Cara Investasi yang Aman – Dalam era modern seperti sekarang ini, memperbanyak uang menjadi sebuah kebutuhan penting bagi keberlangsungan masa depan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan investasi. Meski demikian, banyak orang yang masih takut untuk melakukan investasi karena dianggap berisiko dan membutuhkan modal besar. Namun, sebenarnya ada beberapa jenis investasi yang dapat dilakukan dengan modal yang minim.
Selain itu, salah satu ketakutan lainnya adalah bahwa investasi dianggap rumit dan memerlukan pengetahuan khusus. Namun, jika kita dapat mempelajari dan memantau investasi secara berkala, maka investasi akan menjadi lebih mudah dan efektif. Investasi adalah sebuah pilihan yang dapat dimanfaatkan dengan bijak, dan oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu belajar dan mencari informasi terlebih dahulu sebelum memulai investasi dalam bentuk apapun.
Baca Juga Artikel Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu Secara Manual
Investasi merupakan salah satu cara untuk mengalokasikan dana yang dimiliki dengan harapan memperoleh keuntungan di masa depan. Namun, bagi sebagian orang, dunia investasi bisa terasa kompleks dan sulit dipahami. Padahal, investasi bisa menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Baca Juga Artikel 11 Jenis Investasi Terbaik Cocok Untuk Anak Muda di 2023
Investasi memang merupakan cara untuk mencapai tujuan keuangan. Namun, kita juga harus menyadari bahwa berinvestasi bukanlah jaminan untuk mendapatkan keuntungan secara pasti. Namun, jika kita memulai dengan cara yang tepat dan mempelajari cara-cara berinvestasi yang aman dan efektif, kita dapat menjadi investor yang sukses dan dapat memperoleh keuntungan yang diinginkan. Yuk, simak cara investasi yang aman dan bikin tenang yang akan dibahas di bawah ini.
Cara Investasi Yang Aman dan Bikin Tenang
1. Atur Mindset
Sebelum memulai berinvestasi, penting untuk menanamkan mindset yang benar. Sebagai investor, kita harus memiliki mindset yang optimis, pantang menyerah, dan tidak takut mengambil risiko. Mindset adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang, selain kerja keras, pengalaman, skill, dan network.
Pada dasarnya, mindset mempengaruhi kebiasaan dan tindakan sehari-hari. Menurut sebuah penelitian, persentase keberhasilan seseorang dipengaruhi oleh mindset sebesar 80%, sementara 20% sisanya adalah skill. Oleh karena itu, mindset dapat memberikan dampak signifikan dalam mencapai kesuksesan.
Namun, terdapat perbedaan mindset antara orang-orang yang berpikir bahwa investasi adalah cara cepat untuk menjadi kaya dengan orang-orang yang memandang investasi sebagai sarana untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Perbedaan mindset ini akan mempengaruhi hasil yang dicapai ketika melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa mindset yang dapat membantu mengubah perilaku dan tindakan ke arah yang lebih baik untuk mencapai kesuksesan dalam berinvestasi.
2. Memilih Platform Investasi
Salah satu kunci kesuksesan dalam berinvestasi adalah dengan memilih platform investasi yang tepat. Sebagai seorang pemula, kita harus melakukan browsing dan mencari informasi terlebih dahulu mengenai platform investasi yang cocok untuk kita gunakan. Jangan sampai kita melakukan kesalahan dalam cara berinvestasi, karena hal tersebut akan sangat merugikan kita di kemudian hari.
Sebagai investor, jangan menunggu hingga kita sudah mapan baru memulai berinvestasi. Sebaliknya, sebaiknya kita mulai melakukan investasi sedini mungkin. Jika kita sudah berumur, maka sebaiknya kita segera memulai investasi tanpa menunda-nunda. Namun, sebelum memulai, kita perlu menentukan niat dan tujuan investasi kita. Idealnya, investasi dilakukan dalam jangka panjang dengan tujuan agar kita dapat mencapai kebebasan finansial ketika sudah memasuki usia yang lebih tua.
3. Membagi Modal Yang Dimiliki
Agar dapat sukses dalam berinvestasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah membagi modal yang dimiliki ke dalam beberapa aset atau yang dikenal dengan diversifikasi. Langkah ini sangat penting dilakukan oleh pemula dalam berinvestasi. Dengan melakukan diversifikasi, risiko kegagalan total karena kerugian pada satu jenis aset dapat diminimalisir. Sebagai contoh, Anda bisa membagi modal Anda untuk berinvestasi di emas, saham, properti, dan surat hutang.
Diversifikasi juga dapat membantu mengurangi beban yang dirasakan jika mengalami kerugian pada salah satu jenis aset. Hal ini dikarenakan adanya keuntungan yang didapatkan dari aset lainnya yang masih berjalan dengan baik. Oleh karena itu, diversifikasi adalah salah satu cara yang dapat membantu meminimalkan risiko dalam berinvestasi. Namun, perlu diingat bahwa setiap jenis aset memiliki risiko dan potensi keuntungan yang berbeda-beda, sehingga perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada suatu jenis aset.
4. Pilihlah Investasi Yang Tepat
Memilih investasi yang tepat adalah kunci sukses dalam berinvestasi. Namun, jenis investasi yang tepat untuk Anda akan tergantung pada tujuan dan kemampuan finansial Anda. Pasar saham menawarkan berbagai jenis investasi seperti saham, obligasi, deposito, dan lain-lain, masing-masing dengan kelebihan dan keuntungan yang berbeda, serta kisaran risiko yang berbeda pula. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan risiko dan imbal hasil sebelum memilih jenis investasi yang tepat.
Saham adalah jenis investasi yang paling berisiko, namun juga memiliki potensi keuntungan yang paling besar. Jika Anda memilih untuk berinvestasi saham, Anda harus siap dengan risiko yang ada dan mempelajari lebih mendalam tentang seluk beluk berinvestasi saham secara komprehensif. Reksa dana, obligasi, dan deposito memiliki risiko yang lebih rendah daripada saham, namun juga menawarkan imbal hasil yang lebih rendah.
Salah satu cara untuk menemukan cara berinvestasi yang tepat adalah dengan mengikuti workshop tentang investasi atau berkonsultasi dengan para ahli yang sudah berpengalaman. Dengan belajar dari para ahli, Anda dapat memperoleh pengetahuan dan pandangan yang lebih luas tentang jenis investasi yang berbeda dan cara memilih investasi yang tepat untuk tujuan dan kemampuan finansial Anda.
Dalam memilih investasi, jangan lupa untuk mempertimbangkan risiko dan imbal hasilnya. Diversifikasi investasi di beberapa jenis aset seperti emas, saham, properti, dan surat hutang juga bisa membantu mengurangi risiko investasi dan memperbesar peluang keuntungan. Dengan memilih investasi yang tepat dan melakukan diversifikasi investasi, Anda dapat meningkatkan peluang sukses dalam berinvestasi.
5. Mulai Dengan Investasi Kecil Terlebih Dahulu
Untuk membangun rasa percaya diri dalam berinvestasi, langkah yang tepat adalah memulai dengan modal kecil terlebih dahulu. Ada beberapa cara berinvestasi untuk pemula yang bisa dilakukan dengan modal kecil, seperti memilih investasi reksa dana atau membeli saham dalam jumlah kecil. Penting untuk memilih investasi yang sudah terjamin dan memiliki performa yang baik dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun terakhir.
Sebaiknya konsultasikan pilihan investasi Anda dengan broker atau ahli investasi yang sudah berpengalaman. Anda juga bisa membaca buku tentang tips bermain saham untuk pemula atau mengikuti seminar dan memperoleh informasi terbaru mengenai investasi di internet. Dengan melakukan hal ini, Anda akan semakin memahami dunia investasi dan merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.
6. Jangan Mengabaikan Inflasi
Sebagai investor, Anda perlu memahami betapa pentingnya memperhitungkan inflasi dalam memilih instrumen investasi jangka panjang. Jika Anda mengabaikan inflasi, investasi Anda mungkin akan kehilangan daya belinya.
Dikutip dari bi.go.id, Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa inflasi di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 8,79%, dan pada Juli 2013 sebesar 8,61%. Dalam hal ini, memilih deposito di bank BUMN yang menawarkan bunga 5,46% untuk 1 tahun atau bahkan di bank swasta non-devisa yang menawarkan bunga 7,21% untuk 1 tahun, dapat memberikan risiko inflasi yang mengurangi nilai uang Anda.
