Kategori: Bencana

  • Korban Banjir Mulai Mendapat Bantuan

    Djonews.com, SEMARANG – PT BRI Asuransi Indonesia (BRINS) melakukan pemberian Corporate Social Responsibility (CSR) kepada korban banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di kota Semarang.

    Bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan warga yaitu berupa paket sembako kepada 100 kepala keluarga yang terdampak di Perumahan Dinar Indah Meteseh, Rowosari dan Genuksari.

    Pemberian bantuan CSR diberikan secara simbolis oleh BRINS Semarang kepada perwakilan dari RT sebagai wujud kepedulian BRINS terhadap Masyarakat yang terkena dampak dari banjir tersebut.

    “Bantuan yang diberikan BRINS diharapkan bisa membantu proses pemulihan atas dampak dari banjir tersebut dan merupakan implementasi dari salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan atau sering disebut Corporate Social Responsibility (CSR) BRINS tahun 2023,” kata Vice President Corporate Secretary Division BRINS, Fenti Octaviani.

    Selain itu Fenti juga menyampaikan prihatin atas musibah banjir yang menimpa warga di Semarang dan sekitarnya sekaligus berharap agar musibah banjir cepat berlalu agar warga yang terdampak dapat kembali beraktifitas seperti biasanya.

    “Dengan semangat The Most Trusted Partner For Reliable Protection Solutions BRINS terus menjalani komitmennya sebagai mitra yang siap melindungi Masyarakat dari berbagai aspek baik bisnis maupun non bisnis.” pungkasnya.(Muhammad Aries Nugroho)

  • Gelombang Tinggi, Kapal di Pindah ke Sungai Benger

    Djonews.com, SEMARANG – Musim penghujan mengakibatkan gelombang air laut meninggi. Hal tersebut membuat para nelayan yang berada di Tamabklorok, Kota Semarang memindahkan kapalnya ke Sungai Benger untuk sementara waktu.

    Slaah seorang nelayan Tambaklorok,  Iwan menuturkan selain memindahkan kapal sementara waktu, gelombang tinggi juga menghantam beberapa rumah yang berada di wilayah Tambaklorok.

    “Kalau tidak dipindah yang bakal pecah persahu saya mas, semalam, (red) jalanan sekitar sini juga terkena gelombang tinggi,” katanya,

    Saat ini, mayoritas nelayan di Tambaklorok libur melaut karena gelombang tinggi. Meski demikian, dia mengakui masih ada nelayan yang memaksa melaut namun bisa dihitung jari.

    “Ya ada yang melaut dengan curi-curi waktu. Kemarin ada yang rusak sekitar 10 perahu karena tidak dipindahkan,” kata dia.

    Iwan  mengaku belum bisa memperkirakan sampai kapan para nelayan libur melaut karena sampai saat ini gelombang masih tinggi.

    “Kalau gelombangnya tinggi beresiko bagi nelayan,” imbuhnya.(Muhammad Aries Nugroho)

  • Pulau Sampah Baru di Wilayah Muara Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang

    Djonews.com, SEMARANG – Tumpukan sampang menggunung di sepanjang jalan bibir Sungai Tambakrejo menuju Muara Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang. Membuat warga Tambakrejo, Kota Semarang mengeluhkan dengan keadaan tersebut.

    Salah seorang warga,  Kharis (25) menyebut jika jalan tersebut sudah dipenuhi sampah sejak awal Januari 2023. Sebab, ini akibat dari gelombang tinggi mengakibatkan sampah kiriman dari atas (Semarang atas) ke perumahan warga Tambakrejo.

    “Bahkan, banyaknya sampah industri dan perumahan yang menumpuk di sepanjang jalan bibir Sungai Tambakrejo itu mengakibatkan akses jalan tak bisa dilewati warga,” katanya, Sabtu (21/01/2023).

    Padahal sebelumnya, wilayah tersebut dipenuhi dengan pohon mangrove. Namun dengan seringnya waktu sampah tersebut kian membentuk hingga terbentuk pulau sampah.

     “Banyak pabrik industri limbahnya turun, dari darat menuju sini (Tambakrejo), dan kali-kali (sungai/red) juga ikut kena,” jelasnya.

    Ia berharap kepada pemerintah untuk bisa memperhatikan tumpukan sampah di sepanjang bantaran Sungai Tambakrejo.

    Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Semarang, Iqbal Alghofani, mengutarakan jika pihaknya sudah sering kali mengangkat isu persoalan sampah di Tambakrejo Semarang.

    Persoalan tersebut sudah diinformasikan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Semarang. Namun berdasarkan informasinya, pihak DLH saat ini tidak melakukan gerakan dalam mengatasi sampah di Tambakrejo Semarang.

    “Sempat direspons oleh Kepala DLH yang baru waktu itu. Dia berjanji akan menyelesaikan pada akhir Idul Fitri. Namun sampai sekarang tidak ada satupun yang ditindak karena persoalan teknis (akses) lokasi,” ungkapnya.(Muhammad Aries Nugroho)

  • Warga Kalongan, Ungaran Was Was Longsor Susulan

    Djonews.com, KABUPATEN SEMARANG –  Warga yang berada di perumahan Ungaran Asri Regency Punsae, Desa Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang merasa was-was.

    Hal itu disebabkan terjadinya tanah gerak yang mengakibatkan longsor yang menyebabkan merusak sejumlah rumah yang ada di perumahan tersebut.

    Lewat penelusuran djonews nampak terjadi longsor terjadi di bagian belakang perumahan. Lokasi longsor juga hampir mendekati permukiman, 1 rumah bahkan sangat dekat dengan lokasi longsoran, rumah itu juga mengalami kerusakan.

    Ketua RT 4 RW 20 di perumahan tersebut, Yoel Dwi Leksono (29) menuturkan kejadian longsor terjadi pada 15 Januari 2023 lalu. Akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Ungaran.

    “Longsor besar yang sampai viral itu hari Minggu itu ya, memang ngeri sekali bisa dilihat kan tanahnya sudah ambles,” katanya, Rabu (18/01/2023).

    Bahkan, sampai saat ini terdapat 5 orang kepala keluarga yang sudah di ungsikan karena mengalami kerusakan yang cukup parah.

    “Kemarin sudah dievakuasi 5 KK, ke rumah yang posisinya lebih aman. Karena rumahnya itu dekat dengan posisi longsor,” jelasnya.

    Ia berharap, Pemkab Semarang juga ikut mengambil tindakan karena ini menyangkut keselamatan nyawa manusia. Warga khawatir longsoran semakin meluas.

    “Harapannya supaya pak Bupati juga ikut memperhatikan warga yang ada di sini, kami juga warga Kabupaten Semarang. Ini masalah nyawa dan keselamatan banyak orang,” harapnya

    Salah satu warga bernama Angelica mengaku was-was setiap kali hujan turun. Bahkan jika hujan turun di malam hari, ia dan keluarganya memilih untuk tidak tidur.

    “Sangat-sangat khawatir, kalau hujan deras datang. Lebih baik kami tidak tidur, antisipasi jika ada longsoran. Kami khawatir sekali,” katanya.(Fauzi Rohmat)

  • Tanggul Jebol, Perum Dinar Indah Meteseh Semarang di Terjang Banjir

    Djonews.com, SEMARANG – Warga yang berada di lingkungan perumahan Dinar Indah Meteseh Tembalang, Kota Semarang yang menjadi korban banjir memilih untuk bertahan di kediamannya dengan berteduh di atap rumah.

    Bahkan yang lebih miris ketika warga bertahan banyak dari sebagian yang panik dan memohon pertolongan.

    Meski, saat ada relawan dan Tim SAR banyak dari warga yang terdiri dari anak-anak serta perempuan masih nampak terjebak di kediamannya.

