Demak – Proses pembebasan lahan jalan tol di tiga desa kini bermasalah, hal tersebut disebabkan karena banyak warga yang menunggu kepastian akan harga tanah yang saat ini dianggap belum berpihak kepada warga.
Tiga desa tersebut yakni Desa Kendaldoyong, Wonosalam dan Karangrejo. Dari ke tiga desa tersebut banyak yang menilai bahwa harga tanah terlalu rendah.
Kepala Desa Kendaldoyong, Gihon Supeno mengatakan tanah yang mereka miliki merupakan tanah turun temurun yang memiliki nilai histori.Sehingga kedepan bila ada warga yang terimbas jalan tol akan kesulitan mencari tanah pengganti.
“Kalau harganya terlalu rendah itu sama saja ngenyek,maka dari itu supaya tidak ditindas selayaknya ada kenaikan harga,” tandasnya.
Pihaknya menambahkan, warga yang memiliki tanah lalu dijadikan jalan tol merupakan para petani jika di jual dengan harga murah petani akan merasa kesulitan.
“Kami sudah melakukan pengaduan namun mereka berbelit-belit seperti menghindar,” tegasnya.
Dirinya berharap agar pengembang jalan tol bisa mendengarkan keluhan para petani yang selama ini mempertahankan tanahnya.kus