Mulai Tinggalkan Kanjengan, Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli

Semarang – Para pedagang yang menempati relokasi Pasar Kanjengan satu per satu memilih tutup dikarenakan sepinya pembeli apalagi pada saat pandemi seperti ini.

Dalam sehari tidak jarang banyak pedagang yang gigit jari karena dagangan mereka tidak laku sama sekali,kalaupun laku hanya beberapa saja dan pendapatan tidak lebih dari Rp 200 ribu.

Salah satu pedagang Hj Zulaikhah menuturkan saat ini pasar kanjengan kondisinya sepi bahkan tak jarang dirinya harus tombok karena biaya transportasi saat ini dirinya berjualan baju di lapak berukuran 2×2 meter.

“sekarang pendapatan turun mas,biasanya dapat 500 ribu keatas sekarang hasilnya buat makan dan transportasi bahkan tombok,”ujarnya,Kamis (01/10/2020).

Meskipun sepi dirinya tetap bersyukur masih memiliki kios untuk berjualan. Dirinya pun berharap agar pemerintah membantu dengan membuat ramai kembali pasa serta memudahkan akses ke lokasi.

Sementara itu Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa (PPJ) Unit Kanjengan Kadar Mardianto menjelaskan, para pedagang Empu Tantular di relokasi ke Kanjengan sudah dari Agustus 2019 lalu.

“Total kios ada 453 awalnya pindah ada 300 pedagang lebih, sekarang kurang lebih tinggal 200 pedagang saja,”tandasnya.

Ia tidak menampik jika kondisi sepi. Bahkan pendapatan turun dibandingkan ketika masih di Empu Tantular. Meski begitu, pedagang masih tetap merasa nyaman di lokasi Pasar Kanjengan.

 “Kalau kami ya sudah nyaman,” tutupnya.wid

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *