Djonews.com, SEMARANG – Guna meningkatkan pelayanan prima dalam merespon kegawatdaruratan di Kota Semarang, Diskominfo Kota Semarang menggelar pelatihan dan peningkatan SDM Call Center 112 Kota Semarang.
Pelatihan yang digelar selama 2 hari di Hotel Griya Persada Bandungan dihadiri sebanyak 50 orang yang terdiri dari operator Call Center 112, Komunitas Relawan, dan perwakilan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Kepala Diskominfo Kota Semarang, Soenarto menyebutkan bahwa Call Center 112 Kota Semarang merupakan bentuk dedikasi yang luar biasa dan bukan tanggungjawab yang sederhana.
“Sehingga kami selalu berusaha untuk menyediakan fasilitas terbaik agar tim Call Center 112 semakin bergerak maju dan lebih siap melayani masyarakat Kota Semarang”, ujarnya.
Pihaknya berharap agar sistem panggilan darurat Call Center 112 dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi, terutama dalam meminimalisasir banyaknya prank dan ghost call.
“Ada catatan bagi Call Center 112 agar dapat memperbaiki sistem serta dapat menganalisis dan mengolah data laporan guna peningkatan kedepannya.” lanjutnya.
Dalam pelatihan tersebut Diskominfo menghadirkan empat orang narasumber yang berasal dari Polrestabes Kota Semarang, Telkom Infomedia, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, serta Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Setiap narasumber menyampaikan materi terkait penanganan pertama pada panggilan gawatdarurat serta teknis pelayanan masyarakat dalam menerima panggilan darurat.
Emilia Nusroh, Koordinator Trainer and Development PT Telkom Infomedia Nusantara menyebutkan pelayanan prima Call Center 112 harus ditingkatkan melalui pelatihan komunikasi, kepercayaan diri, dan kerjasama yang baik antar stakeholder.
“Pelayanan terbaik yang paling utama yang dapat kita berikan kepada masyarakat adalah komunikasi.” ujar Emilia.
Untuk mewujudkan kerjasama dan komunikasi yang baik dari tim Call Center 112, Emilia memberikan beberapa kegiatan bagi para operator seperti game dan karakter building.
Sementara Mahardika Nugraha sebagai supervisor 110 Polrestabes Semarang memaparkan kegunaan aplikasi Libas dan SOS button dalam merespon gawat kriminalitas serta pemanfaatan command center 110.
“Secara teknis, sistem panggilan 110 juga merupakan bagian dari Call Center 112 Kota Semarang, sehingga kita dapat saling melengkapi satu sama lain dalam merespon situasi gawatdarurat yang terjadi di Kota Semarang.” tambahnya.
Hadir pula Listiyanto narasumber dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang yang memberikan pelatihan pertolongan pertama pada darurat kebakaran.
“Tindakan pertama jika kita mendapatkan panggilan darurat kebakaran adalah dengan mengevakuasi seluruh orang yang ada di dalam gedung. Jika kebakaran itu berskala ringan, kita dapat memadamkannya dengan cara-cara efektif seperti menggunakan handuk basah.” ujarnya.
Pelatihan ditutup dengan materi dari Dinas Kesehatan Kota Semarang mengenai pertolongan pertama darurat kecelakaan, korban sakit mendadak, serta korban henti jantung. dr. Sandra Anggita menegaskan bahwa tim Call Center 112 harus dapat berkomunikasi dengan jelas kepada penelepon agar mendapatkan keterangan cidera secara lengkap.
“Untuk tindakan pertama yang harus dilakukan oleh tim Call Center adalah memastikan daerah luka/cidera serta jenis luka/cidera apa yang dialami oleh korban agar tim medis dapat melakukan persiapan optimal dalam perjalanan.” pungkasnya.(Eko Sujatno)
Tinggalkan Balasan