Djonews.com, Semarang – Dua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) versi pimpinan Dr Luhut Marihot Parulian Pangaribuan, masing-masing Semarang dan Surakarta periode 2020-2025 dilantik serempak di Hotel Grasia, Semarang, Jumat (14/2) kemarin.
Dalam pelantikan tersebut pelantikan advokat yang kerap menggunakan jas, kali ini berbeda. Pasalnya sebanyak 40 pengurus yang dilantik menggunakan pakaian khas jawa, untuk advokat pria mengenakan sorjan dan topi udeng. Sedangkan advokat wanita mengenakan kebaya.
Dalam acara dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPN Peradi Dr Luhut MP Pangaribuan, didampingi Sekjend Sugeng Teguh Santoso. Ketua Peradi Jateng Toro Masiran dan Sekretaris Eka Windhiarto, Ketua Kongres Advokat Indonesia Jateng, John Richard Latuihamallo, Kordinator Advokat Jateng Bersatu, Dr Muhammad Rofian, Ketua Ikadin Jateng, HM Rangkey Margana, Ketua Peradi Surakarta Rikawati.
Ketua DPC Peradi Semarang, Broto Hastono mengatakan, sengaja mengenakan khas pakaian jawa. Menurutnya, kesan advokat yang belakangan glamor dengan pernak pernik mewah di era millenial kekinian sudah tak lagi relevan.
Selain itu, imbuhnya, dengan pakaian khas jawa bisa lebih mendekatkan kepada masyarakat pencari keadilan. Harapannya masyarakat supaya tak lagi sungkan dengan pengacara dengan jasa yang mahal.
“Advokat Peradi Rumah Bersama Advokat (RBA) memang memiliki kesan santai yang juga ditunjukkan pimpinan kami,”kata Broto Hastono.
Ketua Umum DPN Peradi Dr Luhut MP Pangaribuan, mengatakan berbicara masalah hukum dan sosial budaya, diperlukan menggali hukum yang hidup dan berkembang ditengah-tengah masyarakat. Dengan demikian untuk mencapai keadilan perlu digali dan direfleksikan.
“Indonesia dibangun juga dengan pakaian adat seperti ini, jadi di mana ada masyarakat disitu ada hukum, karena keduanya tak dapat dipisahkan,”jelasnya. .koh