Banjir Demak Meluas, 19 Desa Kena Dampak

Demak – Banjir masih menggenangi wilayah Kecamatan Sayung bahkan hingga kini meluas dan membanjiri sekitar 19 Desa. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya sistem drainase yang tidak optimal karena tersumbat sampah.

Wilayah banjir meluas di Desa Prampelan, Tambakroto, Loireng, Purwosari, Kalisari, Sayung, Dombo, dan Desa Bulusari. Sedangkan, desa lainnya juga ikut terendam. Yaitu, Pilangsari, Purwosari, Sidorejo, Sidogemah,  Bedono, Timbulsloko, Sriwulan, Surodadi, Banjarsari, Tugu dan Karangasem.

Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, mendata, adapun banjir di Desa Prampelan terjadi akibat meluapnya Sungai Seruni yang menuju Sungai Dombo. Ini terjadi akibat gorong-gorong tersumbat sampah, sehingga aliran air tidak bisa lancar. Ketinggian air antara 40 hingga 60 cm. 

Di Desa Pampelan banjir berdampak pada 1.289 KK (2.800 jiwa).  Sebanyak 148 warga mengungsi ke balai desa. Di Desa Tambakroto, air merendam 12 rumah warga. Di Desa Loireng kedalaman banjir 30 hingga 80 cm.  Jumlah yang terdampak ada 1.074 KK. Di Desa Purwosari, air limpasan Sungai Dombo bedampak pada 125 KK. Dapur umum juga dibuka di desa ini.

Sementara itu, banjir di Desa Kalisari menggenangi wilayah RW 1 hingga RW 6, dengan warga terdampak 9.230 jiwa. Areal lahan sawah 215 hektare juga gagal panen. Di Desa Sayung ada 3.142 KK terimbas. Di Desa Bulusari warga yang terdampak ada 204 jiwa.

Kepala pelaksana BPBD Demak, Agus Nugroho LP mengatakan, selain di Kecamatan Sayung, banjir juga terjadi di Kecamatan Karanganyar. Di Desa Ketanjung 750 KK (1.200 jiwa) terdampak. Di Kecamatan Karangawen, banjir terjadi di Desa Karangawen, Bumirejo, dan Kuripan. Di Kecamatan Guntur banjir merendam Desa Banjarejo, Sarirejo dan Blerong. Di Kecamatan Karangtengah, banjir merendam Desa Sampang, Kedunguter, dan Batu. Itu terjadi akibat meluapnya Sungai Setu. Desa lain yang terimbas adalah Desa Wonowoso, Rejosari dan Dukun. Di Desa Tambakbulusan, banjir  berdampak pada ratusan rumah dan 350 hektare sawah. Di Kecamatan Mranggen, banjir merendam Desa Waru dengan ketinggian air 20 hingga 70 cm.

“Untuk membantu korban banjir, kita telah mendirikan dapur umum dan penyaluran logistik,” kata Agus kemarin. Menurutnya, kebutuhan mendesak adalah pengiriman logistik makanan dan karung tanah untuk peninggian tanggul yang limpas.*

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *