Semarang – Pada masa pandemi seperti ini banyak pengusaha yang terpaksa memberhentikan karyawannya demi berlangsungnya usaha yang digeluti.
Namun berbeda halnya dengan yang satu ini, pabrik tahu yang berada di Semarang Indah tidak ada satu pun karyawannya yang diberhentikan.
Pabrik tahu rumahan milik keluarga besar Sutono ini mendapat kejutan dikunjungi oleh orang nomor 1 di Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Monggo Bapak Ganjar,” terang Sutono yang sudah mengenali sosok yang mengunjunginya.
Tak berselang lama Ganjar langsung menyambut balik sapaan Sutono tersebut. “Pak niki damel nopo,?”ujar Ganjar.
Sutono kemudian menjawab satu demi satu pertanyaan Ganjar tentang proses pembuatan gembus. Begitu terperangahnya Ganjar saat mendengar, Sutono telah membikin gembus lebih dari 3 dekade.
Pada Ganjar, Sutono mengaku tak menjual secara langsung gembus bikinannya. Melainkan disetor ke beberapa penjual di Pasar Johar dan beberapa pasar di Semarang. Namun, saat pandemi Covid-19 ini, Sutono mengaku omzetnya turun 20 persen.
“Pandemi Covid-19 ini turun 20 persen pak. Tapi tetep bikin dan kirim ke pedagang di pasar,” kata Sutono.
Dari rumah Sutono, Ganjar kembali mengayuh sepedanya ke pabrik tahu Surabaya. Di situ, Ganjar terperanjat saat tahu pabrik tersebut berinovasi dengan membuat jus kedondong, jus kacang hijau hingga susu kedelai.
“Karena omzet tahunya menurun sampai 50 persen, kami bikin ini supaya bisa tetap produksi dan tidak mem-PHK karyawan,” kata Sari, admin dari pabrik tersebut.
Sari mengatakan, pabrik berkaryawan sebanyak 50 orang itu memproduksi tahu berbagai jenis. Mulai dari tahu bakso, tahu krispi, dan tahu putih.
Produksi jus kedondong hingga susu kedelai sendiri baru mulai beberapa bulan terakhir karena pandemi Covid-19.
“Ini keren, pemiliknya berinovasi dengan membuat jus agar tidak sampai mengurangi pegawai, meski omzet menurun sampai 50 persen,” terang Ganjar
Ganjar, dalam kesempatan itu mengatakan, dirinya berharap UMKM terus berinovasi dan memutar kepala untuk berkreasi. Sehingga, kata Ganjar, pengusaha tidak sampai memecat karyawan.
“Seperti ini bagus. Jadi UMKM harus terus berinovasi, walaupun di tengah pandemi Covid-19. Produksi tetap berjalan dan karyawan juga bisa tetap bekerja,” tutupnya.lius