Djonews.com – Semarang, Belakangan media sosial ramai memperbincangkan sosok wanita yang terekam di sebuah video yang menampilkan sosialisasi tentang bahayanya pandemi covid-19 dengan menggunakan bahasa yang tak lazim.
Dalam video berdurasi 55 detik tersebut terlihat seorang perempuan di dalam mobil berbicara lewat pengeras suara. Ia meminta warga menunda hamil di masa pandemi Corona ini.
“Bu, kami dari Puskesmas Purwoyoso Dinas Kesehatan Kota Semarang ingin mengimbau untuk ibu-ibu di Kelurahan Purwoyoso khususnya di RW 03, untuk jangan hamil dulu nggih di masa pandemi ini. Ingat, hamil muda itu rawan dan banyak keluhan. Daya tahan tubuh ibu-ibu nanti bisa turun. Ibu-ibu bisa mual, muntah, dan mudah terserang COVID-19. Tunda hamil dulu, kawin boleh, nikah boleh, tapi hamil jangan. Ingat ya ibu-ibu, sekali lagi tunda hamil dulu, kawin boleh, nikah boleh, hamil jangan. Bapak-bapaknya ditahan dulu nggih. Boleh nikah, boleh kawin asal pakai kontrasepsi,” kata perempuan yang divideo tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam pun angkat bicara bahwa dirinya membenarkan tentang video sosialisasi tersebut dilakukan oleh petugas Gasurkes KIA dalam pencegahan pandemo Covid-19 untuk ibu hamil.
Terkait konten sosialisasi tunda hamil tersebut meneruskan imbauan dari BKKBN pusat, bahwa BKKBN meminta tunda kehamilan selama pandemic COVID-19. Penundaan kehamilan bertujuan untuk menghindari komplikasi kehamilan dan kelahiran selama pandemi,” katanya (27/5).
Lebih lanjut dirinya mengakui bahwa bahasa yang disampaikan oleh petugas nyata apa adanya bukan maksud untuk memberikan edukasi namun pencegahan.
“bahasa kami terlalu apa adanya hingga salah ucap itu menjadi bahan koreksi nantinya kedepan”tutupnya.
Hingga saat ini video yang sempat viral tersebut sudah di share lebih dari 2ribu.wfh