Djonews.com, SEMARANG – Dunia hiburan malam menjadi candu bagi sebagian warga Kota Semarang. mulai dari karaoke, pijat plus-plus hingga prostitusi seolah-olah dijadikan healing untuk melepas penat.
Bahkan dalam semalam, para penikmat dunia malam ini bisa menghabiskan hingga ratusan ribu sampai jutaan rupiah hanya untuk melepas healing salah satunya Kirun, bukan nama sebenarnya.
Pemuda asli Kota Semarang ini pun mendatangi tempat hiburan malam saat mereka memiliki uang cukup.
Hampir 10 tahun terakhir kebiasaan safari hiburan malam itu dilakoni Kirun dan teman-temannya.
Saking seringnya, mereka sampai hafal biaya untuk menyewa wanita malam, paket karaoke beserta minuman keras, hingga nama wanita malam yang acapkali menemani mereka.
Menurut Kirun, safari hiburan malam yang ia lakukan hanya untuk mengisi waktu luang dan menghilangkan stres.
“Ya, memang sering, bisa satu bulan sekali, bisa dua pekan sekali. Sebenarnya, lebih untuk menghilangkan stres,” katanya.
Uang yang mereka habiskan untuk safari hiburan malam juga tak sedikit.
“Yang pasti, jutaan rupiah habis, sekali datang ke tempat hiburan malam, misalnya karaoke plus-plus,” jelasnya.
Meski sadar kegiatan tersebut mengahabiskan uang tak sedikit, namun, lantaran sudah seperti candu, Kirun mengaku sulit meninggalkan.
“Waktu tidak punya uang, ya pada iuran dan memilih lokasi yang sedikit murah. Tapi, kadang, utang teman juga untuk menutupi kekurangan saat menyewa wanita malam atau membeli minuman keras,” ucapnya.
Lantaran bertahun-tahun melakukan kegiatan tersebut bersama rekan-rekannya, Kirun mengaku hafal tarif tempat hiburan malam di Kota Semarang.
“Misalnya, karaoke di wilayah Kota Lama Semarang, di sana ada tiga tempat, tarifnya Rp 600 ribu untuk 3 jam karaoke, plus 2 pemandu lagu, dan 2 miras merek Congyang,” katanya.
Tak hanya itu, Kirun menuturkan, paket karaoke di wilayah Sunan Kuning dipatok Rp 60 ribu per jam. Sedangkan tarif pemandu lagu, Rp 80 ribu per jam.
“Ada juga Terminal Penggaron, paketnya Rp 600 ribu untuk tiga jam karaoke, 3 pamadu lagu, dan 3 botol Congyang,” ucapnya.
Selain menyebutkan sejumlah lokasi dan tarif paket karaoke plus-plus, Kirun mengatakan, tarif wanita malam untuk bercinta di lokasi karaoke yang ia sebutkan itu, di kisaran Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu.
“Tarif bercinta dengan pamandu lagu tidak masuk dalam paket. Selain itu, ada juga tarif lain, misalnya meminta pemandu lagu untuk joget telanjang, kami menyebutnya tari hula-hula. Per jam biasanya dipatok Rp 300 ribu,” paparnya.
Kirun menjelaskan, selain lokasi dan tarif yang menurutnya menengah ke bawah, ia juga mangatakan, di Kota Semarang, ada tempat dengan tarif tinggi atau ia sebut dengan tarif kuda.
“Ada di salah satu hotel dan diskotek. Paket di sana dipatok Rp 15 juta sampai Rp 30 juta. Isinya paket karaoke, minuman keras, dan wanita malam plus bisa bercinta di dalam room,” tutur Kirun.
Menurutnya, hiburan dunia malam di Kota Semarang semakin bertambah dengan harga bervariasi.
“Ya, satu tutup yang lain buka, begitu terus, seperti jamur saat hujan lah.”
“Bahkan, Kota Semarang, terbilang lengkap, dari range harga paling bawah, misalnya di wilayah Pasar Dargo, sampai yang high class, ada semua. Kalau menurut saya, tidak akan bisa dihilangkan,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto memastikan, Pemkot Semarang berkomitmen menghapus segala bentuk hiburan malam berbau prostitusi di wilayahnya.
Berbagai giat pun dilakukan Satpol PP Kota Semarang untuk memberantas prostitusi yang menjamur di Kota Lumpia ini.
“Kami akan lakukan razia terus menerus, hotel, kos, dan lokasi lain juga akan kami sasar untuk menertipkan dan menghilangkan prostitusi di Kota Semarang,” tandasnya.( Kushermanto)
Tinggalkan Balasan