Mengejar Kilau Senja Karang Jahe

Djonews.com – Weekend kali ini paling enak menuju ke Karang Jahe Beach (KJB) Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menyuguhkan panorama sunset yang menakjubkan. Karang Jahe Beach terletak di Jalan Raya Pantura Rembang – Lasem persisnya di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang Kota.

Dari pusat Rembang Kota, jaraknya hanya sekitaran kurang lebih 8 km. Sedangkan akses untuk menuju lokasi pantai, hanya kisaran berjarak 1 km dari gapura masuk Desa Punjulharjo, tepi jalan raya.

Akses masuk menuju pantai selain jalanya yang mulus dengan lebar kurang lebih 10 meter, panorama pemandangan alam kanan kiri jalan ini juga tak kalah menarik. Dari belakang gapura, kita bisa menikmati pemandangan persawahan, selanjutnya pemukiman penduduk. Kemudian jarak kurang lebih 200 meter dari pintu tiket masuk wisata Pantai Karang Jahe, kita juga disugihi area pertambakan lengkap dengan kincir angin.

Teriknya mentari menjelang sore tidak lagi membuat kita kehauasan setelah berenang di pantai maupun jalan-jalan menyusuri pantai yang panjangnya kurang lebih 2 km dengan pasir putihnya yang masih alami. Sebab, di lokasi dekat bibir pantai terdapat warung kecil yang berjajar yang didepanya lengkap meja dan tikar dibawah rindangnya pepohonan cemara.

Lokasi pantai tersebut memang sangat bersih. Hari biasa, petugas kebersihan hanya beraktivitas sekali. Selain wahana, fasilitas tempat atau lokasi parkir sangat tertata rapi disertai penjaganya. Begitu juga toilet, berjajar banyak dibeberapa tempat. 

Di lokasi tersebut juga dilengkapi wahana misalkan pengunjung tidak ingin jalan kaki, pengunjung bisa menyewa ATV dengan membayar Rp 50 ribu per 30 menit, perahu karet Rp 20 ribu sepuasnya, manakala sewa payung berteduh hanya tambah Rp 5 ribu. Kalau hanya sewa payung saja hanya Rp 10 ribu. 

Permainan anak-anak, seperti mandi bola, dengan hanya membayar Rp 5 ribu. Tak kalah uniknya, disepanjang pantai tersebut juga terdapat joglo untuk melepas lelah sambil memandang lautan lepas, tanpa dipungut biaya. 

“Kalau joglo memang untuk fasiltas pengunjung. Pengunjung juga bisa naik perahu menuju terumbu karang, hanya membayar Rp 10 ribu per orang. Ada juga andong dan kereta wisata,” ungkap salah satu pengelola Karang Jahe Beach, Mustofa.

Menurut cerita Mustofa, Pantai KJB merupakan warisan leluhur yang awalnya hanyalah area pertambakan. Di lokasi tersebut dahulunya terdapat empat dukuh, yakni Dukuh Mbelah, Godo, Jetak dan Kiringan, yang nama sejarah Lasem dahulunya adalah Pelabuhan Kaharingan. “Disini lebih ke Dukuh Mbelah, pada tahun 1985 memang disebut Mbelah, posisinya sebelahan dengan pesisir,” terangnya.

Yang membuat khas di pantai Karang Jahe adalah tumbuhnya cemara, lokasi tersebut terlihat rindang. Bahkan langsung diserbu para kalangan anak muda-mudi untuk menikmati pemandangan deburan ombak dan pasit putih. “Sambil jalan, lama-lama tempat ini dikenal orang. Dulu ada tiga tahapan rintisan pantai Karang Jahe, pertama penanganan abrasi,  kedua pengkayaan tanaman, ketiga dibuat wisata. Tumbuhnya wisata ini bener-bener swadaya masyarakat,” pungkasnya.(*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *