Djonews.com, KENDAL – Dalam sepekan terakhir, harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kendal mengalami kenaikan. Akibat dari kenaikan harga tersebut para pedagang kehilangan omzet dan pembeli semakin menurun.

Suwati, salah satu pedagang Pasar Kendal mengaku pasokan ayam dari sentra peternak ayam tercukupi. Sehingga harga daging ayam naik mencapai Rp1.000 atau Rp5.000 per kilogram (kg).

Untuk daging ayam sayur misalnya, naik dari Rp33 ribu menjadi Rp34 ribu. Sedangkan, daging ayam petelur naik dari Rp50 ribu menjadi Rp55 ribu.

Sementara, untuk daging ayam kampung yang biasanya dibanderol dengan harga Rp60 ribu, kini dipatok Rp65 ribu.

“Kalau stok ayam ada terus dan banyak tapi peminatnya sedikit karena mahal.Nggak tahu ini naiknya karena apa?” terang dia

Biasanya, Suwati setiap hari menjual hingga 35 ekor ayam namun kini hanya bisa menjual 25 ekor saja. Padahal, lanjut dia, saat ini momen mendekati ramadan, belum lebaran, yang notabene kenaikan harga pasti terjadi.

“Karena sepi yang beli, ya omzet saya juga turun, Pasti akan terus naik sampai mau lebaran,” keluhnya.

Seorang pembeli daging ayam, Nur juga mengeluhkan hal serupa ia terpaksa mengurangi pembelian yang semula 3 kg menjadi 1,5 kg.

“Kebetulan saya juga mengelola warung makan, yang beli lauk ayam sudah mulai turun sampai 60 persen makanya saya kurangi,” imbuhnya.

Mengutip hargapangan.id, harga daging ayam naik rata-rata nasional mencapai Rp35.850 per kg. Namun, rata-rata harga daging ayam di Jawa Tengah terpantau Rp33.450 per kg atau di bawah rata-rata nasional.frz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *