Djonews.com – Semarang, Baru-baru ini viral adanya kisah seorang teman tuli di Kota Semarang . pemilik akun Twitter @MustikaUngu atau Widi Utami, , perempuan berpakaian hijab tersebut menceritakan pengalamannya ketika dirinya mendapatkan bantuan dari seorang satpam bank swasta di Banyumanik, Semarang.
Melalui postingannya yang di unggah melalui Twitter, pada Rabu (4/6), Widi mengaku dirinya seorang penyandang disabilitas fisik. Untuk berkomunikasi setiap hari, ia mengandalkan cara bicara dengan membaca gerak bibir orang.
Namun karena tuntutan protokol kesehatan di tengah pandemi virus Korona yang mengharuskan seseorang memakai masker saat di luar rumah, ia mengaku sempat putus asa memikirkan bagaimana cara berkomunikasi di tempat umum.
Di tengah rasa putus asa tersebut, teman tuli ini optimis akan ada cara lain yang memudahkannya berkomunikasi dengan orang. Keyakinan tersebut akhirnya benar-benar terwujud ketika dirinya berkunjung ke sebuah bank yang berada di dekat pasar Rasamala, Pasar Jati, Banyumanik beberapa waktu lalu.
Singkat cerita, untuk mengabarkan kondisi sekaligus mengutarakan maksud kedatangan, Widi membuat catatan kecil yang ditujukan kepada satpam bernama Kurniawan.
“Pak/Ibu, saya tuna rungu. Saya tidak bisa memahami omongan kalau pakai masker. Saya minta tolong ditulis aja, ya. Saya ke sini mau ambil uang Tabunganku. Terima kasih,” tulisnya, Jumat (5/6/2020).
Mendapat tulisan tersebut, Kurniawan menunjukkan kebaikannya. Satpam itu membalas tulisan Widi bermaksud untuk memberikan pertolongan. “Jumlahnya berapa? Buku tabungan , KTP, ATM, dibawa? Nomor antriannya berapa? Nanti kalau sudah 41 saya bantu di teller ya Bu?,” balas Kurniawan. Widi mengaku saat itu juga Kurniawan membantunya mengisi slip penarikan dan memberikannya ke teller.
Bahkan, satpam tersebut menemani Widi ketika melakukan transaksi. “Satpam memberitahuku ketika nomor antrianku dipanggil, lalu menemaniku memproses transaksi di teller. Teler berbicara, satpam yang menuliskannya untukku,” terang Widi. Tak ayal, ia mengaku terkesan dengan sikap Kurniawan yang dengan sabar membantunya melakukan transaksi di bank.
“Kunjungan ke bank BNI dekat pasar Rasamala Jati Raya Banyumanik kemaren membuatku terharu,” kata Widi.
Dengan kejadian tersebut, Widi menyakini bahwa ke depannya sistem pelayanan bagi penyandang keterbatasan fisik atau orang berkebutuhan khusus di Indonesia akan lebih maju sehingga setara dengan masyarakat pada umumnya.
“Aku yakin, dengan speak up terus menerus, Indonesia akan inklusif pada waktunya. Dear all, keluarlah dan sampaikan kebutuhanmu yang spesial, then… mereka akan menyesuaikannya dengan keadaan kita,” tulis teman tulis tersebut. Kisah teman tuli ditolong satpam kali ini mendapat beragam respons dari warganet yang turut terharu. “Setelah satpam BCA merajai puncak, satpam BNI ternyata underdog player neh.
Satpam Mandiri dan BRI pasti lagi menyusun gerakan tersebut,” kata @kangenbilang. “Satpam Bank memang sering menjadi rujukan standar pelayanan CS di industri lainnya. Respek untuk pak satpamnya dan sehat selalu untuk mbak nya,” balas @driverg**. Sejak dibagikan, utas Widi tentang dirinya yang ditolong satpam telah mendapat 3,2 retweets dan 4,8 ribu likes.wlsu