Djonews.com – Semarang, Baru-baru kali ini viral di media sosial yang bernada cukup keras yang dilontarkan oleh salah satu wanita yang bernama Nanda Rizky kepada Wali Kota Semarang serta menyeret Satpol PP Kota Semarang.
Dirinya beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh Pemkot Semarang sia-sia karena Covid-19 tidak ada korban yang real hanya sebatas spekulasi.
“rumangsaku kok korban covid hanya spekulasi tok, korban real covid kui ora ono (menurutku kok korban covid hanya spekulasi saja korban real covid itu tidak ada)”,tegasnya dipostingan tersebut.
Lebih lanjut dirinya menegaskan bahwa seandainya pasar ditutup selama tiga hari virus tersebut akan hilang, serta membandingkan pasar dan mall yang seakan-akan berbelanja di mall lebih steril timbang dipasar.
“opo yen wes ditutup 3 hari viruse podo modar klepek-klepek (apa kalau sudah ditutup tiga hari virusnya akan mati klepek-klepek),”tegasnya.
Tak sampai disitu Nanda juga menyebut Satpol PP Kota Semarang menerima 10 juta dari karaoke yang berada di Johar Baru dan di Kawasan Terminal Penggaron.
“realita karaoke ngisor pring (johar baru + penggaron) mereka atensi ke satpol PP 10 juta (realita karaoke dibawah bambu (johar baru + penggaron) mereka atensi ke satpol PP 10 jt,”terangnya.
Sementara itu Nanda beranggapan bahwa apa yang disampaikannya mempunyai bukti kuat serta bisa di tanggung jawabkan dan menyinggung bahwa ketika digelar pemilihan legislatif banyak yang mengunjungi ke pasar tidak ke mall, namun sekarang ketika sudah menjadi anggota legislatif tidak ada yang turun ke pasar lagi.
Akibat dari postingan tersebut, Nanda Rizky besok Selasa (15/6) dipanggil oleh Satpol PP Kota Semarang untuk menemui Kasi Pengendalian M. Dahono SE guna menjelaskan apa yang sudah dilakukan melalui surat panggilan yang bernomor 331.1/761/2020.
Hingga berita ini diturunkan postingan Nanda yang bernada keras tersebut sudah hilang di media sosial. wid



Tinggalkan Balasan