Semarang – Terkait pemberitaan Keluhan Asosiasi Driver Grab Bergerak (ADGB) Semarang yang melakukan pengaduan kepada DPRD Kota Semarang, membuat Grab memberikan respon.
Juru Bicara Manajemen Grab Indonesia dalam tanggapannya menyebutkan telah melakukan mediasi bersama dengan Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang.
Di dalam mediasi tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari jajaran pemerintahan Kota Semarang terkait, yakni Dinas Perhubungan Kota Semarang, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Semarang, Biro Hukum Pemerintah Kota Semarang.
Menurutnya, Grab berkomitmen untuk selalu mengedepankan keamanan dan kenyamanan para pengguna, serta menjunjung tinggi kode etik pelayanan Grab Indonesia.
“Grab sudah memberikan informasi dan sosialisasi kepada para mitra yang terdampak. Grab juga sudah memberikan solusi kepada mereka untuk menanyakan perihal tersebut ke Grab Driver Center yang ada di Kota Semarang,” ujarnya, Jumat (4/12/2020).
Lebih lanjut Juru Bicara Grab mengatakan, aturan kode etik sudah disampaikan di awal kemitraan dan para mitra sudah menandatangani pernyataan bahwa mereka sudah mengerti, serta akan mematuhi kode etik tersebut sebagai mitra.
“Grab akan bersikap adil untuk mereka yang terindikasi melanggar kode etik tanpa mengacu kepada status mitra tersebut. Kami juga mengedepankan program Grab Fairplay yang ditujukan untuk mendukung dan melindungi mitra pengemudi Grab agar mereka mendapatkan penghasilan yang berkesinambungan dan memerangi oknum yang menjalankan tindak penipuan sehingga menyebabkan kerugian mitra pengemudi yang bekerja dengan jujur dan perusahaan,” tambahnya.
Lebih jauh dikatakan, semua mitra pengemudi yang mendapatkan pemutusan kemitraan pasti akan menerima notifikasi dalam aplikasi mereka. Hal ini juga sudah disosialisasikan dengan baik secara rutin melalui kopdar online dan offline.
“Para Mitra Pengemudi yang ingin mengklarifikasi dan berkomunikasi terkait Putus Mitra, dapat menghubungi layanan Customer Experience kami yang tersedia 24/7, atau dapat mengunjungi Grab Driver Center (GDC) terdekat,” tandasnya.
“Secara berkala, kami juga terus mendengarkan masukan-masukan yang disampaikan oleh para mitra pengemudi dan pengguna melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, termasuk diantaranya diskusi langsung dengan komunitas mitra pengemudi serta melalui layanan Customer Experience,” tambahnya.
Melalui masukan-masukan inilah lanjutnya, Grab berusaha untuk secara terus-menerus mengembangkan teknologi dalam sistem aplikasinya.
“Kami akan terus berinovasi untuk menghadirkan sistem aplikasi Grab yang semakin aman dan lebih baik dari waktu ke waktu, menjawab segala kebutuhan para mitra pengemudi dan pengguna layanan,” ujarnya lagi.
Untuk menjaga industri ride-hailing agar tetap aman dan bermanfaat bagi masyarakat, setiap orang memiliki peran untuk melawan tindak kecurangan, serta membantu melindungi pendapatan para mitra pengemudi yang bekerja secara jujur.
“Kami mendorong masyarakat, mulai dari konsumen hingga mitra pengemudi, untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam program Grab Fairplay,” tutupnya.mrs