Djonews.com, SEMARANG– Sungguh miris ketika RSUD Wongsonegoro mengajukan pinjaman hingga Rp 25 M ke Pemerintah dengan alasan untuk membiayai operasional rumah sakit yang belum dibayarkan oleh pihak BPJS Kesehatan.
Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, Sutrisno menuturkan.
Dana tersebut untuk membayar gaji karyawan, membeli ketersediaan obat, pemenuhan makan dan pengobatan pasien dan lainnya. Pihaknya terpaksa melakukan hal tersebut sebab pihak BPJS Kesehatan belum membayar tunggakan.
“Saat ini kita memiliki 1.400 pegawai. Di mana 400 merupakan PNS dan sisanya pegawai biasa. lalu bagaimana cara untuk dapat penghasilan kalau bukan dari rumah sakit sendiri. Kita sangat pusing memikirkan. Belum lagi stok obat, makanan untuk pasien tidak bisa berhenti supply. Tentu ini menjadi tantangan berat bagi kami untuk bisa bertahan,” ujarnya.kuy