Djonews.com, SEMARANG – Kunjungan kerja Staf Khusus Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia ke kota Semarang didampingi Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Ketua TP PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi, mengunjungi beberapa UMKM Disabilitas yang ada di Kota Semarang
Dalam kesempatan tersebut, Angkie mengaku bahagia bisa bertemu langsung dengan penyandang disabilitas yang ada di Semarang.
Angkie melihat semangat para disabilitas untuk memulihkan perekonomian mereka di masa pandemi dengan kemandirian yang mereka miliki layak diacungi jempol.
Angkie menyebut dari data BPS Tahun 2019 ada 40 juta jiwa disabilitas di Indonesia dan 4 juta jiwa disabilitas di Jawa Tengah, dan Kota Semarang termasuk yang memiliki perkembangan sangat pesat dalam memberdayakan kaum difabel ini.
Bahkan dirinya mengatakan, Kota Semarang bisa menjadi kota percontohan untuk kemajuan disabilitas dalam bidang UMKM.
“Saya bangga melihat UMKM disabilitas di kota Semarang ini bisa bergerak karena kita tahu pandemi ini efeknya untuk semua tidak hanya disabilitas yang jatuh tapi semuanya tapi dengan optimisme kita akan berusaha untuk bangkit, dan saya harap kota Semarang bisa menjadi kota percontohan untuk perkembangan dan kemajuan disabilitas bagi daerah lainnya,” kata Angkie di sela-sela kunjungan kerjanya, Rabu (2/6) sore.
Dirinya mencontohkan, dua UMKM yang dikunjunginya, yakni UMKM pembuat sabun dan UMKM di bidang fashion mampu bertahan ditengah pandemi dengan hasil karya kaum difabel.
“Dua UMKM yang saya lihat langsung ini adalah contoh optimisme bahwa UMKM disabilitas bisa bangkit, ini adalah bagaimana kita bertahan dimasa pandemi dan ekonomi nya terus berjalan,” terangnya.
Dalam kunjungan kerjanya, Angkie juga menyampaikan pentingnya sinergitas antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Bahkan dirinya menyebut sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo pada Hari Disabilitas Nasional, Presiden telah merealisasikan tujuh peraturan pemerintah dan dua peraturan Presiden terkait dengan Disabilitas di Indonesia. Hal inilah yang ingin disampaikan kepada pemerintah daerah untuk keberlangsungan disabilitas di masing-masing daerah.
Selain itu, masyarakat disabilitas juga diharapkan bisa mendapatkan prioritas seperti halnya vaksinasi.
“Poin penting pertemuan kami adalah penyandang disabilitas sebagai kelompok rentan bisa mengakses vaksinasi sebagai priority untuk disabilitas. Karena ketika kesehatan pulih maka kita mendorong untuk ekonomi bangkit, dimana kelompok disabilitas ini dapat bekerja dan juga meningkatkan UMKM nya,” paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan jika untuk vaksinasi, kaum disabilitas di Kota Semarang sudah masuk kedalam 480 ribu dari total 1,7 juta jiwa yang sudah tervaksin.
“Saya senang mba Angkie mau kita ajak muter-muter melihat langsung kawan-kawan disabilitas yang ada di kota Semarang terutama di wilayah UMKM. Dan terkait dengan vaksinasi, data terakhir sudah mencapai 480 ribu dari 1,7 juta jiwa masyarakat semarang mulai dari lansia, disabilitas dan ada tambahan saat ini sudah masuk ada pekerja pariwisata,” kata Hendi, sapaan akrabnya.
Dari dua UMKM yang dikunjungi, Hendi juga memberikan apresiasi pada UMKM Disabilitas yang bisa berbuat lebih banyak untuk kota Semarang, meski terbilang amish ada beberapa kendala yang dihadapi oleh UMKM tersebut.
“Kita jadi tahu kesulitan mereka tentang pemasaran, karena produksi belum banyak jadi harga belum bisa kompetitif, kita sangat mengapresiasi karena mereka berani untuk membuat hal tersebut dan nanti pemkot akan membantu pembelian produk mereka dengan mewajibkan teman-teman di Dinas untuk membeli produk mereka,” jelas Hendi.*