Untuk mengatasi masalah inflasi, sebagian besar orang memilih investasi saham atau reksa dana. Namun, perlu diingat bahwa nilai saham dapat naik dan turun kapan saja karena saham adalah instrumen investasi yang paling berisiko. Meskipun demikian, saham juga memiliki potensi keuntungan yang tinggi dan secara konsisten telah melampaui inflasi sejak tahun 1940-an.
Oleh karena itu, sebagai investor, penting untuk memperhatikan inflasi dalam memilih instrumen investasi yang tepat agar dapat mempertahankan nilai uang Anda seiring berjalannya waktu. Dalam memilih instrumen investasi, pastikan Anda memahami risiko dan peluang investasi tersebut. Selain itu, penting juga untuk melakukan riset tentang perusahaan atau manajer investasi yang akan Anda pilih, termasuk melihat kinerja historis dan rekomendasi dari sumber yang terpercaya.
Ingatlah bahwa investasi adalah tentang jangka panjang, sehingga sebelum melakukan investasi, pastikan Anda memiliki strategi dan rencana yang jelas untuk mencapai tujuan keuangan Anda.
7. Jangan Terlalu Sering Memantau
Agar bisa berinvestasi dengan tenang dan aman, sebaiknya jangan terlalu sering memantau perkembangan investasi Anda. Hal ini bisa membuat Anda menjadi khawatir dan takut dalam mengambil keputusan. Tujuan utama berinvestasi adalah untuk membangun kekayaan dalam jangka waktu yang panjang, sehingga perkembangan investasi sehari-harinya sebenarnya kurang relevan. Oleh karena itu, sebaiknya pantaulah investasi Anda misalnya sebulan sekali. Hindari terlalu berapi-api ingin belajar dan mengikuti cara berinvestasi yang ada, sehingga Anda merasa tidak aman dan tenang.
Salah satu cara berinvestasi yang bisa dipilih adalah reksa dana. Cara berinvestasi ini sedikit mirip dengan saham, namun bedanya adalah Anda hanya perlu mempercayakan pengelolaan investasi saham Anda kepada lembaga sekuritas yang bisa diandalkan. Sehingga, mirip seperti menabung di bank, namun yang Anda tabung bukanlah uang melainkan penyertaan modal pada suatu perusahaan yang dianggap memiliki prospek yang menguntungkan. Oleh karena itu, pilihlah perusahaan manajer investasi yang jeli dan memiliki reputasi baik dalam mengelola proyek reksa dana. Meskipun demikian, tetap penting untuk memiliki pengetahuan dan mempelajari produk-produk reksa dana yang ditawarkan agar tidak kebobolan dan memastikan bahwa cara berinvestasi yang benar tidak terabaikan.
8. Jangan Terlalu Berlebihan
Untuk menghindari risiko yang berlebihan, sebaiknya hindari terlalu berlebihan dalam berinvestasi. Terlalu banyak berinvestasi bisa mempengaruhi kesehatan mental dan psikologis Anda, terutama jika Anda masih pemula dalam berinvestasi. Salah satu ketakutan terbesar bagi kebanyakan orang adalah kehilangan uang.
Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang dalam menyikapi kondisi pasar dan menghindari berhutang dalam berinvestasi. Selain itu, juga sebaiknya jangan terlalu mudah terkecoh dengan hal-hal atau rekomendasi cara berinvestasi yang belum tentu sesuai dengan strategi dan tujuan investasi Anda. Dengarkanlah pendapat para ahli, namun jangan lupa untuk melakukan riset dan analisis terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Penutup
Secara keseluruhan, cara investasi yang aman adalah dengan atur mindset, memilih platform investasi, membagi modal yang dimiliki, jangan mengabaikan inflasi, pilihlah investasi yang tepat, mulai dengan investasi kecil terlebih dahulu, jangan terlalu berlebihan, jangan terlalu sering memantau.
Ketika Anda mengambil langkah-langkah ini, Anda dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang Anda untuk mencapai tujuan keuangan Anda.
Demikian artikel yang membahas bagaimana cara investasi yang aman, Semoga Bermanfaat.
Tinggalkan Balasan