    Setidaknya 40 rumah warga yang berada di lingkungan perumahan Dinar Indah, Meteseh, Tembalang Kota Semarang yang terendam. Nampak pula terdapat barang-barang dari warga yang ikut hanyut.

    Laman: 1 2

  • Akses Jalan Terendam, Jalur Pantura Macet Sampai 2 Kilometer

    Djonews.com, DEMAK – Dikarenakan intensitas hujan yang tinggi membuat jalur Pantura Demak terendam hingga 40 cm. Akibatnya ratusan kendaraan bermotor macet total hingga mengular mencapai 2 KM.

    Dari pantauan, nampak tidak hanya motor atau mobil saja yang terkenda dampak. Bahkan, truk-truk yang bertonase besar juga tersendat di persimpangan Onggorawe dari arah Semarang Demak ataupun sebaliknya, Kabupaten Demak.

    Kapolsek Sayung, AKP Suprapto mengungkapkan kemacetan ini terjadi karena ada genang air setinggi 40 Centimer berada di jalan. Ia menambahkan, bukan hanya banjir saja melainkan jalan yang berlubang imbas kerap di genangi air.

    “Banjir disebabkan karena luapan air dari Sungai Pelayaran yang masuk kejalan, dan banyakan lubang dijalan sehingga kendaraan berjalan pelan pelan,” kata Kapolsek, Jumat (6/1/2023).

    Dengan adanya banjir tidak hanya mengaggu lalu lintas saja, tapi aktivitas warga setempat juga terhambat.

    “Banjir juga mengganggu aktivitas warga saat menyebrang jalan, ada 3 titik jalur pantura menganggu banjir yaitu Simpang Onggorawe, depan SPBU Baru, dan Kantor Pegadaian batu,” jelasnya.

    Ia menambahkan untuk saat ini, anggota Polsek Sayung masih berusaha untuk mengurai kemacetan yang terjadi.

    “Saat ini anggota masuk menjaga dan mengurai kemacetan di jalur tersebut,” ucapnya.

    Dengan melihat kondisi tersebut, Kapolsek Sayung mengimbau kepada masyarakat untuk berhati – hati saat ingin melintas

    “Untuk pengendara diimbau untuk selalu berhati – hati saat melalui banjir karena banyak lubang dan di minta untuk mengambil jalur kanan yang tidak ada lubang,” tutupnya.(Kushermanto)

  • Hujan Lebat 6 Jam, 23 Titik Terdampak

    Djonews.com, KABUPATEN SEMARANG – Beberapa wilayah yang berada di Kabupaten Semarang mengalami hujan lebat sejak siang hingga malam hari atau kurang lebih selama 6 jam pada Rabu (04/01/2023) kemarin. Akibatnya, terjadi banjir dan tanah longsor di beberapa titik.

    Dari catatan yang ada di BPBD Kabupaten Semarang untuk sementara dilaporkan adanya 23 titik bencana yang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Semarang pada hari Rabu kemarin.

    Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang, Juwair Suntara mengungkapkan, hingga saat ini dilaporkan adanya 23 titik bencana yang terjadi di Kabupaten Semarang.

    “ Hingga siang ini masih ada laporan yang masuk ke kami terkait dengan bencana yang terjadi akibat hujan deras yang terjadi Rabu kemarin. Ini semua belum selesai kita rangkum, namun yang sudah tercatat sudah kita laporkan ke pak Bupati,” jelasnya saat dijumpai pada Kamis(5/1/2023).

    Ditambahkan oleh Juwair, hari ini semua kru dan satgas BPBD Kabupaten Semarang bersama para relawan, TNI dan Polri bahu membahu membantu masyarakat yang tertimpa musibah.

    “ Ini hari ini semua kami kerahkan untuk fokus membantu masyarakat. Akibat hujan deras kemarin sejumlah titik terjadi banjir dan tanah longsor yang tersebar di beberapa Kecamatan. Semua personil kita kerahkan dan kita bagi bagi untuk menjadi beberapa regu,” sambungnya.

