Cara Mengatasi Anak Tantrum di Depan Umum

Saat mengajak si Kecil jalan-jalan ke luar, tiba-tiba ia menginginkan sesuatu yang sulit dipenuhi.

Alhasil anak pun mengamuk, menangis, meronta-ronta di depan umum. Aduh, ini menjadi permasalahan yang cukup sulit diatasi apalagi kalau kamu sedang sendirian saat itu.

Tenang aja! Di dunia ini, bukan hanya kamu yang mengalami permasalahan ini.

Ada banyak orang tua lain di luar sana yang sudah berpengalaman ketika melihat anaknya mengamuk di tempat umum seperti di mall, taman bermain, dan tempat umum lainnya.

Bagi kamu yang baru mengalami permasalahan ini, alangkah baiknya tidak langsung memarahi di depan umum ya?

Kamu bisa menyimak rangkuman djonews.com perihal cara mengatasi anak yang tantrum di depan umum berikut ini.

Kenali Tantrum pada Anak

Sebelum mengatasi permasalahan ini, sebaiknya kamu mengenal terlebih dahulu apa yang menyebabkan tantrum pada balita.

Dilansir dalam healthofchildren.com, tantrum merupakan sebuah kemarahan dan frustrasi yang ekstrem yang ditandai dengan tangisan, teriakan, dan gerakan tubuh yang penuh kekerasan, termasuk melempar benda, jatuh ke lantai, dan memukul kepala, tangan, dan kakinya sendiri bahkan sampai melukai orang lain disekitarnya.

Tantrum juga disebut sebagai sebuah pengungkapan amarah yang dapat terjadi pada usia 15 bulan, namun paling sering terjadi pada usia dua dan empat tahun.

Dalam mengungkapkan kemarahan, anak-anak berbeda caranya, ada yang marah-marah, menangis keras, namun ada juga yang hanya terdiam tak mau menjawab pertanyaan.

Biasanya tantrum terjadi saat dia tidak mendapatkan perhatian dari orang tua atau pengasuh yang lain, atau ini menjadi usaha mereka untuk memanipulasi situasi tertentu.

Jadi, tantrum akan muncul tergantung mood yang dimiliki oleh si Kecil.

Sekarang, kamu bisa menyimak trik bagaimana untuk mengatasi tantrum, terutama saat kita sedang berada di depan umum:

Tidak Perlu Menenangkannya

Selama anak terlihat aman, kamu tidak perlu mencoba menenangkannya.

Namun, jika anak mulai memukul, menendang, menggigit, atau melempar benda, saat itulah kamu baru berusaha untuk menghentikannya dengan menggendong dan membawanya jauh dari tempat umum.

Saat bertemu dengan tempat duduk di area yang lumayan sepi dari orang, cobalah menjelaskan bahwa tidak boleh berteriak-teriak di depan umum.

Kenalkan dengan rasa malu dengan memberitahu kalau ia menangis akan banyak orang yang melihatnya.

Jika ingin marah sama orang tua, tahanlah sampai bertemu tempat yang sepi.

Semakin sering kamu memberitahunya, memungkinkan anak semakin paham dengan penjelasan kamu sebagai orang tuanya.

Semakin anak berteriak, semakin pelan orang tua memberitahu

Tidak sedikit orang tua yang kesal mendengar anaknya merengek, berteriak, dan terus menangis di depan umum, justru memarahi dengan suara yang lebih keras dari suara sang anak.

Jika kamu sebagai orang tua malah ikut berteriak marah, maka akan dua kali lipat kemungkinan kamu menjadi pusat perhatian banyak orang.

Tersenyumlah ketika anak mulai mengamuk di depan umum. Kamu perlu tenang ketika menghadapi si Kecil yang sedang tantrum.

Jika anak mengamuk karena kamu melarangnya jajan es krim, kamu dapat menawarinya pilihan lain seperti membelikannya mainan atau makanan lain yang lebih bergizi namun dia juga menyukainya.

Berikan penjelasan yang logis bahwa es krim kurang baik jika ia konsumsi terus-menerus.

Begitu dia mengikuti dan mengambil pilihan itu, pujilah dia.

Bagaimanapun, itu adalah perilaku positif yang patut untuk orang tua hargai.

Tetapkan harapan lebih awal

Dilansir dalam sheknows.com, sebelum pergi ke luar rumah seperti ke supermarket, misalnya.

Kamu harus menetapkan harapan lebih awal, seperti mendiskusikan kalau mau ikut ke supermarket, dia tidak boleh minta mainan. Karena kamu mau folus belanja sayur, susu, dan roti.

Mintalah anak untuk mengulangi informasi itu kembali kepada kamu, dan terus diskusikan. “Kita nggak akan membeli mainan, jadi aku tidak akan menjerit atau menangis di supermarket, aku janji sama Ayah, Bunda.”

Banyak pengulangan akan membantu kamu menghindari amukan si Kecil di depan umum, karena dia akan terus ingat janjinya tersebut.

Jangan menyerah

Sheknows.com juga mengungkapkan, bahwa jika Si Kecil terus merengek di depan umum.

Jangan sampai kamu menyerah dan ikut berteriak “Jangan berisik!” pada si Kecil.

Kamu dapat memberikan dia mainan atau handphone sebagai penenangnya.

Pasang video animasi yang semoga membuatnya berhenti merengek dan kembali tertawa.

Disarankan, untuk tidak memberikan apa yang anak mau saat ia sedang merengek.

Tandanya, kamu sudah menyerah menghadapi si Kecil.

Jika terus menerus menghendaki apa yang diinginkan oleh si Kecil, ini justru bahaya dan jadi sebuah kebiasaan baginya ketika menginginkan sesuatu, dengan merengek pasti dikabulkan.

Lakukan apa yang perlu kamu lakukan, bawa anak kamu ke mobil atau kembali ke rumah, dan biarkan dia tahu betapa kecewanya kamu dengan mendiamkannya seharian.

Berikan pelukkan

Saat melihat anak terus-terusan tantrum di depan umum, hal yang perlu orang tua lakukan adalah dengan memberikan dia sebuah pelukan hangat.

Dilansir dari parents.com, cara untuk membantu anak tenang saat sedang merengek, adalah dengan berbicara lembut dan memberikan pelukan.

Jangan katakan sepatah kata pun saat memeluknya.

“Pelukan membuat anak-anak merasa aman dan biarkan mereka tahu bahwa kamu peduli dengan mereka, bahkan jika kamu tidak setuju dengan tingkah lakunya, ” ungkap Cartwright Holecko, dari Neenah, Wisconsin.

Ia menambahkan bahwa kadang-kadang ia berpikir anak-anak hanya membutuhkan tempat yang aman untuk mengeluarkan emosinya.

Mintalah bantuan orang lain

Saat melihat anak tantrum di muka umum dan sulit sekali untuk dikendalikan, kamu bisa meminta bantuan orang lain.

Misalnya, saat ada orang di dekatnya cobalah minta pendapat dia tentang es krim yang ingin ia beli dengan bertanya. “Tante, lihat deh, ade mau es krim, kan nggak baik ya tante buat kesehatannya, soalnya si ade udah makan es krim dua kali minggu ini.”

Saat melihat orang lain yang sama sekali tidak ia kenal, mungkin dia akan merasa bingung apalagi kalau orang itu juga melontarkan sebuah pendapat di depannya.

Dengan cara ini, mungkin saja dia malah mengalihkan perhatian pada orang yang mengajaknya berbicara dan lupa dengan keinginannya.

Mintalah bantuan dari ahlinya

Sangat khawatir ketika anak terus-menerus tantrum di depan umum ataupun di rumah.

Ketika ia terus merengek, melempar barang, dan berteriak saat sedang marah, membuat orang tua pastinya merasa lelah juga dalam menghadapinya.

Jika kamu khawatir dengan segala amukan anak yang sudah berlebihan.

Lebih dari sekedar kelelahan, kelaparan, atau meminta sesuatu, bicarakan hal ini dengan dokter anak atau ahli psikologis anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Mintalah jalan keluar, agar amukan yang terjadi sejak dini ini tidak berlanjut hingga ia dewasa nanti.

Jangan lupa untuk membaca artikel Djonews.com yg lain ya!

Semoga bermanfaat!

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *