Pengertian UPS, Cara Kerja, Komponen, Jenis, dan Manfaat Menggunakan UPS – Dalam perkembangan teknologi informasi di era sekarang ini sangatlah cepat termasuk dalam bidang elektronik.
Dalam postingan kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai Pengertian UPS, Cara Kerja, Komponen, Jenis, dan Manfaat Menggunakan UPS.
Pengertian UPS

UPS kepanjangan dari Uninterruptible Power Supply, yangmana kalau dalam bahasa Indonesia disebut dengan suplai daya bebas gangguan.
Pengertian dari UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah suatu perangkat elektronik yang dapat menyimpan dan menyediakan daya listrik cadangan (sementara) pada saat peralatan elektronik yang terhubung dengan UPS tersebut kehilangan daya listrik dari sumber utamanya secara tiba-tiba.
Dikutip dari wikipedia pengertian ups adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang
Perangkat UPS ini juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur arus listrik yang diterima oleh perangkat elektronik menjadi lebih stabil. Dengan adanya perangkat UPS maka peralatan elektronik yang terhubung dengannya akan menjadi lebih aman dari kerusakan akibat dari arus listrik yang tidak stabil atau tiba-tiba terputus.
Akan tetapi, perangkat dari penggunaan UPS ini hanya dapat menyediakan daya listrik dalam jangka waktu yang memanglah relatif singkat. Sebuah perangkat Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan daya 600 watt saja pada umumnya bisa memberikan daya listrik pada sebuah perangkat elektronik dengan kebutuhan daya 400 watt hanya sekitar 10 sampai 17 menit saja.
Fungsi UPS Pada Instalasi Listrik
Dari penjelasan pengertian ups diatas dapat kita pahami bahwa UPS memiliki fungsi yang sangat penting bagi perangkat elektronik. Adapun beberapa fungsi UPS adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Cadangan Listrik Sementara
Fungsi utama dari sebuah UPS adalah untuk memberikan daya listrik cadangan pada peralatan elektronik (misalnya komputer, kulkas, TV, dan lainnya) ketika sumber listrik utama padam.
Sebuah UPS mampu untuk dapat menyimpan daya listrik dengan kapasitas daya listrik tertentu sehingga dapat digunakan sebagai penyuplai daya listrik sementara pada peralatan elektronik yang terhubung dengannya. Dengan keadaan demikian, maka peralatan elektronik tersebut tidak akan langsung mati ketika listrik terputus secara tiba-tiba.
2. Menstabilkan Arus Listrik
Secara umum, tegangan listrik di perumahan atau perkantoran bisa mengalami ketidakstabilan karena adanya hambatan. Itulah sebabnya arus listrik yang masuk ke peralatan elektronik tidak selalu dalam keadaan yang konstan.
Sebuah UPS dapat membuat arus listrik yang masuk ke dalam perangkat elektronik menjadi lebih stabil sehingga perangkat elektronik tersebut dapat digunakan dengan baik sebagai mana mestinya.
3. Mencegah Kerusakan Peralatan Elektronik
Seperti kita ketahui, kondisi tegangan listrik yang sering naik-turun dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik, khususnya perangkat komputer. Bukan hanya tegangan listrik yang tidak stabil, pemadaman listrik secara tiba-tiba seperti yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia berpotensi mengakibatkan kerusakan barang-barang elektronik.
Dengan adanya UPS, maka potensi kerusakan barang-barang elektronik akibat tegangan listrik yang tidak stabil atau pemadaman listrik secara tiba-tiba dapat diatasi, atau setidaknya diminimalisir.
4. Membantu Backup Data
Masih berhubungan dengan poin 1, dimana UPS dapat memberikan cadangan listrik sementara pada sebuah peralatan elektronik, khususnya komputer/ laptop.
Sebuah PC (Personal Computer) yang sudah terhubung dengan UPS tidak akan langsung mati pada saat listrik padam dari sumbernya. Karena UPS secara otomatis akan memberikan daya listrik ke komputer tersebut kurang lebhi selama 10 sampai 17 menit. Dengan begitu, Anda masih bisa menyimpan data yang sedang dikerjakan, kemudian mematikan komputer tersebut secara normal.
Komponen UPS
Perangkat UPS terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Berikut ini adalah beberapa komponen UPS tersebut:
Baterai
Batrai UPS adalah bagian dari UPS yang dapat menyimpan daya listrik dan dapat digunakan sebagai sumber listrik alternatif selama 10 – 30 menit. Baterai pada UPS biasanya berjenis lead-acid atau nikel-cadmium.
Rectifier
Rectifier adalah komponen penyearah pada UPS yang mempunyai fungsi untuk dapat mengubah arus AC (Arus Bolak-Balik) menjadi arus DC (Arus Searah) dari suplai listrik utama. Perlu Anda ketahui bahwa komponen Rectifier ini bekerja pada saat pengisian baterai dilakukan.
Inverter
Inverter adalah bagian komponen dari UPS yangmana berfungsi untuk dapat mengubah arus DC (Arus Searah) dari baterai menjadi arus AC (Arus Bolak-Balik). Inverter bekerja pada saat UPS digunakan untuk memberikan daya listrik ke perangkat elektronik.
Jenis-Jenis UPS
Berdasarkan cara kerjanya, perangkat UPS dapat dibedakan menjadi empat jenis. Adapun jenis-jenis UPS adalah sebagai berikut:
1. Standby (Offline) UPS
Jenis UPS ini paling umum digunakan adalah jenis UPS ini karena jenis UPS ini pada umumnya memang digunakan untuk penggunaan pribadi, misalnya saja untuk PC Komputer.
Jenis UPS Standby ini konsep kerjanya memang dengan cara menunggu waktu untuk beroperasi. Pada saat terjadi tegangan listrik yang tidak stabil ataupun listrik padam, maka standby UPS akan mengambil alih daya listrik tersebut secara otomatis.
Standby UPS ini mempunyai rectifier dan inverter di dalam satu unit. Jenis UPS ini pada dasarnya akan memblok suplai daya utama dan switch akan berpindah ketika sedang terjadi gangguan, oleh karena itu arus DC mengalir dari baterai menuju inverter.
2. Line-Interactive UPS
Line-Interactive UPS adalah jenis UPS yang memanglah banyak sekali ditemukan dalam infrastruktur bisnis skala kecil.
Jenis UPS Line-Interactive ini memiliki konsep kerja yang mirip dengan UPS jenis Standby, akan tetapi dengan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam mengatur tegangan listrik secara otomatis.
Pada Line-Interactive UPS terdapat monitor yang berfungsi untuk dapat memantau pasokan listrik yang masuk dan mendeteksi tegangan listrik yang rendah atau tegangan tinggi.
Jenis UPS Line-Interactive ini sudah dilengkapi dengan alat AVR (automatic voltage regulator) yangmana memiliki fungsi untuk dapat mengatur tegangan dari suplai daya ke perangkat elektronik.
3. Online Double-Conversion UPS
Jenis UPS Online Double-Conversion ini memanglah sangat efisien, sebab sumber dari daya utama yang dipergunakan bukan dari suplai yang masuk, akan tetapi dari daya baterainya sendiri. Jadi, pada saat terjadi pemadaman listrik ataupun tiba-tiba listrik mati maka UPS ini akan bekerja secara otomatis tanpa adanya waktu peralihan seperti yang terjadi pada jenis UPS lainnya.
Jenis UPS Oline Double-Conversion ini mempunyai 1 rectifier dan 1 inverter secara terpisah. Online Double-Conversion UPS akan memblok suplai daya listrik ke rectifier pada saat sedang terjadi gangguan sehingga nantinya akan muncul arus DC dari baterai ke inverter yangmana kemudian nanti akan diubah menjadi AC untuk output.
Cara Kerja UPS Secara Umum
Secara umum, cara kerja UPS ini cukup sederhana, yaitu bekerja berdasarkan kepekaan terhadap tegangan arus listrik. Pada saat UPS menemukan adanya penyimpangan dari jalur voltase, misalnya saja tegangan listrik sedang dalam keadaan tidak stabil, maka UPS secara otomatis akan berpindah ke posisi Operasi on-battery atau baterai menyala hal ini berfungsi untuk melindungi beban (Load).
Selain itu, UPS juga akan berpindah ke operasi on-battery ketika terjadi kegagalan listrik sesaat atau listrik padam akibat berbagai peristiwa, misalnya sambaran petir. Hal ini dapat meningkatkan arus UPS dan dapat menghentikan suplai arus listrik DC (direct current) menuju perangkat elektronik.
Manfaat dan Keuntungan Menggunakan UPS
Berikut ini beberapa manfaat dan keuntungan jika menggunakan UPS:
- Dengan adanya perangkat elektronik UPS ini Anda dapat mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan listrik ketika listrik tiba-tiba putus.
- Penggunaan dari UPS ini memanglah sangat membantu terutama pada perangkat PC, karena untuk mencegah hilangnya data atau juga bisa terputusnya server ketika listrik tiba-tiba terputus, yang tentu saja memberikan dampak negatif untuk pekerjaan yang sedang Anda lakukan.
- Penggunaan UPS pada saat ini memanglah siudah banyak digunakan didalam gedung-gedung yang menggunakan lift, karena berfungsi untuk memback up lift supaya tidak berhenti pada saat perjalanan ketika listrik pada lift tersebut padam secara tiba-tiba.
Demikianlah penjelasan ringkas dari kami yang membahas tentang pengertian UPS, fungsi, komponen, cara kerja, beserta beberapa jenis UPS. Semoga artikel ini dari kami ini bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda.
Tinggalkan Balasan