Djonews.com, SEMARANG – Terkait beredarnya sebuah video yang berisikan terkait penyuntikan vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di sebuah SD Tunas Harum Bangsa, Semarang yang menuai pro krontra. Membuat Dinas Kesehatan Kota Semarang angkat bicara.
Melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengungkapkan bahwa kejadian tersebut merupakan miskomunikasi. Padahal, petugas sudah melakukan penyuntikan sesuai SOP.
“SOP vaksinasi sudah berjalan dengan benar, jarum suntik diisi vaksin. Karena diaspirasi, tidak jadi masuk. Yang jadi permasalahan, di belakang sudah numpuk banyak,” terangnya, Kamis (27/1/2022).
Pihaknya menambahkan, ketika itu petugas melakukan aspirasi (tarikan di awal suntikan), terlihat ada sedikit darah sehingga petugas mencabut kembali suntikkan karena berisiko masuk ke pembuluh darah.
“Dengan pertimbangan tersebut, petugas menunda penyuntikan vaksinasi dosis kedua pada siswa. Petugas tidak menyampaikan hal tersebut kepada orang tua maupun pihak sekolah,” tambahnya.
Lebih lanjut, dengan adanya laporan tersebut pihaknya melakuakn pendampingan kepada puskesmas untuk menyampaikan kronologi kejadian ke orang tua siswa. Sehingga, dialakukan vaksinasi ulang yang sudah dilakukan disaksikan langsung oleh perwakilan sekolah dan orangtua.
“Selasa kemarin alhamdulillah dengan edukasi yang kami lakukan, si anak kami beri dosis kedua,” ucapnya.man