Djonews.com, Lifestyle – ARUS globalisasi tak dapat dihindari. Mau tidak mau masyarakat harus siap beradaptasi. Persaingan dan kerja sama dengan negara asing menjadi sebuah keniscayaan. Maka dari itu pengetahuan tentang sebuah bahasa sangat diperlukan. Sehingga komunikasi dapat terjalin lancar.
Saat ini banyak masyarakat tertarik belajar berbagai bahasa. Mulai dari bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional namun hingga bahasa lainnya. Semua itu semata-mata untuk mempermudah pekerjaan ketika dituntut menggunakan dengan bahasa berbeda.
Koordinator Regional Polyglot Indonesia Cabang Semarang, Galang Widiono menuturkan persaingan global dan ketertarikan budaya asing lah yang membuat masyarakat khususnya milenial mulai belajar bahasa. Mereka mulai berbondong-bondong mengikuti kelas bahasa. Termasuk di komunitas miliknya. Ya Polyglot Semarang memang memfasilitasi para pecinta bahasa untuk belajar dan berbagi ilmu soal bahasa.
Dari tahun 2013 hingga sekarang, komunitas tersebut menjadi wadah untuk belajar bahasa asing. Tidak hanya bahasa Inggris, anggota komunitas juga bias belajar berbagai bahasa lain seperti China, Prancis, Jerman, Rusia, Spanyol dan masih banyak lainnya. Semua diajarkan dalam tiga program unggulan. Yakni kelas Friday Fun, kelas Bahasa dan Regular Meet Up.
“Kami mengemas pertemuan ini dengan santai. Jadi lebih ke berbagi bukan menggurui. Sehingga anggota lebih rileks belajar di komunitas ini,” lanjutnya.
Dalam setiap pertemuan yang diselenggarakan seminggu sekali, para anggota Friday Fun akan dikumpulkan dalam tiap meja bahasa. Nantinya mereka dapat saling belajar mendalami dan berlatih berbicara menggunakan bahasa tersebut. Sedangkan untuk Regular Meet Up akan dilaksanakan tiap sebulan sekali. Dan berisi diskusi mengenai tema tertentu dengan berbagai bahasa yang digunakan.”Yang terakhir khusus kelas bahasa, baru akan kami buka. Anggotanya hanya delapan orang dan khusus untuk belajar bahasa Spanyol dan Inggris saja,” lanjutnya.
Dirinya melanjutkan tiap orang butuh waktu yang berbeda untuk menguasai bahasa. Sebab kemampuan seseorang tidaklah sama. “Kalau yang benar-benar pintar, mereka bisa sampai mengusai beragam bahasa. Anggota kita bahkan ada yang bisa bahasa Inggris, Jerman, India, Yunani, Turki, Spanyol, dan masih banyak lainnya,” katanya.
Dirinya menuturkan kunci sukses seseorang dapat berbahasa asing adalah dengan berani berbicara. Mengusung tagline speak up pihaknya ingin para anggota berani bicara meskipun salah.
Sehingga mereka akan saling belajar dan memperbaiki hal tersebut. Dengan adanya komunitas ini pihaknya berharap para anggota tidak lagi malu untuk berlatih berbicara. Sebab masih melekatnya budaya orang Indonesia yang seringkali mencibir jika ada seseorang yang berbicara bahasa asing membuat banyak orang malu dan enggan untuk berbicara. “Karena disini mereka tidak sendiri. Namun juga bertemu dengan anggota lainnya yang sama-sama ingin belajar dan lancar berbahasa asing. Jadi Speak Up,” pungkasnya.kuy
