Djonews.com, DEMAK – Potensi bencana selalu ada tanpa mengenal waktu dan tempat. Sehubungan itu perlu upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat, utamanya di kawasan rawan bencana.
Hal itu dikatakan Pj Sekda Eko Pringgolaksito pada acara Apel Pengukuhan Pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Demak di Desa Tlogorejo Kecamatan Karangawen.
“Maka mitigasi dan penanggulangan bencana merupakan langkah penting yang harus menjadi perhatian kita bersama,” kata
Dia berharap dengan pengukuhan pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) akan semakin menegaskan dan meneguhkan komitmennya untuk turut andil dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mitigasi dan penanggulangan bencana.
Sekda menuturkan, setiap ada bencana selalu menimbulkan dampak yang serius terhadap kehidupan manusia, baik korban jiwa, kerusakan lingkungan maupun kerugian harta benda.
Untuk menangani dampak tersebut, perlu adanya sinergitas yang melibatkan seluruh komponen, baik dari pemerintah, lembaga swasta maupun masyarakat, untuk berperan aktif dalam penanggulangan bencana.
Partisipasi masyarakat mutlak diperlukan dalam mendukung implementasi perubahan paradigma penanggulangan bencana, dari penanganan kedaruratan menuju kesiapsiagaan penanggulangan bencana.
“Saya sangat bangga dan apresiatif dengan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) ini,” ucapnya.
KSB merupakan wadah untuk memberikan serangkaian pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat yang berkaitan dengan penanggulangan bencana.
Pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan terobosan yang strategis sebagai upaya percepatan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dan perluasan wilayah siaga bencana di pesisir utara dan pesisir selatan Pulau Jawa.
Keberadaan KSB ini didukung pula dengan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS), dengan sasaran sebanyak 10 (sepuluh) sekolah di Kabupaten Demak.
Program sinergis antara Kementerian Sosial RI dan Kementerian Pendidikan RI ini merupakan sarana efektif dalam mengedukasi peserta didik sejak dini dalam menghadapi bencana.
“Harapannya, peserta didik dapat memahami tentang bencana dan kesiapsiagaan menghadapi bencana, sehingga mereka dapat lebih sigap dan tanggap dalam menghadapi kemungkinan bencana di sekitar lingkungan sekolah,” terangnya.(Putra Janoko)
Tinggalkan Balasan