Djonews.id – ALIRAN modifikasi steampunk ternyata masih digemari sampai saat ini, aliran ini sendiri bisa bertahan dan menjadi pilihan ketika builder lain lebih mengacu detaling cat misalnya air brush, gold leaf, ataupun chrome. Sementara steampunk atau rusty lebih condong dengan warna alami dari besi itu sendiri.
Owner Three Monkeys Engineering, Onny Widiyayana menjelaskan jika aliaran steampunk sendiri sejatinya adalah aliran motor yang mengacu pada era mesin uap atau science–fiction, dengan elemen fiksi dan fantasi, yang lebih menonjolkan material dari berbagai jenis logam, yaitu besi, aluminimum, dan tembaga, sesuai dengan kekhasan. “Kalau di film mirip dengan film Mad Max. Pada dasarnya menonjolkan warna asli atau rusty,” kata Onny.
Onny menjelaskan, motor steampunk milikinya mengadopsi aliran broad tracker atau motor balap zaman dulu, dengan basic mesin Kawasaki Binter Merzy. Modifikasi yang ia lakukan condong kepada bentuk out of the box dimana ia menggunakan teknik asimeteris. “Teknik asimetris saya anggap punya nilai seni yang tinggi dan bisa menjadi ciri khas yang berbeda pula, seolah menampilkan karakter yang berbeda dengan motor lainnya,” ucapnya.
Tak hayal motor milik Onny ini pernah diganjar sebagai best of the best Suryanation 2016, sekaligus juara II Kustomfest 2016 ketegori chopper bobber. Dalam membangun motor tersebut, Onny mengaku menggunakan material yang didapat dari hunting barang bekas atau junkyard.
“Semua barang bekas yang bisa dimanfaatkan untuk motor itu saya gunakan semaksimal mungkin. Misalnya tutup lampu yang rusak, misalnya filter solar pada lampu belakang, tutup tangki dan yang lainnya. Malah membuat kesan motor ini menjadi lebih unik dan menarik,” tambahnya.
Frame motor ini sendiri dibuat full handmade, dengan sambungan ranga yang dibuat asimetris serta menggunakan suspensi leave spring atau per daun. Bentuk asimeteris juga diaplikasikan pada tanki bahan bakar yang mirip dengan bentuk daun dimana bagian kanan dan kiri berbeda bentuk atau keluar dari pakem yang ada.
“Disini saya juga menggunakan material kuningan, agar memperkuat karakter. Serta sambungan las sengaja tidak dirapakan agar menimbulkan kesan tidak rapi namun tetap enak dipandang. Selain itu agar terkesan mekanikalnya lebih kuat, saya menggunakan baut jenis kelingan dan butterfly ” kata Onny.
Untuk kaki-kaki bagian depan, Onny menggunakan per mobil. Sementara bagian kemudi mengadopsi gaya sepeda BMX. Agar memperkuat konsep steampunk, Onny sistem penggerak mesin juga menggunakan sistem mekanikal pula, seperti perseneleng menggunakan tangan, kopling dan yang lainnya. “Ukuran ban 19 inchi untuk depan dan 16 inchi belakang dengan tipe velg palang klasik, boks pembungkus dibuat handmade untuk pemanis dan menggunakan knalpot freeflow dengan lekukan yang disesuaikan dengan estetika motor,” pungkasnya.(vv)
Tinggalkan Balasan