hingga Jumat (12/02/2021) siang, masih terpantau adanya genangan air hingga kedalaman 30 sampai 50 cm.

    kendaraan bermotor yang melintasi jalur Pantura diminta untuk memilih jalur yang ditengah sebab genangan air tertenggi berada dipinggi median jalan.Pengemudi diminta untuk berhati-hati serta menjaga kestabilan kendaraan supaya tidak mengalami mogok.

    Arif (42) warga Sembung, Genuk menuturkan banjir membuat arus lalin tersendat serta adanya genangan air yang di simpang kecamatan lama juga masih cukup tinggi.

    “pengendara motor diminta berhati-hati supaya tidak macet di tengah-tengah jalan”, ujarnya.

    Sementara itu, arus lalu lintas di jalan Raya Kaligawe sudah berangsur normal, genanga n air yang berada di bawah jembatan exit tol juga sudah surut.pjo

  • Banjir Demak Meluas, 19 Desa Kena Dampak

    Demak – Banjir masih menggenangi wilayah Kecamatan Sayung bahkan hingga kini meluas dan membanjiri sekitar 19 Desa. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya sistem drainase yang tidak optimal karena tersumbat sampah.

    Wilayah banjir meluas di Desa Prampelan, Tambakroto, Loireng, Purwosari, Kalisari, Sayung, Dombo, dan Desa Bulusari. Sedangkan, desa lainnya juga ikut terendam. Yaitu, Pilangsari, Purwosari, Sidorejo, Sidogemah,  Bedono, Timbulsloko, Sriwulan, Surodadi, Banjarsari, Tugu dan Karangasem.

    Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, mendata, adapun banjir di Desa Prampelan terjadi akibat meluapnya Sungai Seruni yang menuju Sungai Dombo. Ini terjadi akibat gorong-gorong tersumbat sampah, sehingga aliran air tidak bisa lancar. Ketinggian air antara 40 hingga 60 cm. 

    Di Desa Pampelan banjir berdampak pada 1.289 KK (2.800 jiwa).  Sebanyak 148 warga mengungsi ke balai desa. Di Desa Tambakroto, air merendam 12 rumah warga. Di Desa Loireng kedalaman banjir 30 hingga 80 cm.  Jumlah yang terdampak ada 1.074 KK. Di Desa Purwosari, air limpasan Sungai Dombo bedampak pada 125 KK. Dapur umum juga dibuka di desa ini.

    Sementara itu, banjir di Desa Kalisari menggenangi wilayah RW 1 hingga RW 6, dengan warga terdampak 9.230 jiwa. Areal lahan sawah 215 hektare juga gagal panen. Di Desa Sayung ada 3.142 KK terimbas. Di Desa Bulusari warga yang terdampak ada 204 jiwa.

    Kepala pelaksana BPBD Demak, Agus Nugroho LP mengatakan, selain di Kecamatan Sayung, banjir juga terjadi di Kecamatan Karanganyar. Di Desa Ketanjung 750 KK (1.200 jiwa) terdampak. Di Kecamatan Karangawen, banjir terjadi di Desa Karangawen, Bumirejo, dan Kuripan. Di Kecamatan Guntur banjir merendam Desa Banjarejo, Sarirejo dan Blerong. Di Kecamatan Karangtengah, banjir merendam Desa Sampang, Kedunguter, dan Batu. Itu terjadi akibat meluapnya Sungai Setu. Desa lain yang terimbas adalah Desa Wonowoso, Rejosari dan Dukun. Di Desa Tambakbulusan, banjir  berdampak pada ratusan rumah dan 350 hektare sawah. Di Kecamatan Mranggen, banjir merendam Desa Waru dengan ketinggian air 20 hingga 70 cm.

    “Untuk membantu korban banjir, kita telah mendirikan dapur umum dan penyaluran logistik,” kata Agus kemarin. Menurutnya, kebutuhan mendesak adalah pengiriman logistik makanan dan karung tanah untuk peninggian tanggul yang limpas.*

  • Banjir, Warga Mulai Terserang Penyakit Kulit

    Semarang – Warga yang terdampak banjir yakni Warga Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang mulai terserang penyakit akibat banjir yang ada di kawasan tersebut. Hal itu membuat Puskesmas Bangetayu jemput bola untuk mengibati para warga, Selasa (09/02/2021).

    Kepala Puskesmas Bangetayu, Suryanto Setyo Priyadi mengatakan, banjir yang menggenang hingga lutut orang dewasa membuat mobilitas warga untuk berobat terasa sulit sehingga diadakanlah pengobatan gratis.

    “Banyak warga yang mengeluhkan sakit seperti penyakit kulit,” terangnya.

    Banjir yang hingga saat ini masih tinggi, membuat kawasan Kecamatan Genuk menjadi titik terparah banjir yang membuat ribuan rumah terendam hingga di ketinggian 1 meter.mda

  • Hujan Masih Mengguyur, Banjir Tak Kunjung Surut

    Demak – Sudah sepekan ini Desa Sayung, Kecamatan Sayung dikepung banjir, bahkan hingga kemarin belum ada tanda-tanda air akan surut. Banjir sudah merendamkan ribuan rumah warga dan Puskesmas Sayung serta balai desa setempat.

    Kepala Desa Sayung Munawir menyampaikan, Walaupun banjir saat ini masih melanda perkampungan, warga tidak ada yang mengungsi, mereka masih bertahan di rumah masing-masing.

    “Hujan masih turun, surut kemungkinan masih lama, ada sekitar 1.500 kepala keluarga yang terdampak,” ujarnya.

    Banjir yang telah berhari-hari tidak surut membuat aktivitas warga sangat terganggu. Meskipun begitu, warga masih tetap bekerja .

    “Kalau malam hari sepeda motor di parkirkan di depan gang, sebab rumahnya sudah terendam,” tambahnya.

    Pihaknya menambahkan sudah berupaya untuk mengatasi banjir dengan melakukan penyedotan air, untuk mengurangi ketinggian air yang sudah merendam.rio

  • Polimek Banjir Masih “Menghantui” Warga Kaligawe

    Semarang – Banjir yang melanda di kawasan Kaligawe, Kota Semarang, membuat Sekretaris Daerah (Sekda) Iswar Aminudin melakukan tinjuan di pintu air Kali Tenggang pada Juma (05/02/2021) pagi.

    Iswar mengatakan bahwa Dinas PU Kota Semarang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali-Juwana masih berusaha mengurangi banjir di kawasan Kaligawe.

    “Inysa Allah ini sedang dilakukan penyedotan, satu sampai dua hari genangan banjir di sini akan selesai,” terangnya.

    Selain melakukan pemantauan, pihaknya juga memiliki proyek jangka panjang untuk menyelesaikan banjir di bagian Timur Semarang yang setiap tahun mengalami banjir atau rob.

    “Kita masih menunggu penyelesaian pembangunan tol laut yang bisa mengatasi banjir ini,yang termasuk nanti akan difungsikan sebagai tol Semarang Harbour,” tandasnya.

    Dirinya berharap dengan terwujudnya Semarang Harbour menjadi solusi yang bisa menyelesaikan di kawasan Gayamsari, Genuk serta Pedurungan.

     “nanti Semarang Harbour sudah beroperasi kami akan membuat kolam retensi seluas 200 hektar dan pompa yang ada di Sungai Tenggang akan kita pindah ke tanggul laut,” imbuhnya.

    Perlu diketahui, Pemkot Semarang akan meningkatkan kapasitas pompa yang semula 22.000 meter kubik akan menjadi 40.000 meter kubik.mda