Djonews.id – Mulai tanggal 1 Januari 2020, minimarket di Semarang dilarang menggunakan kantong plastik. Sesuai Peraturan Wali Kota (Perwal) Semarang Nomor 27 Tahun 2019 tentang pengendalian penggunaan plastik.
Alfamart masih menggunakan kantong plastik di seluruh tokonya. Hal itu disampaikan kasir Alfamart di Jalan Sriwijaya, Wonodri, Kec. Semarang Selatan bahwa kantong plastik diberikan dilakukan secara berbayar, Rp 200,-. Terkait dengan aturan tersebut pihaknya menjelaskan, telah ada rencana untuk tidak menggunakan kantong plastik.
“Rencana ada, tapi belum tahu kapannya. Itu dari manajemen,” ujar wanita yang tidak mau disebutkan namanya tersebut Djonews.id
Minimarket Alfamidi di Jalan S. Parman No.2B, Bendungan, Kec. Gajahmungkur juga menjelaskan hal demikian. Menurut Eni Sulistyani, Kasir di sana menjelaskan bahwa untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, pihaknya telah menyediakan kantong belanja. Tidak satu kali pakai, harganya Rp 5.000 sampai Rp 6.000 sesuai ukuran.
“Ada customer yang membawa kantong belanja sendiri. Tapi persentasenya sekitar 25% untuk pelanggan yang tidak menggunakan kantong plastik,”
Sedangkan berdasarkan pantauan di Indomaret Jalan MH Thamrin nomer 14 dan 65, minimarket tersebut sudah tidak menggunakan kantong plastik. Kasir memberikan penjelasan kepada tiap pelanggan terkait hal tersebut.
“Kami sudah tidak menyediakan kantong plastik sejak akhir bulan kemarin. Sejak tanggal 31 plastik di sini sudah di tarik. Sudah di retur. Itu berlaku di seluruh Indomaret cabang Semarang,” ujar Yuni, Kasir Indomaret Jalan MH Thamrin nomor 65.
Yuni berkata bahwa tanggapan pembeli berbeda-beda. Ada yang keberatan dan ada yang merasa tidak menjadi masalah. Mereka kebanyakan tidak mengetahui aturan tersebut.
“Ya beberapa pembeli terpaksa membeli kantong belanja yang kami sediakan. Karena belanjanya kan banyak,” ucapnya.
Menurutnya, program pelarangan pemakaian kantong plastik bagus untuk lingkungan. Pembeli juga disarankan untuk membawa kantong belanja yang tidak sekali pakai.
Salah satu pembeli di sana, Irwan Septianto, 30, tidak merasa keberatan terkait tidak adanya kantok plastik tersebut. Walaupun terlihat kerepotan membawa beberapa botol minuman dan roti, ia tetap mendukung program tersebut. “Tidak apa-apa baik itu. Saya sebagai pecinta lingkungan, kalau misalnya itu bagus buat lingkungan ya bagus. Soalnya plastik kan tidak bisa hancur,” ujarnya(ck)
Tinggalkan Balasan