Djonews.com – SEMARANG, Beberapa orang di Pasar Peterongan ternyata masih ada yang ngeyel tak mengenakan masker. Padahal, sebelumnya telah ditemukan orang berstatus reaktif Covid-19 setelah dilakukan rapid test secara acak oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang pada Minggu (10/5) lalu.
Pantauan di lokasi, Rabu (13/5) pasar tradisional Kota Semarang ini masih beroperasi seperti hari biasa. Garis-garis yang digunakan untuk pembatas antara penjual satu dengan yang lain juga tidak dipatuhi. Terlihat, beberapa pedagang masih santai melayani pembeli dengan tidak mengenakan masker. Masker ini merupakan salah satu sarana untuk meminimalisir penularan pandemi Covid-19.
Tak hanya pedagang, para pembeli juga enggan memakai masker. Tak sedikit orang hanya memakai masker sembarangan, seperti diletakkan di bawah dagu. Salah satu pembeli mengaku merasa kesulitan bernapas jika harus memakai masker secara terus-menerus. “Pakai masker terus pengap, rasanya sesak,” ujarnya.
Padahal, Wali Kota Semarang beserta jajarannya sudah berkali-kali mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman juga telah meminta secara khusus kepada pedagang dan pembeli untuk mencuci tangan saat masuk ke pasar.
Mereka juga diwajibkan mengenakan masker. Bahkan, katanya, pedagang yang tidak memakai masker tidak boleh berjualan sedangkan bagi pembeli tidak boleh memasuki pasar. Menurutnya, semua pasar tradisional di Kota Semarang tidak ditutup, tetapi dilakukan penataan untuk menjaga physical distancing.
“Pasar tidak ditutup namun kami wajib mengatur kondisi mulai dengan atur jarak pedagang. Semua pasar tradisional kami tata ulang jaraknya,” Jelasnya.wft