Djonews.com, SEMARANG – Paska kebakaran yang menghanguskan 400 kios pedagang di relokasi Pasar Johar MAJT, Polsek Gayamsari menerjunkan sejumlah personil untuk melakukan pengamanan pada Kamis (3/2/2022).
Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo mengatakan, pengamanan dilakukan guna mengamankan barang dagangan milik para pedagang yang terdampak maupun tidak agar proses penyelidikan dari kepolisian bisa berjalan dengan lancar.
“Kami bekerja sama dengan TNI untuk mengamankan lokasi, kita juga melakukan pendekatan terhadap pedagang yang tidak terdampak untuk menjaga kios-kiosnya,” katanya.
Selain melakukan pengamanan, pihaknya juga melakukan pengecekan ke beberapa titik yang menjadi sumber api dan melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tersebut.
“Labfor Polda Jateng datang untuk mengecek penyebabnya apa. Makanya kita amankan tempat kejadian perkara jangan sampai rusak,” tandasnya.
Sebelumnya, Perwakilan pedagang, Didik Agus Triyanto mendatangi kantor Dinas Perdagangan Kota Semarang pada Senin (31/1/2022) kemarin. Pihaknya melaporkan adanya dugaan jual beli lapak yang ada di Pasar Johar dengan membawa sejumlah bukti tanda jadi lapak yang diperjualbelikan.
“Kita sempat jebak oknum tersebut, kami pura-pura mencari kios. Broker ini menyebut harga lapak di Johar Utara Rp 165 juta,” katanya
Untuk mendapatkan bukti yang kuat, ia kemudian memberikan uang tanda jadi sebesar Rp 300 ribu lengkap dengan kwitansi yang mana di isi kwitans tersebut tertera nomor lapak serta nama pemilik lapak sebelumnya.
“Ada dugaan jual beli ini ada orang dinas yang terlibat. Namun ada pula tim yang menjadi dalang ini,” katanya.
Didik mengakui sempat mendapatkan nomor WhatsApp dari salah satu oknum dinas. Setelah di cek di aplikasi WhatsApp dengan nomor lamanya, ternyata muncul nama salah satu nama orang dinas.
“Ada oknum pasar serta orang dinas, waktu terjadi jual beli , ya orang dinas itu telepon via wa ke saya, saya cek melalui aplikasi muncul namanya,” tambahnya.
Pihaknya menilai, banyaknya pedagang asli yang terlempat dikarenakan adanya jual beli lapak tersebut. Dari data pedagang dengan data dinas, ada sekitar 300 lebih pedagang dari luar pedagang cagar budaya masuk ke Jogar Tengah dan Utara.
Terkait, adanya dugaan tersebut, dirinya sudah melaporkan dugaan tersebut ke Unit Tipikor Polrestabes Semarang untuk segera ditindak lanjuti.
“Dinas katanya sanggup untuk di tata ulang, saya harap februari sudah di tata ulang,” mintanya.man
Tinggalkan Balasan