    Sejumlah petugas sudah mulai membantu para warga yang tertimpa musibah, sejak hari Rabu kemarin dan sejumlah wilayah sudah selesai dilakukan pembersihan hingga pada Kamis dini hari tadi.

    “ Di wilayah Sumowono ada satu titik longsor yang menutup akses jalan. Pembersihan material longsor dan lumpur akibat banjir juga terus kita lakukan bersama sama hingga Kamis siang masih berlangsung,” imbuhnya.

    Laman: 1 2

  • Hati-hati, Besok Diprediksi Akan Hujan

    Djonews.com, SEMARANG – Berikut ialah pertanyaan dari pembaca Djonews.com yang dikirimkan melalui email redaksi@djonews.com.

    Pertanyaan yang diberikan nantinya akan dicarikan narasumber yang berkompenten untuk menjawab.

    Pertanyaan :

    Halo BMKG. Apakah Semarang esok hari masih berpotensi dilanda hujan lebat?

    Pengirim: ahmad***@gmail.com

    Jawaban

    Potensi curah hujan dengan intensitas sedang – lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat mengguyur Semarang pada Jumat 6 Januari 2023.

    Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno.(Tim Redaksi)

  • Terdapat 14 Titik Longsor Rusak di Kendal

    Djonews.com, KENDAL – Bencana alam menerjang wilayah Kendal bagian atas. Akibatnya banjir bandang dan longsor menimpa sejumlah fasilitas umum serta pemukiman penduduk.

    Setidaknya terdapat 14 titik di Kecamatan Limbangan, Kendal bahkan terdapat material longsoran menutup akses jalan membawa material tanah dan batu menutup jalur Kendal-Sumowono.

    Dalam video amatir terlihat luapan air sungai membawa material tanah di jalan utama Kendal-Sumowono Kabupaten Semarang. Tidak hanya itu banjir bandang juga merusak bangunan dan objek wisata yang ada di sepanjang aliran sungai.

    Hingga Kamis (5/1/2023).  material longsoran masih menutup jalan di 14 titik tersebar di lima desa di Kecamatan Limbangan Tengah.

    Alat berat dikerahkan untuk mengeruk lumpur dan material tanah yang menutup jalan. Material tanah setinggi hampir 50 sentimeter terbawa derasnya banjir bandang, dan jalan.

    “Hujan yang terjadi Rabu (4/1)sore sangat deras sehingga air sungai meluap. Awalnya yang dibawah sudah penuh airnya seperti lautan lalu tiba-tiba dari atas airnya semakin besar kayak air bah langsung menutup jalan,” kata Rosidah.

    Melihat banjir bandang yang sangat besar, dia yang memiliki warung makan di pinggir jalan seketika melarikan diri ke perkampungan di wilayah atas.

    Camat Limbangan, Alfebianyulando mengatakan, banjir bandang yang terjadi Rabu sore mengakibatkan 14 titik longsor dan merusak pemukiman dan sebuah bangunan bumdes desa gondang.

    Dia menyebutkan, lima desa yang terdampak banjir bandang yakni Desa Gondang, Pakis, Tambahsari, Sriwulan dan Gonoharjo.

    “Di desa Gondang Bangunan Bumdes jebol diterjang banjir bandang,  juga ada rumah warga yang rusak,” katanya. Tidak hanya menutup jalan dan merusak fasilitas umum, sebuah objek wisata di Desa Sriwulan yang baru dibangun juga ikut terdampak.

    Banjir bandang menerjang bangunan di wisata alam yang berada dekat dengan aliran sungai, material tanah dan batu serta kayu ikut terbawa sehingga menutup dan merusak sejumlah bangunan. Tidak ada laporan korban jiwa. Hingga saat ini pemerintah kecamatan sedang mendata total kerugian akibat bencana alam.(Eko Sujatno)