Menghadapi Persaingan Antar Saudara

Tiap manusia dilahirkan membawa sifatnya masing-masing. Yang pasti, secara alami antar manusia memiliki kecemburuan dan kecenderungan persaingan satu dengan saudara lain demi mendapatkan perhatian dari orang lain. Tak terkecuali antar saudara kandung.

Bukanah hal yang mengherankan jika di masa kanak-kanak, antar saudara seringkali bertikai demi memperebutkan mainan favorit hingga perhatian orang deasa di sekitarnya. Namun, apa yang harus dilakukan orang tua menghadapi kondisi ini? Apalagi jika antar saudara ini sampai mendeklarasikan kebencian satu sama lain?

Berikut Djonews.com merangkum 4 tips menghadapi persaingan antar saudara kandung, dilansir dari understood.org:

1. Bersiaplah Menghadapi berbagai Emosi Anak

Seorang anak yang masih berkembang, biasanya mengalami naik-turunnya emosi yang berkaita terhadap perbedaan car berpikir dan belajar dengan orang-orang di sekitarnya. Anak mungkin merasa marah karena khawatir tidak mendapatkan perhatian sebesar saudaranya. Mungkin juga karena merasa tertekan untuk lebih unggul ketimbang saudaranya, sehingga kompetisi ini membuatnya lelah dengan sendirinya.

2. Jadilah Komunikator yang Baik

Jika salah satu anak memiliki kebutuhan khusus, jangan segan mengkomunikasikannya ke saudara yang lain. Jelaskan kondisinya dan alasannya dengan bahasa yang mudah dimengerti, mengapa saudaranya butuh perhatian lebih. Bicarakan pada anak bahwa ia punya kekuatan dan kemampuan lebih untuk membantu saudaranya agar pandangan anak terhadap saudaranya menjadi lebih positif.

Terbukalah agar anak merasa lebih nyaman ketika hharus memahami suatu kondisi yang berbeda. Berikan ruang pada anak untuk bertanya dan berpendapat dengan cara yang baik agar mereka merasa dilibatkan dan diberdayakan membantu sang saudara.

3. Bersikap Konsisten pada Aturan

Untuk Mengurangi gesekan antar saudara kandung, orang ua harus bersikap konsisten. Terapkan aturan yang sama dalam hal tanggung jawab dan kedisiplinan. Kenali kekuatan setiap anak dan cobalah memberikan beban yang sesuai dengan kemampuan serta harapan yang masuk akal.

4. Temukan Momen untuk Bekerja sama

Common Enemy seringkali jadi cara yang ampuh merekatkan hubungan antar manusia karena mereka merasa senaasib untuk memperjuangkan tujuan yang sama. Temukan momen di mana mereka harus bekerja sama.

Anggap ini sebagai peluang untuk menjalin komunikasi. Temukan pada anak-anak betapa sulitnya masalah jika diselesaikan sendiri-sendiri. Untuk itulah sebabnya mengapa mereka harus saling bekerja sama.

Seberapa Wajar kah, Persaingan antar Saudara?

Perssaingan antar saudara adalah hal yang normal terjadi. Saat menentukan tindakan apa yang harus diambil dalam menghadapi persaingan antar saudara ini, ingatlah batasan usia mereka.

Kamu perlu mempertimbangkan frekuensi, intensitas komentar dan ledakan emosi negatif yang muncul dari salah satu atau bahkan kedua anak. Jika dalam ledakan amarah sesaat anak kamu berteriak, ‘aku benci kamu!’ Karena saudaranya tidak mau berbagi mainan, yang diperlukan mungkin hanyalah jeda untuk mendinginkan kepala dan saling meminta maaf.

Tetapi jika anak menunjukkan banyak perubahan emosional, mungkin perlu dipertimbangkan untuk mencari bantuan profesional atau support group. Memiliki teman sebaya dengan situasi keluarga yang serupa dapat membantu anak mengeksplorasi pengalaman serta belajar mengatasi perasaannya.

Dengan komunikasi yang baik, rasa saling memiliki dan menyayangi, anak-anak dapat belajar untuk bersabar satu sama lain. Mereka pun memahami toleransi terhadap perbedaan tiap orang, benar kan? Yuk, sharing di Forum Djonews tentang pengalaman kamu.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *