Djonews.com, SEMARANG – Banjir bisa mendatangkan berkah serta musibah, seperti yang terjadi di Kota Semarang. Perwakilan Ombudsman RI Jawa Tengah menyebut banjir di tempat sentral transportasi Semarang, mampu berakibat menurunnya kualitas investasi.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jateng, Siti Farida menyatakan, setelah melihat Stasiun Tawang yang diberitakan banjir dengan kondisi seperti itu maka menjadi tidak ramah investasi.
“Orang itu jadi mikir Semarang ramah investasi tidak ya,” ucap Farida Jumat (06/01/2023).
Pasalnya dalam hal investasi di lapangan ini bukan hanya perihal logika matematis, tapi lebih ke logika sentimental.
“Seperti bursa efek itu berpengaruh dalam sentimen yang sangat subjektif, begitu unsur itu jebol ya sulit berbicara soal investasi lagi,” ucapnya.
Jika penyelenggaraan mitigasi banjir tidak berjalan optimal maka akan merugikan. Ia menyebutkan pihak yang paling dirugikan adalah masyarakat dan kawasan yang dijadikan investasi.
Sebelumnya juga telah diberitakan adanya wisatawan yang terjebak banjir. Sedangkan wisatawan merupakan lahan investasi yang cukup menjanjikan terkhusus di wilayah Jateng.
Sekretaris Aptrindo Jateng, Bambang Wijanarko mangaku harus melakukan penambahan biaya karena terjadinya banjir kemarin.
“Sudah pasti ada kerugian tambahan tol sama tambahan BBM aja,” ucapnya.
Akibat dari banjir kemarin, presentase biayanya naik sampai 15 hingga 20 persen dibandingkan jalur ekspedisi normal.
“Kalau yang ekspor impor di Tanjung Emas sudah pasti ada keterlambatan, tapi hanya untuk yang melintasi Kota Semarang,” papar bambang.(Putra Janoko)
Tinggalkan Balasan