Semarang – Pada musim pancaroba seperti ini banyak sekali penyakit yang datang, salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD)yang saat ini menyerang sebagian warga Kota Semarang.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) meemukan bahwa ada sebanyak 166 laki-laki yang terkenda DBD serta 129 perempuan serta terdapat 4 orang yang meninggal.
Kepala DKK Kota Semarang M Abdul Hakam mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran DBD ini, pihaknya menggandeng lintas dinas. Di antaranya, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Kedua dinas ini untuk mengatasi saluran air agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
“Kita bekerja sama dengan dinas lain, misalnya melakukan pembersihan saluran air agar tidak dijadikan sarang nyamuk,” katanya, kemarin.
Selain DBD, memasuki musim hujan, Hakam juga mewaspadai penyakit diare, tipes, dan leptospirosis. Dia meminta agar pola hidup sehat tetap diterapkan selama musim penghujan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Semarang Mada Gautama mencatat Kota Semarang sempat menduduki posisi tertinggi kasus DBD di Indonesia dengan jumlah 6.556 kasus pada 2010 silam. Namun, perkembangan kasus DBD dalam lima tahun terakhir cenderung menurun, di angka ratusan penderita.
“Pada 2020 ini, kecamatan yang incidence rate DBD tertinggi di Mijen dan Tembalang. Sedangkan terendah di Semarang Timur dan Genuk. Trennya mulai bergeser ke daerah dataran tinggi. Ini perlu diwaspadai,” ujarnya.wid
Tinggalkan Balasan