Djonews.com, SEMARANG – Sedang ramai di jagad sosial media twitter, adanya sebuah postingan dari seorang warga yang mengaku sedang menjalani isolasi mandiri diberikan obat Covid-19 dari pihak Rukun Tetangga (RT) tanpa adanya label POM di obat tersebut.
Warga yang menggunakan akun twitter sashi @svsxic itu menuliskan caption bahwa dirinya adalah salah satu pasien covid-19 dan mendapatkan obat tersebut dari ketua RT setempat. Akun tersebut pun turut menautkan akun Gubernur Jawa Tengah @ganjarpranowo dan Walikota Semarang @hendrarprihadi.
“Bapak @ganjarpranowo & @hendrarprihadi, jd kmrn saya isoman, lalu dpt bantuan obat ini dr RT. Ternyata izin POM nya masih proses tp sudah bisa beredar(?)” cuit akun @svsxic . Selasa (13/7/2021).
Sashi @xvsxic itu menyebut jika obat gratis bagi pasien Covid yang belum mendapat izin edar BPOM tersebut. Bahkan, sudah dibagikan pada pasien isoman yang ada di asrama.
Akun tersebut meminta pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Semarang untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Bahkan sampai ke asrama buat isoman. Mohon ditindak lanjuti nggih pak,” tulisnya kembali.
Akun @svsxic juga membagikan tautan jenis obat yang dimaksud belum mendapat izin BPOM namun sudah edar dan dibagikan ke pasien isoman.
Mendapat tautan dari akun tersebut, Walikota Semarang Hendrar Prihadi merespon dengan menanyakan alamat dari pasien Covid yang isoman mendapat obat gratis yang masih dalam proses izin BPOM tersebut, sembari menautkan ke akun resmi Dinas Kesehatan Kota Semarang.
“domisili mana njeh? @dkksemarang,” jawab @hendrarprihadi, Rabu (14/7/2021).
Diketahui pasien Covid isoman yang mendapati obat gratis dengan izin BPOM masih proses rupanya warga Karangnongko Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan.
“Saya di Karangnongko Pak, kel. Wonosari Kec. Ngaliyan. Beberapa temen saya yg isoman jg dapat, dan yg di asrama buat isoman jg ada obat ini pak,” tulis @svsxic.
Beberapa netizen juga turut memberi komentar dan mengalami hal yang sama mendapat obat gratis serupa yang belum mendapat izin edar BPOM.
“gajelas bgt ga ada bpom nya masih proses kok boleh edar,” tulis @hayameurk.
“label POMnya dalam proses tapi udah diedar,” kata @bukannfakboi.
“Tiati. Obat harus rekomendasi dari puskesmas,” tuis @xxxjeurleys.
“aku pas isoman di asrama pd dapet kek gini , cuma aku ngga dapet , itu kayanya obat batuk,” kata akun @kikaenaktau.
Sementara itu, Kepala Dinas Kota Semarang M. Abdul Hakam saat dikonfirmasi mengaku semua obat gratis yang diberikan pada pasien Covid isoman melalui pihak Puskesmas.
“kalau yg diberikan oleh puskesmas antibiotik atau vitamin tdk ada masalah,” singkatnya, Rabu (14/7/2021).
Pihaknya juga menjamin obat yang diberikan pihak Puskesmas diantaranya adalah jenis antibiotik dan vitamin tidak ada masalah, baik soal izin dan keamanan untuk dikonsumsi.(*)