DjoNews.com – Semarang, Setidaknya ada tiga rumah kayu di Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, yang ludes terbakar akibat korsleting listrik Jumat (3/7) sekitar pukul 08.00. Yaitu milik Mat Ikwan, 60, Jaelani, 35, dan Jumini, 70.
Ketiga rumah kayu tersebut, masing-masing berukuran 12 x 12 meter. Kini kondisinya sudah rata dengan tanah, tinggal puing-puing kaya dan barang lainnya yang hangus terbakar. “Hanya kerugian material, bersyukur tidak ada korban jiwa,” kata Kapolsek Genuk, Kompol Subroto, Jumat (3/7) kemarin.
Api pertama kali muncul di salah satu bangunan rumah bagian tengah milik Mat Ikwan. Pemilik rumah yang mengetahui ada api, langsung teriak-teriak mencari bantuan warga. Namun, api dengan cepat membesar dan menyambar bangunan di dekatnya.
“Awalnya hanya diketahui ada kepulan asap dari dalam rumah di ruang tengah. Karena rumah tersebut terdiri atas bilik-bilik kayu, papan, bahkan sebagian sudah lapuk, secepat kilat langsung disambar api,” katanya.
Warga setempat dengan sigap meminta petugas dari Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kota Semarang dan melapor ke Polsek Genuk. Api berhasil dipadamkan setelah petugas Damkar mengerahkan empat unit mobil Damkar. “Penyebab kebakaran diduga berasal dari hubungan arus pendek atau korsleting listrik,” katanya.
Sementara itu, Kabid Operasional Dinas Damkar Kota Semarang Trijoto mengatakan, api dengan cepat membesar lantaran rumah tersebut terbuat dari kayu dan bambu. “Kerugian yang dialami pemilik ditaksir mencapai Rp 250 juta,” katanya.
Trijoto meminta warga untuk memasang alat-alat listrik dengan alat berstandar SNI dan dipasang oleh orang-orang ahli yang bersertifikasi. Pihaknya juga mengimbau untuk tidak membuang dan membakar sampah sembarangan.
“Lakukan pengecekan alat-alat listrik terutama kabel-kabel. Yang sudah waktunya diganti, sebaiknya segera diganti. Sesuaikan beban penggunaan listrik, jangan berlebihan pada satu saklar. Proteksi rumah, lingkungan kerja dengan alat pemadam ringan atau Apar,” pungkasnya.lius